Memaafkan dengan Ketulusan Hati
Renungan Harian Anak, Senin 28 Februari 2022
I Samuel 24:12-23
Haiiii…..Hallo,selamat pagi adik-adik Elohim Kids….. puji Tuhan kita bisa bertemu kembali melalui renungan hari ini. Semuanya tetap beryukur bahwa Tuhan memelihara kehidupan kita.
Adik-adik pernah gak adik-adik merasa takut sampai meresa deg-degan atau berdebar-debar… coba adik adik ingat ingat lagi apa yang pernah membuat adik adik deg degan… mungkin adik adik pernah merasa deg degan saat menhadapi ujian sekolah, atau pernah deg degan karena sedang menyembunyikan suatu kesalahan? Atau ada yang takut sama kegelapan atau sama binatang tertentu…. nah gimana itu adik adik rasanyaa..apa yang adik adik rasakan?? Pasti jantung berdebar kenceng banget yaa trus nafas Jadi cepet.
Di Alkitab juga ada yang lagi deg degan lhoooo, jantungnya lagi berdebar debar karena sedang di kejar-kejar sama orang yang membencinya.. Namanya DAUD.Adik-adik kemarin pasti sudah mendengar kisah ini …
Daud Ini sedang di kejar kejar oleh oleh raja Saul yang membencinya. Daud melarikan diri masuk ke dalam sebuah gua untuk bersembunyi. Eh, Adik-adik ternyata raja Saul yang mengejar Daud masuk juga ke dalam gua, wah, Daud semakin berdebar-debar, jika ketahuan, bisa celaka. Tetapi Adik-adik, Tuhan melindungi Daud sehingga ia tidak terlihat oleh Saul. Nah, apa yang kemudian dilakukan oleh Daud? Apakah Daud memakai kesempatan itu untuk melukai raja Saul? Ternyata tidak meskipun Tuhan seolah-olah menyerahkan Saul ke tangannya, namun Daud tidak mau sedikitpun melukai Saul. Daud takut kepada Tuhan, la hanya memotong ujung jubah Saul untuk membuktikan bahwa ia telah melepaskan Saul dari “ancaman” kematian.
Daud hendak meyakinkan Saul bahwa ia tidak mempunyai niat yang jahat kepada Saul. Dengan demikian Daud mau menunjukkan bahwa ia memaafkan Saul dengan tulus, tidak ada tuntutan apapun.
Adik-adik, Daud memaafkan orang yang berbuat jahat kepadanya dengan tulus. Tuhan juga mau kita seperti Daud. Maukah Adik-adik belajar memaafkan dengan tulus, tidak dengan ancaman atau syarat-syarat apapun. Contohnya kalau Adik-adik memaafkan Kakak atau adik di rumah karena mereka nakal ya maafkanlah kesalahan apapun mereka dengan tulus, tanpa syarat.
Tulus artinya apa adanya, tidak ada maksud lain dibaliknya, dan tadi yaa..tanpa syarat ……tulus juga berarti tidak mengingat-ingat kembali kesalahan orang lain. Tuhan senang kalau Adik-adik dapat memaafkan teman dengan tulus. Karena apa? Karena Tuhan juga sudah mengampuni dengan tulus kita yangberdosa. Mari Adik-adik, maafkan orang yang berbuat jahat kepada kita dengan tulus. Jika ada kesempatan berbuat sesuatu kepadanya, lakukanlah perbuatan yang baik. Itulah sikap seorang anak kristiani. Jangan pelihara kebencian karena dapat menjadi akar pahit dan membebani diri kita sendri. Mintalah Tuhan menolong kita untuk melakukannya. Ingatlah kasih Tuhan yang tulus kepada kita, tanpa syarat apapun.
Ayat hafalan hari ini
Matius 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Komitmenku hari ini
Bila ada orang lain bersalah kepadaku, aku mau belajar memaafkan orang lain dengan tulus. Aku percaya Tuhan akan menolong aku
SF 280222 – SP