MENANTI JANJI BAPA

Renungan Harian Youth, Rabu 01 Juni 2022
KISAH PARA RASUL 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Bagi kebanyakan orang, menanti bukanlah perkara mudah. Apalagi menantikan sesuatu yang tidak diketahui kapan berakhirnya. Misalnya dalam kehidupan sebagai orang-orang muda, menantikan sesuatu bisa jadi adalah sesuatu yang sangat menjenuhkan dan ujung-ujungnya menyerah. Sudah menanti untuk bisa kuliah tahun ini, eh malah ngalamin penundaan dengan berbagai alasan. Sudah melamar pekerjaan di berbagai tempat, tapi belum jelas diterima bekerja di mana. Bahkan mungkin sudah merencanakan hari pernikahan, eh jodohnya belum ada. Dan ada banyak ragam kisah yang mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu. Intinya adalah bahwa menanti adalah hal yang melelahkan.
Namun dalam pembacaan ayat bacaan kita dalam renungan ini, kita menemukan bahwa para rasul diperhadapakan pada instruksi dari Tuhan Yesus untuk menantikan janji Bapa, yaitu janji Bapa mengenai turunnya Roh Kudus bagi mereka. Jika Bapa di surga berjanji, maka Ia pasti akan menggenapi! Dan Bapa menghendaki agar kita, sebagai anak-anak-Nya menantikan janji-Nya digenapi. Menantikan berarti BERTEKUN, karena waktu kita menantikan kita harus tekun sampai kita memperolehnya. Para murid bertekun, mereka sehati dan berdoa bersama-sama selama sepuluh hari sampai tiba di hari Pentakosta.
Jika kita melihat dari sejarah bagaimana murid-murid menantikan Roh Kudus dicurahkan, maka sebenarnya kita diberikan arahan untuk terus hidup dalam aktifitas yang dipenuhi dengan penantian akan janji Bapa tersebut. Maksudnya adalah bukan hanya pada saat memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus kita menanti seperti itu, namun menjadi gaya hidup yang benar untuk kehidupan yang terus memuliakan Allah.
Kisah Para Rasul 1 : 14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,…
Bertekun dengan penuh kesungguhan hati menantikan janji Bapa yang sempurna
Kata BERTEKUN menurut kamus bahasa Indonesia adalah berkeras hati dan sungguh-sungguh. Jadi, jika kita bertekun artinya kita sungguh-sungguh berdoa, berpuasa, mencari wajah Tuhan, merendahkan diri, dan merindukan jamahan Tuhan. Bertekun artinya kita juga terus-menerus berdoa, membaca firman Tuhan, bersekutu sampai Tuhan menjawab doa kita, sampai peperangan rohani dimenangkan.
Kata bertekun juga artinya ada jangka waktu untuk membuktikan, ada kesetiaan, tidak berhenti sampai kita mendapatkan, kita sedia untuk berkorban. Sikap ini muncul karena percaya kepada siapa yang memberikan janji itu. Yesus Kristus berpesan pada mereka untuk menantiikan janji tersebut di Yerusalem dan mereka setia dengan janji itu. ini berarti bahwa mereka percaya dengan apa yang Yesus katakana, karena tempat mereka menerima janji itu juga sudah ditentukan oleh Yesus. Arahan Tuhan sangat spesifik dan membuat kita tunduk dan taat menantikan janji-Nya
Milikilah kesatuan hati dalam persekutuan bersama-sama dengan orang percaya
Bersehati artinya kita sama-sama ikut menanggung beban. Orang yang hanya melihat/ menonton dan mendengar tetapi tidak melakukan, dia TIDAK SEHATI. Dalam hal yang bersangkutan dengan persekutuan jemaat. Kita disebut sehati kalau kita selalu ikut terlibat, mendukung secara aktif, ikut serta untuk mensukseskan visi dan apa yang Tuhan rencanakan bagi kita. Tuhan sudah menyediakan berkat bagi kita, tetapi Tuhan mau kita bersama-sama merendahkan diri untuk menerimanya.
Sehati artinya “HATI KITA ADA DI SITU” artinya bersungguh hati, berkeinginan untuk ikut terlibat. Bukan hanya mendengar dan menonton tetapi turut melakukan. Tuhan Yesus juga pernah mengatakan hal yang sama sampai tiga kali dalam Yohanes 14 : 15, 21, 23. Jika kita mengasihi Tuhan, kita pasti melakukan firman-Nya. Sehati tidak cukup hanya berkata “saya aminkan” tetapi harus aktif terlibat dan melakukannya.
Matius 12 : 25-30 (bisa dibaca dirumah) kita menemukan PRINSIP KERAJAAN ROHANI: siapa yang tidak sepakat dan sehati bersama-sama, berarti sedang melawan/ memberontak, dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama Tuhan, dia sedang mencerai-beraikan. Prinsip kerajaan rohani adalah sepakat, sehati berjalan bersama-sama, dan tidak terpecah karena pasti akan hancur dan tidak dapat bertahan.
Mazmur 133 : 1-3 (baca) Jika kita hidup sehati dan sepakat bersama-sama dalam kerukunan, maka Tuhan akan memerintahkan berkat atas kita.
BERTEKUN, BERSEHATI, DAN BERDOA
Semua umat Allah adalah umat yang berdoa, dan memberi diri untuk berdoa.
Aktifitas berdoa adalah adalah tindakan untuk berkomunikasi diri kita dan juga mampu menguatkan keyakinan kita kepada Dia, dan juga menekan perasaan takut dan kuatir dalam diri kita. Mengapa kita harus berdoa terus-menerus dengan tekun? Apakah Tuhan akan mendengar? YA satu kali kita berdoa Tuhan mendengar, bahkan sebelum semua itu terucap Tuhan tahu DIA mendengar dan menjawab doa kita. Kita percaya waktu kita berdoa dan berpuasa bersama, kita bukan hanya akan mengalami pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta, namun kita juga akan mengalami hal-hal baru, yaitu pernyataan-pernyataan yang baru dari Tuhan, kita akan mengalami pengalaman baru yang belum pernah kita alami sebelumnya, dan doa-doa kita akan cepat dijawab oleh Tuhan. Mengapa hal itu terjadi? Karena pada waktu kita berdoa dan berpuasa mata dan telinga Tuhan akan terarah kepada kita.
Rekan-rekan youth, akan ada momen di mana kita menyadari bahwa kita sangat memerlukan Tuhan dan memerlukan jamahan kuasa Roh Kudus bagi kita. Dua ribu tahun yang lalu ketika Tuhan Yesus terangkat ke sorga, Dia berjanji akan mengirimkan Penolong kepada murid-murid-Nya. Janji yang sama juga sampai pada hari ini berlaku untuk hidup kita.
Janji itu bahkan memberikan kita kuasa untuk menyaksikan tentang Tuhan Yesus kepada orang banyak dan pasti akan selalu menyertai kita dalam segala sesuatu.
Selagi kita masih muda, mari terus nantikan dan alami janji kekal yang Tuhan berikan bagi kita. Saat kita memerlukan jamahan dan pendampingan dari Tuhan, Roh Kudus tersedia bagi kita untuk memberikan penghiburan dan kekuatan. Saat kita merasa sendirian dalam hidup ini, percayalah, Roh Kudus tersedia untuk mengingatkan setiap firman Tuhan yang berjanji bahwa “Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau,” seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada murid-murid-Nya. Dengan demikian masa muda kita menjadi masa dimana kita mengandalkan Tuhan dan kekuatan-Nya.
Amin. Tuhan Yesus Memberkati
RM – YDK