MENANTI DENGAN TAAT
Renungan harian Youth, Senin 03 Juni 2024
Mananti memiliki arti yang sama dengan menunggu. Setiap kita sangat memahami bahwa Menunggu adalah hal yang membosankan, kadang membuat kita merasa Lelah, yang akhirnya bisa juga membuat kita jengkel. Menunggu dengan mengetahui waktu saja bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Contohnya Kalau ada orang bilang, tunggu 5 menit dan dia tidak segera datang tentu kita akan menjadi gelisah, khawatir, ragu, atau pun kecewa karena kita sudah merasa memberikan waktu.
Dalam penantian seringkali ditemukan realita yang tidak sesuai dengan harapan, dan inilah yang membuat pengharapan menjadi kabur.
Dalam Alkitab kita menemukan kisah yang sangat pas terkait dengan perkara menanti/ menunggu; dan lebih spesifik lagi tentang mereka yang disebut bangsa pilihan Allah. Apa yang terjadi dengan bangsa Israel? Setelah Israel keluar dari tanah Mesir yang menjadikan mereka budak, pada saat mereka tiba di padang gurun dan berkemah di sana, ada Desakan keras orang Israel kepada Harun, yang dipercaya memimpin mereka di tengah kepergian Musa! Mereka berkata : Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami. Mereka merasa telah tertahan sedemikian lama di gunung Sinai. Meskipun di sana mereka tinggal dengan sangat aman dan mudah, mendapat makanan dan pengajaran yang baik, namun mereka tetap tidak sabar untuk bergerak maju. Mereka memiliki Allah yang tinggal dan memperlihatkan penyertaan-Nya bersama mereka dalam wujud awan, tetapi semua ini belum cukup. Mereka harus memiliki allah yang berjalan di depan mereka. Mereka tidak sabar untuk mencapai negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, sehingga tidak bisa tinggal lagi sementara untuk membawa serta agama mereka.
Rekan-rekan youth, Ketika Musa naik ke atas gunung, ia tidak mengatakan kepada mereka berapa lama ia akan tinggal di sana karena memang Allah tidak memberitahu dia. Karena itu, ketika Musa pergi lebih lama dari waktu yang mereka tetapkan sendiri, meski dalam segala hal mereka berkecukupan di tengah ketidakhadirannya, beberapa orang yang tidak bertanggung jawab mengutarakan sangkaan, yang saya sendiri tidak tahu apa terkait alasan keterlambatan Musa: Sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
Orang yang mengasihi Yesus pasti melakukan perintahnya
Banyak orang yang berpikir ikut Tuhan itu enak, banyak berkatnya, tapi saat teman-teman baca ayat ini, Yesus tidak menjanjika hidup kita tanpa tantangan. Justru akan ada air bah dan banjir. Orang yang hidup di atas dasar firman Tuhan akan tetap kuat menghadapi badai kehidupan. Orang yang sedang menanti akan tetap kuat menghadapi badai kehidupan. Orang yang tidak menghidupi firman, mereka tidak akan bertahan, iman gampang jebol, gampang roboh. Kenapa setelah ikut Tuhan jadi ada masalah, iblis nggak akan senang ketika kita mau berttobat dan mulai ikut Tuhan sehingga iblis tetap berusaha agar kita kembali padanya. Tuhan Yesus bilang, akan datang banjir, orang yang hidup di atas firman Tuhan mereka akan kokoh berdiri.
Kalau hanya karena Tuhan engkau kecewa; Kalau masih sakit hati sama orang itu tandanya kita masih nggak! Omong kosong kalau kita bilang cinta Tuhan Yesus tapi kita menyalahkan Tuhan dan sebagainya.
Apa salah Tuhan? Sampai engkau meninggalkan Tuhan? Apa kita sudah melakukan firman Tuhan?
Kita akan kuat berdiri jika dasar hidup kita adalah firman Tuhan, bukan perasaan
Yohanes14: 21, Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Dengan memegang firman Tuhan dan setia kepada janj-Nya, kita setiap hari dituntun dalam sikap ketaatan. Ada banyak orang yang begitu gampangnya menyebut dia setia; tetapi pada kenyataannya mereka gagal dalam ketaatan. Dan kalau kita berkata setia, ketaatan merupakan indicator dalam kesetiaan mereka. Tuhan Yesus bukan hanya taat, tetapi menurut Rasul Paulus, Tuhan Yesus itu taat sampai mati; itu menandakan bahwa Dia taat kepada tujuan Allah Bapa yang mengutus Dia ke dalam dunia ini. Supaya dengan apa yang Tuhan Yesus kerjakan di dalam dunia ini tidak akan binasa, melainkan beroleh keselamatan.
Makanya di dalam pengiringan kita, ketaatan kita tidak bisa hanya bertumpuh pada pemikiran kita sendiri. Ketaatan yang total adalah membiarkan Allah bekerja dengan cara-Nya pada waktu yang Dia tetapkan bagi kita; dan kita akan melihat hasilnya akan indah dan Dia sendiri yang akan dipermuliakan
Amsal 3: 5, Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Pengkotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Rekan-rekan youth, teruslah mencari kehendak Allah dalam diri kita; dan tentu setiap hari ada kesempatan bagi kita untuk mengadakan komitmen dengan Allah dan hal itu akan terus diuji dengan hal-hal yang tidak terduga; tetapi pada prosesnya yang Tuhan akan temukan dalam kehidupan kita adalah bagaimana kita teguh berpegang dan taat dalam melakukan firman Tuhan.
Selamat memasuki fase-fase kehidupan yang menguji ketaatan kita sebagai orang-orang muda. Mintalah kekuatan dari Tuhan senantiasa agar rancangan dan tujuan Tuhan yang mulia digenapi di dalam kehidupan kita.
Tetap semangat, Tuhan Yesus Memberkati
EYC 01062024-YDK