MELIHAT YANG TAK TERLIHAT

September 19, 2022 0 Comments

Renungan Harian Senin, 19 September 2022

2 Raja-raja 6:8-23

Kita hidup didunia, yang dimana sedang dihantam oleh pandemic virus corona. Virus tampak tidak terlihat, namun jelas ada. Sekalipun kita menggunakan kaca pembesar, virus tidak akan bisa kita lihat, virus hanya bisa dilihat menggunakan alat khusus, yaitu mikroskop electron. Dan virus bukanlah satu-satunya hal yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Alkitab memberitahu kita bahwa ada “dunia” yang tidak terlihat disekitar kita. Faktanya, Alkitab berkata,

 “kita tidak melihat pada apa yang dilihat, tetapi pada apa yang tidak terlihat. (2 Korintus 4:18).

Didalam ayat ini menceritakan salah satu potongan riwayat nabi Elisa. Pada waktu itu Elisa hidup diperseteruan antara kerajaan Israel utara dengan kerajaan Aram. Dan didalam bagian kisah ini kita melihat rasa frustasi dari kerajaan Aram, karena segala strategi yang mereka buat untuk menjatuhkan kerajaan Israel selalu gagal. Seolah-olah ada mata yang mengintai kegiatan mereka dan memberitahu kepada orang-orang Israel utara.  Dan hal inilah yang membuat raja Aram bertanya-tanya, mengapa strategi mereka selalu gagal, dan ternyata ada nabi Elisa yang memberitahu segalanya kepada bangsa Israel. Akhirnya raja Aram mengirim pasukan untuk menangkap nabi Elisa, dan ada hal yang menarik yang bisa kita lihat disini. Bujang Elisa melihat bagaimana tempat kediaman mereka terkepung oleh bala tentara raja Aram yang kelihatannya sangat kuat dan perkasa.Hal ini membuat bujangnya Elisa menjadi takut, namun Elisa berkata bahwa yang menyertai Elisa dan bujangnya jauh lebih banyak. Lalu nabi Elisa berdoa agar mata sang bujang itu terbuka.

Dari kisah ini, kita mau sama sama melihat ada 3 hal dalam cerita ini yang tidak terliihat tetapi selalu ada. Tiga hal yang sama itu hadir dalam hidup kita, meskipun mereka kadang tidak terlihat.

Hadirat Allah

Ketika bujang elisa melihat keluar yang diilhamnya adalah tentara musuh, yang mengepung dari semua sisi dan mendekat. Dengan segera, panik muncul dan rasa takut mulai muncul . tetapi ketika Elisa menyadari bahwa tentara malaikat ada dipihak mereka, Tuhan pencipta alam semesta, ada bersama mereka. Dia juga bersamamu. Tuhan selalu ada bersama dengan kita dan dekat dengan kita, meskipun kadang-kadang kita tidak menyadarinya.

Mazmur  139:7-8, Kemana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, kemana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, disitupun Engkau.

Suatu kesadaran akan kehadiran Tuhan. Daud sangat sadar, bahwa Tuhan itu ada dimana-mana, baik ditempat-tempat yang  tidak kita duga,disituasi-situasi dimana kita berpikir tidak mungkin ada Allah disitu, namun Tuhan selalu ada dimanapun dan kapanpun.

Inilah yang harus kita sadari didalam kehidupan kita, bahwa Tuhan selalu bersama sama dengan kita. Kita tidak bisa lepas dari hadirat atau kehadiran  Allah.

Namun kita sering seperti bujangnya Elisa, kita sulit mengalami dan mengenali kehadiranNya. Mungkin karena ada hal-hal yang menekan kita, hal-hal yang membuat kita menjadi stress, hal inilah yang membuat kita gagal mengalami dan mengenali “kehadiran Tuhan. Lalu bagaimana kita belajar untuk mengalami dan mengenali kehadiran Tuhan?  Kita bisa mulai dengan doa yang sederhana, seperti doa nabi Elisa. “Buka mata hatiku”. Doa semacam ini akan membantu kita menjadi lebih sadar akan kehadiran Tuhan.

Karena seringkali, kita tahu bahwa Tuhan ada di sana, tetapi pandangan kita kerap buram dan tidak fokus, dikaburkan oleh lingkungan, keadaan, hal-hal yang menekan hidup kita. Tetapi ketika kita memfokuskan lensa iman, melalui doa dan penyembahan, seperti Elisa dan bujangnya, maka kita bisa mulai melihat Tuhan dengan lebih jelas. Itulah sebabnya kita perlu mengambil waktu untuk berdoa dan berbicara dengan Tuhan, supaya kehadiran Tuhan buram dan kurang jelas, menjadi jelas didalam hidup kita.

  • Perlindungan Allah

Alkitab memberitahu kita didalam Mazmur 34:8 “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka”.

Itulah yang dilihat bujang Elisa ketika dia mengintip ke luar jendela. Tuhan mengangkat tabir antara alam duniawi dan alam spiritual dan memungkinkan dia untuk melihat sepasukan malaikat yang menaiki kereta berapi berkemah di sekitar tantara-tentara musuh.  Ada perlindungan  Allah didalam umat Allah. Tidak terlihat oleh mata, tetapi itu nyata. Kita harus sadar bahwa ada perlindungan Allah yang senantiasa menopang hidup kita. Didalam sejarah umat manusia, ada dua cara Tuhan menunjukkan perlindunganNya dalam hidup kita:

a. Dia meluputkan umatNya dari malapetaka dan bencana.

Seperti yang dialami oleh Elisa dan Bujangnya, juga seperti yang dialami oleh orang-orang Israel pada saat itu, mereka diluputkan dari ancaman bahaya invasi kerajaan Aram.

b. Dia kadang tidak meluputkan kita dari bahaya, namun memberi kepada kita perspektif yang tepat untuk menghadapinya.

Seringkali sepanjang Perjanjian Lama, Tuhan dibandingkan dengan menara yang kuat atau benteng yang perkasa.

Mazmur 61:4, Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh.

Jaman dahulu ketika orang Israel berlindung di dalam benteng Salomo atau menara Daud, musuh-musuh mereka tidak hanya berkemas dan pulang. Tetapi mereka masih harus berjuang. Tetapi dari dalam benteng mereka memiliki keuntungan. Alih-alih menjadi sasaran empuk di tempat terbuka, mereka bisa bertarung dari posisi yang lebih baik dan menguntungkan. Posisi Menara atau benteng yang lebih tinggi memampukan mereka memiliki sudut pandangan yang lebih baik.  Ketika kita berpaling kepada Tuhan di saat kesulitan, masalah kita tidak hilang begitu saja. Tetapi kita dapat menghadapi masalah-masalah itu dengan sudut pandang yang lebih baik.

  • Hikmat Allah

Selain Kehadiran dan Perlindungan Allah, Kisah yang kita baca hari ini juga menyingkapkan Hikmat Allah yang luar biasa. Pasukan Aram yang telah dibutakan matanya, digiring ke Samaria, ibukota Israel utara. Secara manusia, seperti yang ditunjukan oleh sikap Raja Israel, pasukan-pasukan Aram itu sebaiknya dibinasakan. Namun dalam kisah ini, Elisa yang menjadi kepanjangan pikirna dan hikmat Allah, justru meminta Raja agar menyiapkan pesta untuk menjamu musuh-musuh mereka, sebelum menyuruh mereka pulang ke negaranya.

Hasilnya luarbiasa: sejak saat itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel. Akhirnya mereka memiliki damai karena mereka mengikuti hikmat Allah. Hikmat Allah seringkali tidak bisa dilihat secara jelas dengan mata hati (pikiran dan perasaan) kita. Hikmat Ilahi kadang bertentangan  dengan cara-cara berpikir yang wajar. Hikmat Ilahi kadang-kadang begitu misterius bagi kita. Hikmat Ilahi kerap menuntut kita menerimanya dengan iman dan keyakinan penuh akan integritas pribadi Allah. Kalau kita berani melakukannya, maka kita akan mengalami keajaiban-keajaiban Ilahi didalam hidup kita.

Kalau kita mau percaya akan Allah, kita tahu bahwa DIA itu bijaksana, DIA memberikan yang terbaik bagi kita, tentu kita akan mengalami hal hal yang luabiasa didalam hidup ini. Dan biarlah didalam jalan pemuridan hidup ini, kita boleh diberikan kesempatan.

Kesempatan itu sebenarnya selalu ada, hanya masalahnya beranikah kita untuk mempercayai pribadi Allah? Beranikah kita bertindak didalam ketaatan? sehingga kita bisa melihat keajaiban Tuhan.

Tuhan YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah
Pdt. Gani Wiyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *