“MEMATIKAN ITU MUDAH, MENGHIDUPKAN ITU SULIT”
Renungan harian Youth, Selasa 04 Mei 2021
Amsal 10:1-32
Syalom rekam-rekan youth, puji Tuhan kiranya berkat Tuhan membuat kita tetap kuat dan semangat ya.
Rekan-rekan kira-kira menurut kalian menghidupkan apa ya yang sulit? Misalnya menghidupkan alat yang baru … Lalu mematikan apa yang mudah? Mematikan kompor … Atau apa nih? Bukannya soal menghidupkan atau mematikan itu terkadang bisa mudah dan bisa sulit ya apalagi kalau kita tidak tahu caranya, misalnya aja kita nggak bisa nyetir mobil tapi tiba-tiba disuruh nyalakan mesinnya, pasti jadi sulit kan?
Nah, kali ini kita akan berbicara soal sesuatu yang mematikan itu mudah, tapi mematikan itu sulit. Menurut kalian apa ya rekan-rekan? Ya, jawabannya adalah mulut kita.
Kenapa kok mulut? Karena apa yang keluar dari mulut kita itu bisa menghidupkan orang lain alias bisa membawa sukacita atau pun bisa membuat orang jadi bersemangat, sebaliknya apa yang keluar dari mulut itu juga bisa mematikan orang lain kalau ucapan kita itu nyakitin, merendahkan, atau apa pun yang bisa membuat orang itu jadi sedih atau bahkan kehilangan harapan.
Sayangnya, mulut kita ini kebanyakan nggak bisa dikondisikan apalagi kalau situasi dan kondisi sedang mendukung atau sedang adu debat dengan seseorang maka apa yang keluar dari mulut sudah tidak terkontrol. Bahkan, kalau misalnya ucapan itu direkam dan ditranskrip pasti bakalan ketahuan kalau ucapan itu adalah hal yang mematikan atau menyakiti atau pun membuat orang lain sedih, kecewa dan yang lainnya
Padahal jika kita membaca di Amsal 10, kita bisa dapatkan bahwa apa yang keluar dari mulut itu harus kita jaga dan bisa dipertanggungjawabkan karena Tuhan akan memberkati mulut orang yang benar, bukan mulut orang yang menyakit sesamanya.
Di ayat 6 kita bisa belajar bahwa mulut orang yang tidak benar akan menyembunyikan kelaliman.
Di ayat 11 kita bisa tau bahwa setiap mulut orang benar adalah sumber kehidupan.
Jadi sebenarnya apakah kita akan menghidupkan atau mematikan orang lain itu adalah pilihan kita.
Nah bagaimana caranya saat kita tau bahwa kadang ucapan kita itu bisa mematikan orang lain?
Amsal 10:19 dikatakan “di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi”.
Ternyata kunci biar mulut bisa menghidupkan orang adalah dengan banyak menahan perkataan kita. Inget, TAHAN!!! Artinya, sebelum berbicara cobalah untuk memikirkannya terlebih dahulu. Apakah ini mudah? Tentu tyyyydaaaaak…. apalagi saat emosi. Jadi, saat emosi kita harus memilih untuk diam. Diam dulu supaya kita bisa berpikir, berpikir harus berkata apa, apakah yang akan kita ucapkan itu menghidupkan atau mematikan.
Pilihan ada di tanganmu! Atau lebih tepatnya pilihan ada di mulut kita masing-masing
Hati-hatilah dalam berkata-kata karena mulut kita bisa menguatkan atau melemahkan orang, mulut kita bisa menghidupkan semangat atau mematikan semangat. Jadi hari ini Firman Tuhan mengingatkan buat kita semua … ayo jaga perkataan kita.
Sebenarnya apa yang keluar dari mulut kita adalah luapan apa yang ada di hati dan pikiran kita, dengan kata lain isilah hati dan pikiranmu dengan apa yang baik terutama isilah dengan kebenaran Firman Tuhan, semakin kita mengisi hati dan pikiran kita dengan Firman Tuhan pasti apa yang kita sampaikan adalah hal-hal yang baik dan membangun.
Amsal 10:31-32 Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat. Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.
Komitmenku hari ini :
Aku mau berusaha untuk mematikan perkataan negatifku dan menghidupkan perkataan positif dari mulutku sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan
GE – AC
karena El Rei sabtu kemarin ada beberapa kesalahan teknis, rekan-rekan dapat menyaksikan kembali di link youtube berikut