Mencari yang Hidup diantara yang Mati
Nats: Lukas 24: 5-7
Syalom bapak Ibu yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus
Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.
”Dalam kekaguman, kemuliaan, dan kegembiraan akan kebangkitan Kristus, keraguan ini adalah inti dari Injil. Hal ini mendorong iman kita dan memberi kita harapan dari dunia yang gelap.
Kebaktian di Hari Minggu merupakan momen terpenting dalam seluruh sejarah. Saat kematian dikalahkan, harapan akan hidup. Hari dimana mereka yang mencari kematian, justru menemukan kehidupan yang kekal. Pernyataan yang muncul dalam Lukas 24, dimulai dari catatan di bawah ini. Di akhir pasal 23, Yesus sudah mati. Yang berarti, harapan sudah mati.
Sekelompok wanita datang ke kuburannya untuk mengurapi jenazahnya dan memberikan penguburan yang layak. Teman mereka telah meninggal karena kematian yang tidak seharusnya demikian, Ia disiksa, bahkan tidak dikuburkan dengan benar. Mereka berusaha memberi penghormatan terakshi kepada orang itu.
Mereka tidak mencari mujizat. Mereka tidak mencari penggenapan nubuat. Mereka tidak berusaha untuk mendengar dari para malaikat, atau menjadi yang pertama di bumi yang mewartakan Injil tentang Juruselamat yang telah bangkit. Mereka hanya berada di kuburan mencari orang mati.
Tepat saat para malaikat muncul untuk mengumumkan kelahirannya, seorang malaikat muncul untuk memproklamasikan kebangkitannya.
Namun proklamasi ini datang dalam bentuk pertanyaan, “Mengapa kamu mencari yang hidup di antara yang mati?” Yesus hidup, dan seluruh Surga sudah tahu apa yang tidak diketahui bumi. Saat kami menangis, Surga bersukacita.
Namun, kita masih melakukan kesalahan yang sama dan mengerikan. Alih-alih mencari yang hidup, atau memercayai dan mengikuti Juruselamat yang telah bangkit dan kehidupan berkelimpahan yang hanya dapat diberikan oleh Dia, kita mencari kebenaran dan kehidupan serta harapan di antara apa yang mati dan membusuk.
Kata-kata malaikat menyatakan: “Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.”
“Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.” (Lukas 24: 6-8). Sama seperti mereka, kita sering melupakan kata-katanya dan harus diingatkan kembali.
Kita percaya pada mereka yang mengatakan “damai damai” ketika tidak ada perdamaian. Kita percaya pada keberuntungan, kita percaya pada pemerintah, dan logika kita sendiri yang cacat ketika kebenaran telah memberitahu kita bahwa kita berada di tempat yang salah, dan mencari hal yang salah.
Kita berkeliaran di sekitar makam ketika Anak Allah hidup dan bekerja di tengah-tengah kita. Sampai hari ini, tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti dimana malaikat itu bertemu dengan wanita-wanita ini beserta dengan pertanyaan tersebut. Tidak ada yang bisa menunjuk suatu tempat dengan kepastian yang tak tergoyahkan dan berkata, ‘di sinilah hal itu terjadi’.
Ada dua tempat yang mengklaim sebagai tempat itu, tetapi tidak ada yang benar-benar tahu kebenarannya. Alasannya adalah Yesus tidak berada di sana untuk waktu yang lama. Setelah para wanita keluar dari kubur dengan bersukacita, merayakan, membawa berita terhebat yang pernah disampaikan kepada siapa pun di mana pun, itu tidak masalah.
Kematian telah dikalahkan, dan Yesus hidup selamanya.
Tuhan Memberkati
TC