“MENGAMPUNI SEPERTI YANG TUHAN MAU”
Renungan Harian Anak, Selasa 16 April 2024
Syalom selamat pagi adik-adik elohim kids dimanapun berada, bagaimana liburannya nih? Semoga Tuhan Yesus selalu menyertai dimanapun adik-adik berada
Tahukan kamu Nelson Mandela, pejuang antiapartheid (gerakan antidiskriminasi warna kulit) di Afrika Selatan, pernah menulis,
“Orang itu belajar untuk membenci dan berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik dan mengasihi orang lain seharusnya sudah sejak semula dapat dilakukannya.”
Seturut dengan itu, ia dapat mengampuni orang-orang yang telah melakukan kejahatan terhadapnya dan melakukan berbagai tindakan pelanggaran hak asasi manusia kepada warga kulit hitam di Afrika Selatan. Ia pun mendorong terjadinya perdamaian tanpa syarat antara warga kulit putih dan kulit hitam.
Adik-adik, tentu tidak mudah ya untuk memaafkan teman kita yang sudah menyakiti perasaan kita. Rasanya sakit dan sulit untuk melupakannya! Kadang kita bertanya-tanya, “ Kenapa harus saya yang lebih dulu mengampuninya? Bukankah harusnya orang itu dulu yang minta maaf kepada saya? Kenapa juga saya harus mengampuni dia? Apa untungnya buat saya?” Tapi, sebenarnya Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk memaafkan orang lain, seperti halnya Tuhan telah mengampuni kita. Kita perlu memiliki hati yang tulus dan rendah hati untuk bisa memaafkan teman kita, dan hidup dengan damai bersama semua orang, termasuk mereka yang telah menyakiti kita.
Dan inilah pilihan hidup yang diinginkan Tuhan, yaitu dapat memberikan pengampunan “tujuh puluh kali tujuh kali”, seperti yang diceritakan dalam Matius 18:21-35 tentang cerita Pengampunan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Memaafkan kesalahan orang dan tidak mengingat kesalahannya lagi merupakan bentuk buah dalam mengasihi sesama kita. Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Tuhan Yesus telah lebih dahulu mengasihi kita. Ia rela mati di kayu salib untuk menebus semua kealahan dan dosa kita.
Memiliki hati yang selalu siap memaafkan adalah cara untuk menghargai dan mengucap syukur atas pengampunan yang kita terima dari Tuhan. Memaafkan dengan tulus dan tanpa syarat adalah bentuk dari hati yang damai dan hidup yang diberkati oleh Tuhan.
Selamat beraktivitas, semoga Tuhan Yesus selalu menyertai kita.
Ayat Hafalan
“Demikian juga yang akan diperbuat oleh Bapa-Ku yang di surga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
(Matius 18:35)
Komitmenku hari ini:
Aku mau senantiasa belajar untuk mengasihi dan mengampuni kesalahan orang lain. Mengampuni adalah Kehendak dan Perintah Tuhan untuk kita laksanakan.
GH – KCP