“Mengalahkan raksasa dalam hidup kita”

May 4, 2020 0 Comments

Renungan Harian Senin, 04 Mei 2020

Menyadur dari Khotbah Ibadah dari Bapak Gembala kemarin, kita diingatkan bagaimana kita menempatkan posisi kehidupan iman Kristen kita ditengah situasi yang penuh dengan ketakutan dan kekuatiran karena keadaan yang disekitar kita
Masalah virus COVID 19 ini telah menggoyahkan sendi sendi politik, keamanan dan perekonomian banyak bangsa. masalah ini seperti raksasa yang berusaha mengintimidasi dan menghancurkan hidup manusia.

RAKSASA…

didefinisikan sebagai sesuatu yang besar, lebih dari biasanya, kekuatannya melampaui kemampuan kita dalam mengatasinya.

Apakah seharusnya kita menempatkan masalah kita sebagai raksasa yang mengintimidasi……? Lalu dimana kita letakkan posisi Tuhan…..? Apakah tertimbun oleh besarnya krisis masalah yang begitu besar….?

Kita belajar Bersama-sama dari pengalaman kehidupan Daud, dimana Daud mengalami hari hari berat yang sungguh sangat menakutkan. Daud berhadapan dengan seorang raksasa yang sangat besar, sepertinya tidak mungkin Daud dapat mengalahkannya dan kemungkinan besar justru Daud yang akan dinunuhnya.

Namun, sejarah mencatat bahwa Daud telah mengalahkan raksasa itu dan memenggal kepala raksasa itu…..

Bagaimana Daud mengalahkan Goliat si raksasa itu?
Dia datang ke aliran sungai, karena disana ada batu yang dia perlukan untuk membunuh raksasa itu.(1 Samuel 17:48-54). 

Mari kita akan belajar Bersama-sama pijakan dari hidup Daud.

1. Daud tidak membiarkan apa yang dia lihat mempengaruhi keyakinannya kepada Allah Israel. (ayat 25, 41-47).

Sering kali kita gagal mengalahkan raksasa-raksasa dalam hidup kita karena kita terlalu fokus dengan apa yang nampak dalam kehidupan kita,

Jangan terlalu fokus pada masalah kita, tapi fokuslah kepada kebesaran dan Anugerah Tuhan.

Saat postur tubuh, kemampuan dan persenjataan Goliat sama sekali sangat jauh daripada yang dia punya, Daud tidak memandang hal itu sebagai kekalahan atau menimbulkan ketakutan.

Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?”
(1 Samuel 17: 26).

Ayat ini menggambarkan bahwa Daud sama sekali tidak memandang masalah melainkan fokus pada Tuhan yang dia sembah dan yang selalu bersamanya. Karena itu, selama kita tetap hidup sesuai ketetapanNya, kita hanya perlu memenangkan diri, karena Firman Tuhan berkata 

Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15).

2. Daud tidak mengijinkan kata-kata intimidasi mempengaruhi dirinya. (ayat 10-11,28-29,31-33,43-44).

Daud menutup telinganya dari kata-kata negatif, dia tidak mengijinkan kata-kata itu melemahkan hatinya, melemahkan imannya. Jangan pernah tawar hati. Di ayat 32

Berkatalah Daud kepada Saul: ‘Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” 

Perhatikan bagaimana Daud bisa percaya diri menghadapi raksasa Filistin itu. Dia hanyalah seorang anak kecil yang wajahnya masih kemerah-merahan dan bahkan keluarganya saja tidak menganggapnya sebagai anak yang berharga dan istimewa. Tapi kepercayaannya kepada Tuhan, membuat dia berani. Daud tahu bahwa jika Tuhan ada bersamanya ia tidak perlu tawar hati terhadap apapun.

Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.”
(Amsal 24:10).

3. Tidak melupakan pertolongan Tuhan di masa lalu serta meyakini kemampuanNya di masa depan.

Selain fokus pada Tuhan, keberanian dan rasa percaya diri Daud muncul dari pengalaman-pengalaman pribadinya bersama Tuhan. Dia menyadari bahwa Tuhan selalu menjaga dan melindunginya dalam setiap pekerjaannya sebagai gembala.

Musuh yang kita hadapi dimasa ini mungkin bukanlah manusia secara fisik. Tapi musuh atau lawan kita bisa berasal dari beragam hal, mulai dari masalah keluarga, kesehatan, hubungan dengan sesama, keuangan dan sebagainya.

HATI YANG KUAT

Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” (ayat32)

Mengapa Daud memiliki hati yang KUAT?
Daud menyadari siapa dirinya dalam anugerah Allah (ayat 26), Daud sangat menyadari akan pertolongan dan anugerah Tuhan yang menyediakan kemenangan.

Siapa Kita dalam peperangan ini
Ketika kita bisa menempatan posisi secara benar dalam sebuah peperangan iman maka kemenangan akan kita raih.

Daud maju berperang bermodalkan pengalamannya bersama Tuhan. Bagi Daud Tuhan telah melatih dia menghadapi binatang buas dalam padang penggembalaan untuk mempersiapkan dia menghadapi raksasa Goliat.

Pengalaman dan pengenalan kita akan Tuhan membuat kita memiliki roh yang kuat dan luar biasa.

BW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *