MENGHIDUPI PANGGILAN ALLAH
Renungan Harian Youth, Rabu 13 Juli 2022
Syalom rekan-rekan youth semunya, bagaimana kabar kalian hari ini, semoga kita semuanya dalam keadaan yang baik dan sehat semuanya.
Rekan-rekan Youth, pernahkan kalian memikirkan apakah Panggilan Allah dalam kehidupan ini. Atau pertanyaan ini menjadi pergumulan kalian, namun ingatlah bahwa setiap kita memiliki panggilan Allah secara khusus untuk menjalani rencana-Nya dalam kehidupan kita.
2 Timotius 1:9, Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
Untuk memahami makna dari panggilan, setiap kita tentunya mengerti istilah “Karier”, istilah ini dalam bahasa Inggris, “career”, yang berasal dari bahasa Perancis, “carriere”, yang berarti suatu jalan atau suatu “highway”. Maka dari itu untuk mencapai karier maka ada peta yang akan menuntunnya, ada perencanaan dan tujuan yang akan dicapai. Banyak orang akan berusaha menuntukan pilihan karirnya dan menggapai semua impiannya.
Demikianlah arti panggilan, ada sebuah kerinduan untuk mengerjakannya dalam kehidupan kita. Namun Karir dan Panggilan berbeda secara esensinya yaitu sumber dan tujuanya. Sumber dan tujuan dari karir adalah kesuksesan, namun sumber dan tujuan dari panggilan adalah Tuhan sendiri.
Tuhan yang menjadi sumber atau awal dari panggilan dalam kehidupan kita.
Efesus 2:10 Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya supaya kita bisa hidup di dalamnya.
Percayalah bahwa Tuhan sudah mempersiapkan panggilannya bagi setiap masing-masing, Tuhan sendirilah yang akan membawa dan memampukan kita untuk berjalan mencari rancangan Allah.
Mari kiga melihat kehidupan MUSA ketika ia dipanggil menjadi utusan Allah yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Pada awalanya Musa mengganggap panggilan itu sebagai karier, la menjadi ragu apa ia memenuhi syarat menjadi pemimpin. Namun bersyukur, ia akhirnya percaya pada Allah dan menjalani panggilannya itu bukan sebagai karier, namun benar-benar sebagai panggilan, berserah penuh kepada Allah. Dan luar biasa apa yang terjadi saat kita berserah penuh pada Allah. Itulah yang dialami Musa, hal yang luar biasa dan nampaknya mustahil.
Dalam perjalanan Musa dan bangsa Israel berada di tengah gurun, namun apa yang ia harus perbuat untuk mereka? Mereka harus diberi makan, dan memberi makan 2 atau 3 juta orang itu membutuhkan banyak sekali makanan.
Menurut sebuah perhitungan dikatakan Musa harus memiliki 1.500ton makanan setiap harinya untukmemberi makan bangsa Israel. Apakah kita tahu bahwa untuk membawa makanan sebanyak itu setiap hari, dibutuhkan dua kereta barang, yang masing-masing panjangnya 1 mil! Selain itu, mereka ada di tengah gurun, jadi mereka perlu kayu bakar untuk memasak. Untuk itu, dibutuhkan 4.000 ton kayu bakar dan beberapa kereta barang lagi, yang masing-masing panjangnya 1 mil, hanya untuk sehari. Dan coba pikirkan, mereka ada di gurun selama 40 tahun! Mereka juga perlu air. Jika mereka hanya butuh air untuk minum dan kebutuhan cuci-mencuci, maka air yang dibutuhkan adalah 11 juta galon per hari. Dan kereta barang dengan tanki-tanki air yang panjangnya 1.800 mil dibutuhkan juga hanya untuk mengangkut air! Selain itu, mereka juga harus menyeberangi Laut Merah yang luas. Jika mereka melalui jalur yang sempit, dalam dua baris, panjang setiap baris adalah 800 mil dan akan butuh waktu 35 hari siang dan malam untuk menyeberanginya. Jadi, harus ada ruang di Laut Merah yang lebarnya 3 mil sehingga mereka bisa berjalan dalam 5.000 barisan/berjajar 5.000 orang untuk menyeberanginya dalam 1 malam. Setiap mereka berkemah untuk tidur, tanah seluas dua pertiga negara bagian Rhode Island akan diperlukan, atau sekitar 750 mil persegi…
Kita bisa membayangkan! Apakah kita pikir Musa memikirkan semua hal itu saat ia meninggalkan Mesir? Kemungkinan besar tidak! Musa percaya bahwa Tuhan yang menyediakan semuanya itu untuknya. Dan kini apakah kitapun masih berpikir Allah kesulitan memenuhi segala kebutuhan kita ? tetapkah percaya akan pemeliharaanNya bagi setiap anak-anakNya.
Setiap bagian dalam kehidupan kita harus mengerjakan Tujuan Allah didalamnya.
Dalam studi kita, pekerjaan kita, mari bekerja untuk memenuhi panggilan Tuhan dalam kehidupan kita. Ijinkan Roh Kudus untuk terus menuntun dan menyingkapkan rancangan Allah, walaupun mungkin kita tidak ada yang tahu apa yang ada didepan kita, yang pasti Langkah demi Langkah kita ada dalam tuntunan Tuhan.
Ingatlah bahwa Tidak dibutuhkan banyak syarat untuk memenuhi panggilan hidup kita, yang dibutuhkan hanyalah berserah, taat dan biarkan Tuhan yang memegang kendali, maka Dia akan membuat kita berhasil dalam kehidupan ini.
Mazmur 37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Kiranya Tuhan akan menolong setiap proses yang sedang kita kerjakan untuk menghidupi panggilan Allah dalam kehidupan kita
Tuhan Yesus memberkati
YNP -YDK