“Menghakimi adalah Kebiasaan yang Jelek”
Renungan Harian Anak, Selasa 07 Desember 2021
Syalom , Adik Adik yang manis . Bagaimana kabarnya hari ini ? Sudah siap untuk kembali mendengarkan firman Tuhan? Tetap setia dan semangat ya.
Suatu saat Ani dan Ina bertemu dan terjadilah pembicaran berikut
”An, sini sebentar!” panggil Ina ketika pulang dari sekolah, Ani cepat mendekati Ina.
”Ada apa?” tanya Ani heran.
”Kau jangan berteman lagi dengan Tati. Dia mempunyai sifat yang tidak baik. ” Ina merasa kurang senang dengan Tati, maka ia ingin agar Tati tidak mempunyai teman lagi untuk diajak bermain. Ina berusaha menghasut Ani. Ia menjelekkan Tati di hadapan Ani, agar Ani terpengaruh oleh omongannya dan tidak mau bersahabat dengan Tati.
Adik-adik, seringkah kita seperti Ina, suka menjelekkan orang lain. Adakalanya hal ini timbul oleh karena iri hati. Kita tidak senang melihat orang lain lebih daripada kita. Dan Iblis senang bila kita berbuat demikian. Misalnya mencela orang dengan maksud menjelekkan dia.
Adik-adik Iblis pun tahu, dengan sikap demikian kesehatan rohani seseorang menjadi rusak. Dan inilah yang ia inginkan. Adik-adik, apa untungnya kalian mencari-cari kesalahan orang lain, sedangkan dirimu sendiri mempunyai banyak kesalahan? Mungkin kesalahanmu melebihi temanmu yang kaujelekkan.
Tuhan Yesus pernah memeberikan pengajaran supaya kita tidak menghakimi orang lain
Matius 7:1-5, “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Jangan menghakimi orang lain … Lihatlah kesalahan diri sendiri dan akuilah di hadapan Tuhan.
Tuhan Yesus akan mendengar dan mengampuni, sebab ia sangat mengasihi. Dia akan menolongmu agar adik-adik tidak mudah mencela orang lain, tetapi senang melihat kelebihan orang lain dan mengucap syukur pada Tuhan.
Ayat Hafalan
Amsal 20:11, “Anak-anak pun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya ”
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar tidak menghakimi orang lain, karena itu adalah kebiasaan yang jelek dan tidak memiliki kasih kepada sesama
Y – KCP