MEMANDANG KEAJAIBAN-KEAJAIBAN FIRMAN

June 30, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 30 Juni 2022

Mazmur 119:18. “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.”

Mata sangatlah penting dalam kehidupan aktivitas kita sehari-hari, dengan mata kita dapat melihat hal-hal di sekitar kita, menikmati segala ciptaan TUHAN. Dengan mata kita dapat berkomunikasi dan menatap orang yang ada di dekat kita.  Satu biji pasir yang masuk ke mata kita, dapat kita rasakan pengaruhnya dan seketika itu juga mata kita mengeluarkan tanda-tanda ketidaknyaman seperti air mata dan mata kita mulai kemerah-merahan.  Oleh karena itu bila mata kita mengalami gangguan, kita sungguh merasa tidak nyaman dan harus pemeriksakan mata kita ke dokter spesialis mata.

Mata, demikianlah disebutkan, adalah jendela jiwa: Mata mampu menimbulkan gerakan di dalam manusia rohani kita.

Menurut pemazmur, TUHAN adalah Dokter Spesialis mata Iman kita. Apakah kita dapat melihat segala kebaikan TUHAN? Banyak orang mengeluh dan merasa hidup sebagai suatu penderitaan karena tidak dapat melihat karya TUHAN di dalamnya, jika hari ini kita mengalami masalah demikian mintalah TUHAN menyingkapi mata iman kita untuk dapat melihat segala keajaiban dari FirmanNYA yang penuh dengan janji-janjiNYA yang menguatkan iman percaya kita, agar kita dapat bersyukur dan mengagumi kebesaranNYA, penyertaanNYA dan pemeliharaanNYA sepanjang hidup kita hari lepas hari.

Rekan-rekan youth, Pemazmur dalam Ayat ini menggabungkan doa dan Firman, dan kita perlu untuk melihat bagaimana, sehingga kita dapat menggabungkan keduanya dalam kehidupan kita dan dalam gereja kita. Ada tiga hal yang kita pelajari dari ayat ini.

  1. adalah bahwa ada keajaiban-keajaiban dalam Firman Allah. “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” Kata “hukum” adalah “Taurat” dan berarti “instruksi” atau “pengajaran” dalam Mazmur ini. Ada keajaiban-keajaiban dalam pengajaran Allah bagi kita. Sesungguhnya, keajaiban-keajaiban itu begitu ajaib sehingga ketika Anda sungguh-sungguh melihatnya, keajaiban-keajaiban itu mengubah Anda secara mendalam dan memampukan kekudusan, kasih, dan misi (2 Korintus 3:18). Itulah sebabnya membaca, mengetahui, merenungkan dan menghafal Firman Allah itu begitu penting sekali.

Di dalam kasih-Nya Yang Mahakuasa juga melengkapi mahkota ciptaan-Nya dengan mata, yang memungkinkan untuk melihat.

  • Adalah bahwa tidak seorang pun dapat melihat keajaiban-keajaiban ini untuk apa keajaiban-keajaiban itu sesungguhnya tanpa seijin dan kehendak Allah. “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” Jika Allah tidak menyingkapkan mata kita, kita tidak akan melihat keajaiban Firman. Kita tidak secara alamiah dapat melihat keindahan rohani. Ketika kita membaca Alkitab tanpa bantuan Allah, kemuliaan Allah dalam pengajaran-pengajaran dan peristiwa-peristiwa Alkitab bagaikan matahari yang bersinar di wajah seorang yang buta. Bukan berarti Anda tidak dapat menafsirkan arti permukaannya, tetapi Anda tidak dapat melihat keajaiban, keindahan, kemuliaannya sedemikian rupa sehingga Alkitab memenangkan hati Anda.

Jika hati kita murni dan dipenuhi oleh kepercayaan, kita juga akan mampu melihat lebih banyak lagi apa yang tampak langsung di depan mata kita.

  • Yaitu bahwa kita harus berdoa kepada Allah untuk penyataan kuasa Allah ketika kita membaca Alkitab. “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” Karena kita sendiri tidak berdaya untuk melihat keindahan rohani dan keajaiban Allah dalam pengajaran-pengajaran dan peristiwa-peristiwa dalam Alkitab tanpa iluminasi Allah yang murah hati, kita harus meminta kepada-Nya untuk iluminasi (pencerahan) itu. “Singkapkanlah mataku.”

Pemazmur berharap matanya terbuka untuk “memandang keajaiban-keajaiban” tentang Allah (Mzm. 119:18). Ia sangat mengerti bahwa Allah ingin dikenal sehingga ia rindu memiliki kedekatan yang lebih dalam dengan-Nya. Ia rindu mengenal Allah lebih dalam, mengetahui apa yang telah Dia berikan, dan belajar mengikuti-Nya lebih dekat lagi (ay.24,98). Ia menulis, “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari” (ay.97).

Rekan-rekan youth, Kita juga memiliki kesempatan istimewa untuk meluangkan waktu dengan merenungkan tentang Allah, karakter-karakter-Nya, dan ketetapan-ketetapan-Nya—yakni belajar tentang Dia dan bertumbuh semakin dekat kepada-Nya. Allah rindu mengajar, menuntun, dan membuka hati kita untuk mengenal siapa Dia. Ketika kita tekun mencari Dia, Allah akan menghadiahkan rasa takjub yang lebih besar lagi akan diri-Nya dan sukacita dari hadirat-Nya!

Renungkan, hafalkan, dan hargai perintah-perintah, peringatan-peringatan dan janji-janji Allah dalam Kitab Suci.

Dengan terus melihat dan menjadikan Firman Tuhan sebagai pegangan,pedoman hidup, bukan hanya karakter kita semakin dipertajam, kita juga dapat melihat segala sesuatu dari cara pandang Allah dan kemudian dapat lebih memaknai hidup ini sebagai suatu kasih karunia yang sangat berharga bagi kita.

Tuhan Yesus Memberkati

RM – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *