Mendahului ke Rumah Allah

September 17, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Jumat 17 September 2021.

Mazmur 42:5, “lnilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.”

Selamat pagi bapak, ibu dan saudsra yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Sebuah studi kontemporer yang dilakukan di antara orang-orang yang rajin bergereja, menemukan bahwa di antara orang-orang ini ternyata banyak yang tidak pernah sungguh-sungguh menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.  Banyak yang ke gereja hanya karena mewarisi agama orang tua mereka, ikut teman/pasangan, kebutuhan sosial dan sebagainya.  Studi itu juga menemukan bahwa makin lama orang-orang ini berada dalam gereja tanpa menerima Tuhan, semakin kecil kemungkinan mereka menerima Tuhan pada akhir hayat mereka.

Bacaan ayat firman Tuhan kita hari ini mengingatkan kepada kita agar kita saling mendahului melangkah ke rumah Allah dengan sorak-sorai dan nyanyian syukur untuk memuliakan Allah kita apapun kondisinya.  Pemazmur menyatakan bahwa jiwanya ada dalam keadaan “gundah gulana” (Gundah dalam KBBI berarti ; sedih, bimbang, gelisah. Sedangkan Gulana memiliki arti; Letih, lesu, layu)

Jadi bisa dikatakan bahwa walaupun pemazmur ada dalam keadaan sedih dan lelah, dia tetap semangat untuk pergi ke Rumah Tuhan. 

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih.  Tidak semua orang percaya datang kepada Tuhan untuk mempersembahkan hidupnya, apalagi di masa pandemi covid-19 yang belum kita menangkan. Semakin banyak orang enggan datang ke gereja, alasannya cukup masuk akal. “Aku kan sudah ikut ibadah online, itu kan sama saja”

Getaran rasa rindu yang sedemikian besar terhadap Tuhan seringkali tidak kita miliki. Hal ini dapat terjadi karena kita tidak menyadari bahwa kebutuhan kita yang terdalam, tidak lain adalah Allah yang hidup, sumber kehidupan kita. Dia-lah sumber pertolongan yang melindungi dan memerintahkan kasih setia-Nya. 

Sebab ada tertulis dalam Yesaya 65:1, “Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidakmenanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: “Ini Aku, ini Aku!” kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku.” 

Tuhan membuka diri-Nya kepada semua orang yang mencari Dia.  Di penghujung kitab Yesaya, (baca Yesaya 65:1-16) Tuhan menjawab keluhan dan permohonan umat-Nya dengan menyatakan secara gamblang bahwa Dia telah menyatakan diri-Nya untuk diketahui oleh siapa saja yang sungguh mencari Dia. Namun manusia malah memberontak dan mengabaikan tawaran-Nya itu.

Semangat untuk datang beribadah dan aktif dalam pelayanan, merupakan ekspresi cinta dan kasih yang terlihat dari kehidupan seorang yang percaya dan tanpa disadari ekpresi tersebut kerapkali menjadi berkat bagi orang lain. 

Jadi baiklah setiap kita senantiasa memiliki semangat yang membara untuk pergi ke Rumah Tuhan karena saat itu adalah saat dimana setiap kita diberikan kesempatan untuk melayani Tuhan dan jadi berkat buat saudara seiman kita. 

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, marilah setiap kita saling mendahului ke rumah Allah.  Karena Tuhan senantiasa membuka diri-Nya kepada semua orang yang mencari Dia.  Datang dan temui DIA, maka kehidupan kita akan berbuah lebat dan menjadi berkat.  Amin.

Tuhan Yesus memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *