MENATA HATI
Renungan Harian Youth, 15 April 2024
Kita semua tahu bahwa ada sebuah penyakit yang seakan-akan dan secara fisik tidak ada obatnya. Penyakit itu adalah penyakit hati; atau biasanya kita sebut ini sakit hati. Saya rasa semua di sini tidak ada yang mau sakit hati. Ataupun kalau ada yang sakit sekarang, apa ada di sini yang mau terus-terusan menyimpan sakit hatinya. Tidak mungkin juga jika di sini ada yang sengaja membuat dirinya itu sakit hati. Benar-benar nih, manusia, kalau dengan urusan hati, semua pasti akan tertuju kepada pribadinya sendiri. Dan pasti semua yang sakit hati, pasti cepat kepengen sembuh dari penyakit hatinya ini.
Bagaimana kita bisa mengatasi sakit hati? Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan.
Pertama, mengakui rasa sakit kita kepada Tuhan. Terbuka akan rasa sakit adalah langkah pertama untuk mendapat pemulihan. Dalam Mazmur 62:9, Daud menyerukan, Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Dengan terbuka dan berdoa, kita mempercayakan segala kesedihan dan rasa sakit kepada Tuhan.
Kedua, mencari dukungan dari komunitas rohani. Galatia 6:2 mengajarkan, “Bertolongan-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Adanya komunitas berarti ada orang yang bisa dipercaya. Ceritakanlah dan terbukalah atas rasa sakit yang dialami, dan mintalah nasihat untuk mengatasinya.
Ketiga, memaafkan mereka yang menyakiti kita. Memang ini sulit, tetapi kita dipanggil untuk memaafkan seperti Kristus telah memaafkan kita (Efesus 4:32). Memaafkan bukan berarti kita melupakan atau menyetujui perbuatan salah orang lain, tetapi kita melepaskan hak kita untuk membalas dan memberikan hak itu kepada Tuhan.
Keempat, jika mungkin, bicarakan dengan orang yang menyakiti tersebut. Ajaklah orang yang menyakiti itu untuk duduk bersama dan menyelesaikan akar masalahnya. Bisa juga mengundang pihak ketiga sebagai penyeimbang. Seperti dikatakan di Matius 5:23-24, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Tuhan memerintahkan agar kita membereskan dulu masalah dengan orang lain, sebelum kita mempersembahkan sesuatu kepada-Nya.
Terakhir, terus memperbaharui pikiran kita dengan firman Tuhan. Allah sanggup dan ingin menghibur kita, termasuk ketika kita mengalami sakit hati. Seperti dikatakan di Mazmur 19:8a,”Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa.” Dengan merenungkan Firman Tuhan, kita dapat merasakan damai yang melebihi segala akal (Filipi 4:7).
MENATA HATI DENGAN ARAHAN YANG BENAR SESUAI FIRMAN TUHAN
Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Bagi setiap kita dianjurkan untuk mengendalikan pikiran kita dalam merspon segala sesuatu yang kita alami dan yang terjadi di sekitar kita. Ini penting bagi kita untuk menata hati kita karena bersikap positif dan berperilaku dengan sebenar-benarnya. Paulus memberikan nasihat tentang bagaimana kita dapat mengembangkan suatu cara berpikir yang dapat menuntun kita pada hidup yang berkemenangan. Daripada berlarut-larut dalam ketakutan dan frustrasi, Paulus mendorong kita untuk memikirkan “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji.” Hal-hal yang disebutkan di atas berakar pada kebaikan Tuhan yang tidak terelakkan.
Lawan dari berpikir positif adalah berpikir negatif. Berpikir negatif sangat merugikan dirikita sendiri. Apakah hari-hari kita masih dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang negatif? Kuatir, takut, cemas, putus asa dan sebagainya? Tanggalkan itu semua! Jangan biarkan Iblis menjajah dan menghancurkan hidup kita dengan menebar hal-hal negatif di dalam pikiran kita. Kita harus bisa melawannya! Bawa semua beban permasalahan kepada Tuhan!
Kuncinya pada pikiran kita sendiri, bukan pada tangan orang lain.
Sederhananya, selama kita mengembangkan pola pikir yang berdasar pada karakter Allah, kita mampu membedakan mana yang kehendak Allah, dan mana yang tidak! Kita akan mengetahui jalur yang mengarahkan kita pada kehidupan, dan kita akan memilih untuk berjalan di dalamnya. Apakah seseorang pernah membuat harimu menjadi lebih baik hanya dengan melakukan sesuatu yang sederhana? Apakah kita pernah melakukan sesuatu untuk seseorang dan mendatangkan sukacita bagi kita? Ketika kita pernah mengalami hal-hal ini, maka perlu kita sadari bahwa Tuhan bekerja di balik hal-hal tersebut.
Paulus kemudian menasihati kita untuk melatih diri agar menjadi semakin serupa dengan Kristus, yang telah kita “pelajari, terima, atau dengar” dari orang lain (Filipi 4:9). Kita tidak hanya memikirkan kebaikan-kebaikan yang telah Allah lakukan, tetapi juga meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari kita. Setiap kita menghidupi firman-Nya, kita akan selalu teringat bagaimana Ia benar-benar hadir dalam hidup kita. Hal ini menyelaraskan realita hidup kita dengan firman-Nya dan membantu kita untuk senantiasa menyadari sebuah fakta bahwa Ia selalu bekerja.
Rekan-rekan youth, mari kita percaya bahwa Tuhan selalu memegang kendali atas segala sesuatu dalam hidup ini. Tuhan tidak akan pernah bisa dibatasi dengan kedangkalan pikiran kita. Dan jika kita mengalami banyak keterpurukan dan sesakan-akan kita tidak bisa menata hati kita; cara yang paling tepat adalah berserah kepada Dia.
Pikirkanlah tentang kebesaran-Nya dan segala kedashyatan firman-Nya. pasti ada pemulihan yang indah yang akan kita nikmati.
Mengatasi sakit hati adalah proses yang membutuhkan keterbukaan, waktu, dan kasih karunia Tuhan. Jangan dipendam. Ceritakanlah kepada orang yang bisa dipercaya, dan mintalah agar Tuhan menyembuhkan luka hati itu. Meskipun sakit hati bisa sangat mendalam, ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama kita. Dia akan memberikan kekuatan dan pemulihan bagi mereka yang datang kepada-Nya.
Tetap semangat, Tuhan Yesus Memberkati
EYC 13042024-YDK