Memberi yang Terbaik

December 21, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Selasa 21 Desember 2021

Matius 2:10-11

Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Selamat pagi bapak/ibu dan saudara yang terkasih . . .

Kita patut menaikkan syukur kita kepada Tuhan Yesus, karena hanya dalam hitungan hari, kita akan memasuki tahun yang baru, dan kita juga tentu sudah merasakan bagaimana pertolongan Tuhan yang terjadi bagi setiap hidup, selama kita menjalani tahun 2021 ini dengan begitu luarbiasa. Jika kita berbicara mengenai natal, biasanya indetik dengan hadiah, lampu lampu yang gemerlapan, dan masih banyak hal lainnya.

Ada hal yang perlu kita ketahui makna dari natal tersebut, adalah bahwa

kelahiran Tuhan Yesus ke dunia merupakan anugerah Allah untuk semua manusia.  

Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Tuhan Yesus menyelamatkan seluruh manusia yang percaya kepada-Nya, baik orang-orang rendahan seperti gembala-gembala domba sampai mereka yang disebut orang terpandang seperti orang majus. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

Lukas 2:8-12

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”

Dalam perjalanan orang Majus tersebut, mereka ternyata sudah membawa persembahan yang terbaik kepada Tuhan, yaitu emas,.kemenyan, dan mur.

Emas

Pada zaman Yesus, ada kebiasaan dimana tidak seorang pun dapat datang kepada Raja tanpa membawa persembahan. Emas sebagai raja dari segala logam adalah jenis persembahan yang cocok dan layak bagi seorang raja dunia. Jadi kalau orang ini datang membawa emas artinya dia menyatakan bahwa Yesus dilahirkan untuk menjadi Raja. Yesus adalah Raja di atas segala raja; la memerintah bukan dengan tangan besi atau dengan kekuatan senapan, tetapi dengan cinta kasih. Kalau kita ingin menjadikan Yesus sebagai Raja dalam kehidupan kita, maka langkah awalnya adalah kita perlu datang dan bertemu dengan Dia; meletakkan seluruh kehidupan kita di hadapan-Nya atau dengan kata lain kita perlu takluk dibawah kehendak dan kuasa Yesus. Persembahkan sesuatu yang berharga dalam hidup kita, seperti waktu, tenaga, pikiran, ketrampilan yang terbaik kita persembahkan kepada Raja kita yaitu Tuhan Yesus.

Kemenyan

Kemenyan dipakai dalam upacara kebaktian atau ibadah. Seorang imam yang memimpin upacara harus melengkapi seluruh upacara itu dengan bau yang harum dari kemenyan. Maksudnya seperti sifat kemenyan, imam harus membawa jemaat kepada kemuliaan dan kebesaran Tuhan. Dan ini yang dilakukan Yesus; Dia adalah Imam Agung yang membuka jalan untuk manusia, yang membawa manusia kepada Allah. Kalau kita datang kepada Yesus; kalau kita berusaha mencari dan menemukan Yesus; kita sedang mencari jalan untuk bertemu dengan Allah. Kita rindu datang pada kemuliaan Allah dan Yesus Kristus adalah jaminan kerinduan itu.

Mur

Hadiah orang yang mau mati adalah mur. Mur dipakai untuk membalsem tubuh orang yang telah mati. Persembahan ini menggambarkan bahwa Yesus datang ke dunia: Dia HIDUP untuk manusia dan MATI untuk manusia. Kalau kita datang menghormati Yesus, kita diperingatkan bahwa Dia mengorbankan nyawa; menyerahkan hidup-Nya untuk menebus dosa-dosa kita. Dalam Dia kita menjadi anak-anak Allah.

Bapak ibu yang terkasih, memberi kepada Tuhan tidak hanya berbicara mengenai hal hal materi saja. Hal yang lain sebagai bentuk pemberian kita kepada Tuhan, bisa berupa waktu, dan diri kita sendiri.

Roma 12:1, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”

Bapak ibu yang dikasihi Tuhan, saya mendorong dan mengajak bapak ibu sekalian, untuk memberikan persembahan yang terbaik untuk Tuhan.

Mari kita sisihkan waktu kita sebagian untuk datang kepada Tuhan, memberikan hati kita sebagai persembahan yang hidup, Kudus dan berkenan kepadaNya.

Sama seperti seorang janda miskin yang terdapat dalam Markus 12:41-43, yang memberi dalam nominal sedikit.

Tuhan tidak melihat seberapa besar nilai yang akan kita berikan, tetapi Dia melihat sikap hati kita saat memberi

Merry Christmas

Tuhan Yesus Memberkati

YG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *