“Menetapkan Standar”

November 20, 2020 0 Comments

Renungan harian Youth, Jumat 20 November 2020

Syalom rekan-rekan youth, kiranya Tuhan terus menyertai dan memberkati kita semuanya

 “Segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur” (1 Kor. 14:40).

Paulus memberikan sebuah standar kepada jemaat di Korintus untuk menata kehidupan jemaat yaitu memiliki keteraturan dan juga kesopanan. Terlebih kita sebagai anak muda, jangan lupa bahwa penting untuk memiliki kehidupan yang teratur … coba test dengan beberapa pertanyaan berikut :

(1) Berapa kali Anda kehilangan barang?
(2) Apakah Anda terbiasa terlambat atau tepat waktu?
(3) Apakah Anda suka menunda?
(4) Apakah Anda bermain gadget atau menonton selama berjam-jam?
(5) Apakah Anda membayar tagihan tepat waktu?
(6) Apakah Anda membalas pesan yang ditujukan kepada anda?
(7) Apakah Anda tepat waktu mengumpulkan tugas sekolah/kuliah/kerja?
(8) Apakah Anda memiliki perencanaan kehidupan?

Bagaimana jawaban kalian? Jika banyak hal diatas yang terlewat berarti masih banyak ketidak teraturan dalam kehidupan kita. Disiplin itu adalah standar yang harus kita tetapkan sejak dini. Dengan disiplin maka kehidupanmu akan memiliki target yang jelas dan akan memiliki fokus yang akurat.

Yesus dengan jelas mengajarkan kita untuk melakukan yang terbaik dalam apa pun yang kita kerjakan. Dengarkan Firman Tuhan, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna” (Mat. 5:48). Apa yang kamu hasilkan adalah potret siapa dirimu.

DISIPLIN KEJUJURAN

Salah satu standar yang harus kita bangun dalam hidup ini adalah standar kejujuran, kejujuran adalah nilai yang mulai pudar dalam generasi kita. Lebih memilih hal yang instan dibandinkan dengan proses yang benar. Perhatikan nasehat Salomo

Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya daripada seseorang yang serong bibirnya lagi bebal” (Ams. 19:1).

Jangan membangun hubungan dengan sesama atas dasar kebohongan, karena  kebohongan bagaikan rayap di dalam pohon, pohon itu mungkin akan bertahan selama beberapa tahun, namun tiba-tiba roboh dan menimpa hal-hal lain di dekatnya. Kebohongan akan menumpulkan Hati nuranimu, Karena sebuah kebohongan akan ditutup dengan kebohongan yang lain.

Kebohongan memiliki akibat hilangnya kepercayaan, kebersamaan, ketenangan berpikir, dan integritas, kehilangan kredibilitas moral didepan sesama. Sederhana saja, upah  dari kebohongan itu tidak sebanding.

Efesus  1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Tuhan memanggil kita untuk melakukan apa yang benar dan kudus dihadapan-Nya. Perhatikan kalimat “supaya kita kudus … hadapan-Nya.” Kekudusan sebenarnya berarti bahwa kita terus-menerus menyadari dan mengejar  apa yang menyenangkan hati Allah dan melepaskan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah.

Tetapkanlah Standar Kehidupan sesuai Firman Tuhan, karena selalu ada buah yang indah didalam ketaatan dan takut akan Tuhan.

Sadar atau tidak hidup ini berlaku sistem barter atau penukaran. Ada pilihan yang diperhadapkan dalam kehidupan kita yang harus ditukar

Kesenangan sesaat ditukar dengan pertumbuhan rohani.

Ada banyak anak Tuhan yang merelakan kesenangan sesaat dengan meninggalkan kehidupan yang benar. Sebaliknya ada anak-anak Tuhan yang berani menukarkan kesenangan sesaat dengan berjuang untuk melakukan apa yang benar. Mana yang akan kamu pilih hidup didalam daging yang membawa kematian atau didalam roh yang membawa kehidupan?

Pertukaran ini harganya adalah “sepenuhnya”

Untuk kita melakukan kebenaran Firman salalu dituntut kesungguhan hati, bukan setengah-setengah, karena Tuhan melihat hati kita. Seperti perumpamaan harta yang terpendam dan mutiara yang berharga (Matius 13:44-46) untuk mendapatkan harta yang berharga itu mereka menjual semua yang dimilikinya. Satu alasan karena dia tahu BERHARGANYA harta itu jauh melampaui semua yang dia miliki.

Ketika kita memahami NILAI PENGIRINGAN KITA KEPADA TUHAN jauh lebih penting dan sangat berharga, maka kita akan dengan rela hati untuk menukarkan semua kesenangan kita dan mengejar kehendak Tuhan dalam kehidupan kita.

John Maxwell memberi kita formula untuk membuat Standar untuk memiliki hidup kita berarti,

Berilah Allah bagian pertama dari setiap hari, hari pertama dalam setiap minggunya, bagian pertama dari setiap berkat, dan pertimbangan pertama bagi setiap keputusan.” Itulah formula yang tidak akan pernah gagal.

F – AC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *