Melakukan yang Terbaik
Renungan Harian Anak, Senin 18 Juli 2022
Syalom selamat pagi adik-adik semuanya … semoga kalian semuanya tetap semangat ya, apalagi hari ini Sebagian besar adik-adik sudah memulai sekolah dikelas yang baru. Ok kita akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini.
Adik-adik, pernahkah disuruh orang tua untuk membantu mereka? Seperti membersihkan rumah atau buat yang punya adik diminta untuk menjaga adik, apa yang akan Adik-adik lakukan? Pasti Adik-adik akan berhati-hati menjaga supaya adikmu tidak terjatuh dan menangis, bukan? Adakah yang marah-marah tidak mau membantu ibu menjaga adik?
Nah ayo kita ingat yang dilakukan oleh Miryam kakak dari Musa. Dia diberi tugas penting oleh ibunya. Saat itu, Raja Mesir memerintahkan untuk meniadakan semua bayi laki-laki Israel yang baru lahir. Nah, Miryam mempunyai seorang adik bayi laki-laki. Ibu Miryam tidak ingin tentara Mesir mengetahui bahwa ia mempunyai seorang bayi laki-laki karena pasti akan dibunuh oleh raja. Maka ibu Miryam memikirkan suatu cara untuk menyelamatkan bayinya, yaitu dengan menaruhnya di dalam peti yang terbuat dari pandan dan menghanyutkannya di tepi sungai Nil. Lalu ibu meminta Miryam untuk mengawasi adiknya.
Miryam menjaga peti yang berisi adiknya itu dari kejauhan. Miryam duduk diam-diam di tepi sungai sambil matanya tak lepas memperhatikan peti yang berisi adiknya di antara rumput-rumput tinggi di tengah sungai. Cukup sulit keadaan Miryam saat itu. Dia harus dapat menjaga dirinya dengan baik agar tidak ketahuan tentara, sekaligus juga menjaga adiknya.
Bagaimana Miryam dapat melakukan tugasnya supaya berhasil? Apa yang dilakukan Miryam, Adik-adik? Pertama, dia tidak menolak tugas dari ibunya meskipun sangat sulit, Miryam tidak manja, dia melakukan tugasnya dengan baik. Dengan sabar Miryam menjaga adiknya dari kejauhan. Tanpa diduga putri raja Firaun datang ke sungai Nil itu untuk mandi. Putri melihat bayi dalam peti itu. Segera Miryam keluar dari persembunyiannya dan dengan berani dia menghampiri putri Firaun untuk menawarkan seorang pengasuh bagi bayi itu, yang tak lain adalah ibunya sendiri. Putri Firaun menyetujuinya dan meminta agar ibu Miryam menyusui bayi laki-laki yang ditemukannya di sungai. Putri Firaun memberi nama bayi ini Musa yang artinya ‘diangkat dari air’. Setelah besar, bayi itu dibawa kembali pada Putri Firaun, diangkat menjadi anak dan tinggal di istana.
Adik-adik, Miryam tetap melakukan yang baik di saat sulit sekalipun. Apa yang dilakukan Miryam tersebut membawa kebaikan bagi keluarganya. Musa tetap hidup dan dapat menyusu pada ibu kandungnya. Keluarganya juga bisa menjaga serta merawat Musa tanpa terancam lagi oleh tentara Firaun.
Adik-adik, kita mau belajar melakukan hal baik seperti yang dilakukan Miryam. Menjaga adik ketika orang tua kita sedang pergi. Meskipun sulit, kita mencoba membantu meringankan pekerjaan mama dengan membantu memperhatikan adik misalnya, bukan menambah repot mama dengan kemanjaan kita.
Jika kita mampu melakukan hal baik, keadaan sulit yang mama hadapi bisa teratasi oleh peran kita. Tuhan Yesus senang melihat anak-anak yang mau melakukan hal baik. Maka kita semua dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Ayat Hafalan:
Roma 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk selalu berusaha memberi dukungan dan pertolongan kepada orang lain, meskipun dalam keadaan yang sulit.
SF170722 – SP