“Menemukan Panggilan”
Renungan Harian youth, Rabu 18 November 2020
Menemukan panggilan adalah hal yang seharusnya “WAJIB” untuk kita lakukan dalam kehidupan ini, terlebih kalian nih sebagai anak muda, mulai temukanlah panggilan kehidupanmu sesuai dengan tempat dan passion/gairah yang kalian miliki.
Roma 12:4-6 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita:
Sesuai dengan teks yang rasul Paulus sampaikan bagi kita semuanya adalah, masing-masing kita memiliki kepercayaan dan tanggung jawab masing-masing. Namun masalahnya adalah kita belum menemukan panggilan/track kita seharusnya. Dan terkadang diri kita senilai dengan apa yang orang lain “label”kan buat diri kita. Segala bentuk perkataan yang negative tentunya dapat melemahkan kita dan memasukkan diri kita kedalam kotak nilai tersebut. Dan jika masalah ini tidak lepaskan maka pastinya “ Anda tumbuh besar dengan meyakini hal-hal semacam itu dan menjual murah diri Anda karena orang lainlah yang memasang harga Anda!
Tepat seperti apa yang dinyatakan Paulus kepada Timotius
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda” (1 Tim. 4:12).
Mari kalian coba ganti kata “karena engkau muda” dengan kata yang kamu anggap kelemahanmu seperti karena engkau bodoh, karena engkau miskin atau tidak terpelajar, memiiki kekurangan fisik dll. Jangan engkau dianggp rendah namun sebaliknya ingatlah untuk “MENJADI TELADAN” melalui kehidupan kita. Karena itu Lenyapkan pikiran yang membatasi hidup kalian! Mulailah bermimpi! Karena Allah sudah menyediakannya berlimpah bagi hidup kita. Kita dilahirkan dengan sebuah tugas dan tujuan; jangan berhenti sebelum kita menyelesaikannya.
Tuhan menyatakan panggilan dalam kehidupan kita, bisa secara langsung atau melalui orang disekitar kita. Namun Tuhan juga memimpin kita dengan memberikan sebuah passion / keinginan yang mendalam untuk melakukan sesuatu dan menempati tempat yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan juga memberikan kita anugerah untuk dapat ada didalam proses menemukan dan membentuk setiap panggilan yang ada.
Belajar dari proses perjalanan kehidapan Musa
Pertama, Dia akan menanamkan modal emosi dalam pekerjaan yang menjadi panggilan-Nya bagi kita
Betapa ironisnya; Firaun memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki Ibrani yang berusia di bawah dua tahun, namun ia malah menjadi anak asuh sang putri Firaun. Walaupun Musa dibesarkan dilingkungan Mesir, tetapi emosi untuk mengasihi bangsanya sudah dirasakan, terbukti ketika dia membela orang sebangsanya yang bertengkar dengan orang mesir. Dan pada akhirnya emosi inilah yang Tuhan juga pakai dalam diri Musa untuk menuntun keluar dari perbudakan mesir.
Kedua, Allah membentuk karakter kemudian kepada panggilan dalam kehidupan kita.
Musa mengalami proses dalam karakternya selama 40 tahun di padang, namun disanalah Tuhan membentuk karakter Musa. Ketika Allah menjumpai Musa melalui perapian yang menyala, disana kita melihat karakter Musa yang sudah terproses, mengakui setiap kegagalan dan ketidakmampuannya untuk hidup dalam kelembutan dan kerendahan hati sebagai seorang pemimpin.
Ketiga, Musa tidak menyia-nyiakan pengalaman.
Pernahkah kita menyadari bahwa pengalaman padang gurun Musa dapat dipakai oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel melewati padang gurun. Pengalaman kemenangan bahkan pengalaman kegagalan dapat menjadi sarana Tuhan membentuk kehidupan kita.
Keempat, Allah tidak akan memberi kita panggilan yang tidak dapat kita kerjakan.
Ini adalah kebenaran penting yang harus kita pegang yaitu kita seharusnya dapat mengerjakannya. Seperti dalam perumpamaan talenta, Tuhan memberikan talenta sesuai dengan kemampuannya.
Jangan terus bandingkan dirimu dengan kesuksesan orang lain, mungkin kita bisa memakai alasan untuk memotivasi kita terus berjuang supaya sukses. Namun ketika kita membanding diri kita dengan orang lain pastinya tidak akan muncul panggilan spesifik yang Tuhan beri bagi kita, karena kita dibawah bayang-bayang kesuksesan orang lain.
Jadilah dirimu sendiri apa adanya, namun tetap mau untuk berproses, dibentuk dan dikuatkan oleh Tuhan sesuai dengan rencana-Nya
Jangan memandang keadaan orang lain lebih baik dari keadaanmu, karena yang muncul malah iri hati, yang membuat hidupmu tidak bisa bersyukur dan tidak berkembang. Ayo terus temukan panggilanmu, tidak mudah tetapi dalam tuntunan Tuhan kita akan selalu diarahkan kepada panggilanNya
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
KOmitmenku hari ini
Aku mau berusaha untuk terus menemukan panggilan dalam hidupku, dan mau untuk diproses, dibentuk oleh Tuhan sesuai dengan kehendakNya
E -YDK