“Memberi Dengan Kasih”
Renungan Harian Anak, Jumat 05 Februari 2021
Selamat pagi adik-adik yang dikasihi Tuhan. Bagaimana kabar adik-adik hari ini? Kakak harap adik-adik dan keluarga semuanya dalam keadaan sehat dan tetap semangat ya. Pagi ini sudah siap semua ya untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Yuk sama-sama disimak ya adik-adik, kakak ada sedikit cerita nih tentang anak-anak Sekolah Minggu yang akan berkunjung ke panti asuhan. Ada seorang anak bernama Didi yang ditunjuk menjadi ketua dalam kunjungan itu. Didi meminta temannya yang bernama Rudolf supaya memberikan mainan yang masih bagus untuk mendukung acara ini, namun Rudolf langsung menolak. Rudolf merasa sayang untuk memberikan mainannya, meskipun tidak pernah lagi ia memakainya. Ia takut mainannya lama-lama habis kalau diberikan kepada orang lain. Adik-adik, pengalaman Didi bisa jadi pengalamanmu juga. Ada orang-orang yang tidak suka memberi karena takut kekayaannya habis.
Dalam Pengkhotbah 11:1-6! Dicatat mengenai nasehat untuk memberi. Jika adik-adik memiliki makanan berlebih atau mainan yang banyak dan masih bagus, jangan sungkan untuk memberi. Ingatlah, semua yang kita punya adalah dari Tuhan.
Adik-adik, dengan memberi, kita belajar bersyukur untuk segala hal yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
Dengan memberi, kita tidak akan pernah berkekurangan karena Tuhan selalu memberi yang kita butuhkan. Memberi adalah salah satu bagian karakteristik utama umat Kristen. Ikut memberikan sebagian dari apa yang kita miliki kepada orang lain, maka kita sudah memenuhi salah satu dari hukum utama dan terutama, yaitu mengasihi sesama kita.
Perintah Allah yang utama adalah saling mengasihi, bukan semata-mata untuk menegaskan bahwa manusia itu adalah makhluk sosial, tetapi karna Allah adalah kasih (Matius 22:37-39). Dan manusia yang melakukan perintah ini, Tuhan Yesus menyebutnya sebagai anak-anakNya.
Adik-adik Hidup yang berguna adalah hidup yang mau memberi, sebab kita akan mampu memahami makna kehidupan. Hidup yang memberi itu adalah hidup yang didasarkan atas Kasih. Dengan memberi, maka orang lain terberkati dan tertolong. Dengan memberi, maka hidup kita akan berarti untuk sesame kita. Tapi …. Memberik bukan saja melulu harus materi, tetapi kehadiran kita, doa kita, dukungan kita juga bisa membuat orang lain disekitar kita akan diberkati.
Dalam Alkitab ada Jemaat Makedonia dan Akhaya dijadikan contoh yang baik bagi kita dalam memberi. Mereka mampu memberi dari keterbatasannya, karena mereka bukanlah jemaat yang kaya raya, tetapi kaya dalam kemurahan hati. Mereka mampu memberi karena mereka sudah merasakan kasih Allah yang begitu besar. Mereka memberi sebagai wujud nyata bahwa mereka adalah anak-anak Allah, yang meniru perbuatan Allah.
Ayat hafalan :
Matius 22:39 “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Komitmen :
Tuhan Yesus tolong aku untuk bersyukur untuk semua yang sudah Tuhan berikan dengan cara mau berbagi dengan sesama dengan sukacita.
-NJ- YC