“Memperhatikan pergaulan”
Renungan harian Youth, Kamis 11 Maret 2021
Halo rekan rekan Elohim.. Bagaimana ni kabarnya? Salam sehat untuk kalian semua dimanapun berada. Wah hari ini tanggal merah … selamat menikmati hari libur buat rekan-rekan semuanya dan tetap semangat buat rekan-rekan yang harus tetap bekerja.
Rekan-rekan Sebagai anak muda kita Dituntut untuk mudah bergaul. Karna banyak teman semakin banyak yang kita ketahui.. Banyak teman itu menyenangkan sekali.. Itu yang saya rasakan di masa muda. Seberapa jauh pergaulan bisa mempengaruhi kita? Kenyataannya, seringkali bagaimana sikap dan perilaku kita hidup sangat tergantung dari pertemanan kita. Jika lingkungan pertemanan baik maka kita pun begitu, tapi sebaliknya apabila ada dalam ‘circle of friends’ yang buruk maka kita pun ikut-ikutan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan pula. Mungkin awalnya kita bisa menolak, tetapi lama kelamaan kita akan mulai memberi toleransi dan terjerumus dalam dosa. Ada banyak orang-orang yang tadinya hidup baik lalu kemudian berubah menjadi sosok baru yang tidak lagi peka terhadap dosa. Semua yang buruk jadi biasa-biasa saja, hati nurani kita tidak lagi berfungsi dan disanalah iblis akan berpestapora merusak dan menghancurkan kita.
Sejak dahulu Salomo sudah mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan lingkungan pertemanan kita.
“Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut.” (Amsal 1:10).
Ini sebuah pesan singkat yang sesungguhnya sangat penting untuk kita cermati. Salomo dengan hikmatnya sudah melihat kecenderungan manusia untuk jatuh ke dalam dosa akibat bujukan dari orang lain. Orang yang bisa membujuk kita tentu orang yang dekat dengan kita, setidaknya kita kenal. Orang-orang yang dikuasai dosa akan selalu mencari orang lain untuk mengikuti gaya hidup mereka yang salah. Dan kita kerap menuruti mereka lewat banyak alasan. Gengsi jika menolak, takut dianggap kuno, ketinggalan jaman, kampungan dan sebagainya bisa menjadi awal bagi kita untuk mulai menuruti bujukan mereka. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk mengindahkan pesan Salomo ini.
Firman Tuhan mengingatkan kita agar berhati-hati dalam bergaul.
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33).
Kita harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh kepada siapa kita bergaul. Kita memang tidak boleh memusuhi mereka, kita bahkan perlu menjangkau orang lain agar bisa diselamatkan. Tetapi penting pula bagi kita untuk berhati-hati agar jangan termakan bujukan mereka, dan bukannya kita yang membawa mereka ke dalam terang tapi malah kita yang terjerumus masuk ikut-ikutan ke dalam dosa.
Jadi bagaimana sikap kita? Sadarlah Bersekutu atau bersahabat dengan orang-orang yang rohani akan turut mempercepat kita menuju kepada kedewasaan iman dan membawa kita kepada kemenangan. Sebaliknya, bila kita lebih banyak menghabiskan waktu berhubungan dengan orang-orang yang diluar Tuhan dan tidak benar, maka cepat atau lambat kita akan tersesat semakin jauh dari Tuhan dan kita akan terjun bebas menuju kekalahan. Itulah sebabnya Alkitab memberikan penjelasan tentang pentingnya membina hubungan dengan orang-orang yang tepat bagi kita.
Saya punya pengalaman nih … Suatu kali saya sedang mengerjakan pekerjaan saya bersama teman saya. Kami ngobrol banyak hal. Dan rekan saya ini cenderung dengan ghibah tentang rekan kerja kami yang sedikit menyebalkan. Tetapi sahabat saya menggiring pandangan saya kepada sisi yang berbeda. Bahwa banyak alasan orang itu melakukan hal itu dan mengingatkan saya akan kebaikan orang tersebut dan mengajak saya menaruh belas kasihan kepada orang yang menyakiti saya. Saya berpikir mungkin Tuhan mengingatkan saya dengan keberadaan sahabat saya ini. Secara pribadi sahabat saya ini menggiring saya untuk kembali kepada jalan Tuhan bahwa saya harus tetap mengasihi.
Jika kita ingin bertumbuh dalam perkara-perkara rohani, pilihlah orang-orang yang mengasihi Tuhan dan memiliki komitmen untuk hidup benar sesuai dengan firman Tuhan, karena “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” (Amsal 27:17).
Janganlah memilih teman atau sahabat yang perkataan dan perbuatannya tidak benar dan cenderung membawa kita semakin jauh dari Tuhan. Karena semakin kita bergaul dengan mereka, semakin kita membuka diri terhadap godaan Iblis. Kita akan semakin akrab dengan dosa dan bisa dipastikan dalam waktu singkat kita akan terjerumus ke dalamnya.
Komitmen :
Oleh karena itu pilihlah teman atau sahabat kita dengan bijaksana. Mengelilingi diri dengan orang-orang atau teman-teman yang tepat akan membuat kita dapat terus bertumbuh dan menang melawan setiap pengaruh yang buruk dari dunia ini
Selamat berlibur … jangan lupa tetap mematuhi protokol Kesehatan Ya
Tuhan Yesus memberkati
CGP – TVP