Menelusuri Jejak Kesepian

February 28, 2022 0 Comments

Bacaan: Mazmur 142:1-8 ; 102:5-8

Pada masa kini, kita hidup ditengah-tengah masa, dimana dapat dikatakan bahwa secara global rasa kesepian telah mencapai level epidemic, itu berarti merata berbagai tempat dan tidak dibatasi oleh apapun. Rasa kesepian sering kita jumpai, dan sudah menjadi hal yang lumrah. Perasaaan kesepian dapat dialami oleh siapapun, bahkan pahlawan-pahlawan dan tokoh-tokoh didalam Alkitabpun pernah mengalami kesepian, seperti nabi Yeremia, raja Daud, bahkan rasul Paulus.

Apa itu KESEPIAN?

Kesepian adalah perasaan subjektif, keadaan emosi dan kognitif, yang tidak menyenangkan yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kesenjangan antara hubungan sosial yang dimiliki dan relasi yang diharapkan.

Kesepian tidak disebabkan oleh kesendirian, sepi dan sendiri adalah dua hal yang sangat berbeda, dua kata ini sudah lumrah kita jumpai, dan mungkin kita pernah mengalaminya, dimana kita merasa sepi ditengah keramaian.

3 Kategori kesepian yang utama:

  1. Internal

Bicara tentang kondisi struktur emosi seseorang, termasuk kepribadian seseorang, ada tipe-tipe kepribadian tertentu yang cenderung menutup diri, yang kemudian sebenarnya justru ingin terhubung, namun justru menutup diri dan merasa sepi, atau bisa juga karena masalah-masalah emosional dan mental tertentu.

  • Developmental

Berkaitan dengan perkembangan, dimana misalnya kemudian membandingkan diri dengan orang-orang sebaya, atau dengan rekan seprofesi. Dimana merasa dalam perkembangannya tertinggal dengan oranglain.

  • Situasional

Dipengaruhi dan dipicu oleh kenyataan-kenyataan hidup, perubahan-perubahan dalam hidup yang sifatnya situasional, kondisional yang sebenarnya bersifat temporal.

Kesepian berakar pada masalah relasi sebenarnya, baik secara intra-personal (dengan diri sendiri) atau inter-personal (dengan orang-orang disekeliling kita).

Mengapa Kesepian menjadi masalah?

Hasil survei Global mengenai kesepian :

  • 43% orang berusia antara 17 – 25 tahun, dan 24 % orang tua bermasalah dengan kesepian.
  • Per-November 2021: Secara global di seluruh dunia rata-rata ada 33% orang dewasa mengalami kesepian.

Mengapa ini menjadi isu dan masalah? Padahal ini isu kuno, bahkan dalam jaman raja Daud pun orang sudah mengalami kesepian.  Karena hal ini mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan kita, bukan hanya secara emosi, mental, dan fisik, namun juga mempengaruhi spiritual kita.

Dampak Kesepian bagi kondisi emosi, mental dan fisik kita:

Jurnal BMC Psychiatry: Gangguan kecemasan (76%); Depresi (78%) dan Merasa terasingkan (58%)

Meskipun perasaan kesepian tidak berdosa, namun dapat membuat terjebak dan terjerat ke dalam kompensasi yang berdosa.

Bagaimana menghadapi saat rasa kesepian datang didalam kehidupan kita:

  1. Mengakui

Didalam kitab mazmur yang kita baca tadi, yang ditulis oleh raja Daud sendiri, dimana secara jelas dia mengakui bahwa dia sedang kesepian.  Didalam ayat ini dengan jujur Daud mengakui dihadapan Tuhan. Ungkapan dan bahasa ini mengungkapkan betapa Daud sangat kesepian. Didalam hidup ini kita sering bersandiwara dihadapan Tuhan, kita tidak jujur dan tidak mengakuinya dihadapan Tuhan.

Mazmur 142:3, 5; 102:7-8, Tidak ada seorangpun yang menghiraukan, tempat pelarian telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari. Seperti Burung Undan di padang gurun Burung Ponggok pada reruntuhan dan Burung terpencil di atas sotoh

  • Menerima

Bukan hanya mengakui apa yang kita rasakan, namun kita juga perlu menerima. Apa yang kita terima disini? Bahwa daripada kita mencari kompensasi-kompensasi untuk mengisi kekosongan dan rasa sepi yang kita alami, namun bagaimana kita mengisinya dengan sesuatu yang sudah disiapkan bagi kita. sebab sesungguhnya ada kekosongan yang fundamental didalam diri manusia. Dan kita tidak bisa isi dengan apapun selain dengan kehadiran Tuhan sendiri.

Blaise Pascal (Fisikawan Prancis), “Ada sebuah ruang kosong ciptaan Allah dalam diri setiap manusia, dan tidak ada satupun yang mampu mengisi ruang kosong tersebut, baik harta, kekuasaan, dan pemuasaan keinginan-keinginan lahiriah selain Allah sendiri saja yang mampu untuk mengisinya”

Ada penyediaan yang Tuhan siapkan, masalahnya kita mau terima apa tidak? Jika tidak, kita akan selalu mengalami kekosongan dalam hidup kita. Karena tanpa hadirat Allah kita akan selalu merasakan kekosongan.

  • Mengijinkan

Ijinkan Firman itu meresap didalam kehidupan kita, sehingga itu menjadi penuntun didalam kehidupan kita.

Center for Bible Engagement: Membaca Alkitab sebanyak 4x atau lebih dalam seminggu maka potensi akan mengalami kesepian berkurang sekitar 30%.

  • Mengaktifkan

Apa yang perlu diaktifkan?

Mazmur 142:8b, Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.

Dengan kata lain, hal yang perlu diaktifkan agar tidak merasa kesepian adalah relasi, karena diawal tadi, masalah seseorang mengalami kesepian adalah relasi. Dan Daud mengakui bahwa relasi dengan orang-orang benar, itulah yang akan memulihkan dia dari kesepian. Karena setiap kita tercipta untuk berelasi. Berelasi dengan Tuhan secara vertical, dan berelasi secara horizontal dengan sesama.

Terperangkap dalam labirin kesepian dan kehampaan adalah pilihan dan bukan nasib”

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah

Pdt. Posuka Loke

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *