Melompat Lebih Tinggi
Bacaan: Mazmur 37:24 “Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”
Syalom bapak ibu yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, kiranya berkat Firman Tuhan menguatkan kehidupan kita semuanya
Ada sebuah kisah tentang seekor belalang yang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”. Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Di manakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”. Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Bapak-Ibu, terkadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang itu. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah kita separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Kadang kegagalan memang membuat kita kecewa dan putus asa, tapi kalau kegagalan bisa memberikan kita lebih banyak pelajaran, apa kita masih perlu kecewa.
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, karena momen itu dapat menjadi titik balik menuju kehidupan yang lebih baik.
Kita harus mempunyai perspektif yang tepat atas kegagalan. Ambillah semua pelajaran saat kita ada di posisi itu, karena banyak hal berharga di baliknya. Jangan jadikan keadaan itu sebagai alasan untuk tidak mencoba lagi.
Apakah kita pernah mempertanyakan kepada hati bahwa kita bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau kita mau menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah kita ingin membebaskan diri agar kita bisa mencapai sesuatu yang selama ini kita anggap diluar batas kemampuan kita?
“Saat kita berada di tahap kegagalan, yang paling penting adalah tetap percaya pada rencana indah Tuhan. Tuhan tetap menopang kita menjadikan kegagalan itu sebagai persiapan untuk melompat lebih tinggi.”
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami.
Teruslah berusaha mencapai apapun yang kita ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tapi bila kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar.
Ibrani 13:5b, Percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita sendiri
Tuhan Yesus Memberkati.
CM