Memaximalkan Hari-Hari Kita

March 28, 2022 0 Comments

Dalam perjanjian lama, Hikmat atau kebijaksanaan itu adalah sesuatu yang sangat dikejar-kejar, karena itu sampai ada kitab-kitab hikmat, seperti kitab Ayub, Amsal, Pengkhotbah, karena pada jaman dulu, Tuhan berfirman jika manusia itu memiliki hikmat dan kebijaksanaan, maka ia akan sukses dalam hidupnya. Hikmat dan pengetahuan sangat berbeda, pengetahuan hanya sekedar mengetahui, sedangkan hikmat itu adalah bagaimana mendaratkan pengetahuan itu dalam praktek kehidupan, sehingga menghasilkan sesuatu yang baik.

”Mari menjadi orang BERHIKMAT, bukan saja PINTAR”

Dalam kitab mazmur musa menaikkan doanya kepada Tuhan.

Mazmur 90:12, Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan hati yang bijaksana, atau hikmat, dan untuk orang supaya mendapatkan hati yang berhikmat, rahasianya adalah kalau kita menghitung hari-hari kita.

Apa arti dari menghitung hari-hari? Artinya adalah bagaimana kita mengisi hari-hari kita, supaya kita menjadi orang yang berhikmat.

Pengalaman kehidupan Musa didalam masa kesukaran dan kesulitan yang dialami oleh Musa semasa sengsara dipadang gurun, ia menulis 5 kitab Taurat. Musa telah ditolong oleh Tuhan untuk memaksimalkan kehidupannya sedemikian rupa, sehingga ia bisa memproduksi 5 kitab Taurat.

Sedangkan dalam Perjanjian baru ada Rasul Paulus yang memaksimalkan hidupnya. Ia sangat giat dengan agama Yudaismenya. Menjadi fanatik dan banyak membunuh orang orang Kristen, namun pada 30 tahun pertamanya, dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Berjumpa dengan Tuhan itu sangat penting, dan itu menjadi titik balik dalam kehidupan rasul Paulus. Sehingga pada umur 30-60 Tahun dia mengerjakan banyak hal, antara lain;

  1. Memulai banyak gereja baru di kota-kota besar.
  2. Memuridkan banyak pemimpin besar.
  3. Banyak mengalami sengsara.
  4. Bekerja sangat keras.

Namun didalam segala yang terjadi dalam kehidupan Rasul Paulus, justru 13 kitab Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus. Bahkan 5 kitab diantaranya ditulis pada saat dia dipenjara. Didalam masa kesukaran yang dialami olehnya, rasul Paulus hidupnya tetap produktif. Karena dia menata hidupnya dengan baik.

Nasehat Rasul Paulus mengenai waktu kehidupan

Efesus 5:15-16, Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Apa tanda orang arif? Yaitu dengan mempergunakan waktu yang ada. Rasul Paulus mengingatkan kita semua, supaya kehidupan kita tetap produktif, bukan seperti orang yang bebal.

Kata waktu yang dipakai Paulus dalam bahasa asli dulu memakai kata “Kronos” dan “Kairos” . Dan Paulus memakai kata pergunakanlah waktu ialah “Kairos”. Kronos adalah kronologi waktu atau jumlah waktu, sedangkan Kairos adalah kesempatan, atau peluang. Kesempatan tidak selalu datang, untuk itu Paulus menuliskan ayat ini, supaya kita dapat mengingatnya.

Kata pergunakanlah waktu didalam terjemahan lain dalam versi King James, menuliskan “Redeem your time” (Tebuslah waktumu).

Paulus hidup dengan cara menebus waktu, karena didalam 30 tahun hidup pertamanya, dia melakukan banyak hal yang sia-sia, sehingga ketika dia bertobat dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan, dia tidak memfokuskan dirinya sebagai pusat kehidupannya lagi, namun dia menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupannya. Sehingga buah hidupnya sangat luarbiasa, karena kesadarannya.

Sejarah mencatat bahwa sekitar 20 tahun sebelum Yesus ada dimuka bumi, ada seorang pujangga Romawi yang bernama “HORACE” , dan dia menulis pepatah : “Carpe diem” , didalam bahasa Inggris artinya “seize the day” atau yang artinya “Memaksimalkan (rebutlah) hari-hari kita”.

Kata Carpe didalam bahasa Yunani adalah “Carpos”, yang artinya buah. Artinya Tuhan mau hidup kita setiap hari menghasilkan buah.

Mari datang dan berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan memakai hidup kita, sehingga kita dapat memaksimalkan hidup kita dengan baik dan menghasilkan buah yang baik.

Tuhan Yesus Memberkati

Rangkuman Khotbah

Pdt. Gatut Budiono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *