Menaklukan Ketakutan

November 4, 2020 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 04 November 2020

Syalom rekan-rekan youth, kiranya berkat dan anugerah Tuhan dilimpahkan dalam kehidupan kita semuanya

Florence Chadwick adalah wanita pertama yang menyeberangi Terusan Inggris. Pada kesempatan pertamanya ia gagal karena telah menyerah pada saat ia hanya berjarak kurang dari satu kilometer untuk mencapai daratan. Apa yang membuatnya berhenti? Kabut! Kabut turun bagaikan gorden, dan sebuah suara dalam dirinya yang berbisik, “Kamu tidak akan berhasil.” Ketika kemudian ia diangkat ke dalam kapal dan menyadari betapa dekatnya ia dengan garis finis, ia menyesal dan menangis. Namun, ia tidak menyerah begitu saja. Ia mencobanya lagi dan akhirnya mencatat rekor dunia yang baru dalam prosesnya!

Apakah suara yang sama berkata kepadamu hari ini, Kamu tidak akan berhasil?” bisa dikatakan ini yang menjadikan ketakutan banyak anak muda sehingga tidak berkembang.

“Jika Anda menghancurkan negatif filmnya, gambarnya tidak bisa dibuat. Ketakutan adalah ruang gelap tempat pikiran negatif kita berkembang.”-

Sarah Utterbach

Sebagian besar ketakutan saya dapat digolongkan menjadi dua kategori:
(1) Takut tidak mendapatkan apa yang saya inginkan;
(2) Takut kehilangan apa yang telah saya dapatkan.

Dan dua kekhawatiran terbesar anak muda yang dihadapi adalah dengan tepat kritik dan penolakan. Ketika kritikan dan penolakan tidak bisa disikapi dengan tepat maka akan menjadi halangan untuk terus maju. Kita perlu untuk keberanian, karena Roh Kudus yang tinggal dalam kehidupan kita akan memberikan keberanian untuk mengatasi ketakutan dan kelemahan kita.

Apakah anda menunggu berani? Jangan ditunggu tapi Putuskanlah karena keberanian adalah sikap hati dan keputusan! Berani dan memutuskan untuk melakukan apa yang benar, walapun masih ada ketakutan untuk berjalan, berani adalah keputusan. Karena kita semua merasa takut, setiap kita mampu bertindak berani. Ini adalah pilihan!

Belajar dari Kisah Petrus berjalan di atas air

Matius 14:28-29 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”

Petrus tidak berjalan di atas air karena Yesus mengangkatnya dari atas perahu dan menggerakkan kakinya. Tidak, mukjizat terjadi karena Petrus menanggapi Firman. PETRUS BERJALAN DIATAS KEBENARAN FIRMAN

Belajar dari Petrus Bagaimana berjalan di atas air?

1. Dengan melihat Yesus di tengah badai
2. Dengan menaati perintah-Nya
3. Dengan menolak  diintimidasi oleh lingkungan ketakutan.
4. Berani melakukan walaupun tidak banyak yang melakukannya (melawan rasa aman dalam perahu)
5. Dengan memercayai apa yang mungkin dan mujizat, daripada terpaku pada apa yang tampaknya masuk akal.

Yang dibutuhkan Allah hanyalah sesuatu yang dapat dikerjakan dan seseorang yang percaya yang mau mengerjakannya.

Dengarkan, “Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di situ” (Mat. 13:58). Tanpa iman kita tidak dapat menyenangkan Allah, maka kita perlu membuat komitmen untuk menumbuhkan iman kita.

Jangan lari lagi! Hadapilah dengan Iman dan percaya … bahwa Allah telah menyiapkan gudang senjata bagi kita semuanya.

Perhatikanlah Firman Tuhan, “… pada hari yang jahat itu [dan hari itu akan datang]… berdirilah tegap… pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat … dan pedang roh, yaitu firman Allah” (Ef. 6:13-17).

Iman adalah perisai Kita dan Firman Allah adalah pedang, dan musuh tidak bisa melawan keduanya. UNTUK MENGALAHKAN SEMUA KETAKUTAN, HIDUPLAH BERDASARKAN IMAN DAN FIRMAN … YANG ADALAH PERISAI DAN PEDANG ROHANI

Rasul Petrus menulis, “Sadarlah danberjaga-jagalah! Lawanmu si Iblis [rasa takut] berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1 Ptr. 5:8).

Seekor singa yang tidak sanggup lagi berburu karena ia sudah tua, ia hanya akan mengaum. Cara kerjanya seperti ini: ketika singa yang lebih muda bersembunyi di balik sisi semak yang satu, si singa tua akan mengaum dari sisi lain semak itu dan menakuti buruannya sehingga binatang itu lari menjauh dari auman—dan tepat menuju perangkap! Saat ini juga, larilah menuju auman itu! Lawan ketakutan, karena kita akan mendapati bahwa mereka tidak memiliki kuasa atas diri kita. Karena sebagai anak Allah Tuhan sudah memberikan kuasa untuk menaklukannya

Komitmenku hari ini

Apapun bentuk ketakutanku, aku percaya kuasa Tuhan akan memampukanku mengalahkannya. Aku mau belajar hidup dalam Iman dan Firman Tuhan.

Amen

C – YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *