Mengikut Yesus dengan Segenap Hati

September 18, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Sabtu 18 September 2021.

Bacaan: Lukas 9 : 57-62

Saudara-saudara yang terkasih, dalam bacaan kita hari ini, Tuhan Yesus memberikan pengertian dan pedoman tentang hal mengikut dan menjadi umatNYA.

Bahwa mengikut Yesus bukan asal ikut atau sekedar turut serta. Mengikut Yesus bukanlah hal yang mudah  karena mengikut Yesus identik dengan kesusahan dan penderitaan, seperti halnya dalam beragama bukan sekedar identitas sosial sebagai orang Kristen, tetapi apakah mau benar-benar hidup dan berkarakter seperti Kristus.

Yesus membandingkan diriNya dengan burung dan serigala, perhatikan pada ayat 58, Yesus berkata kepadanya; serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi  Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakan kepalaNya. Tuhan Yesus tidak menolak ahli taurat yang berkata kepadaNya itu,

Dia menjelaskan bahwa mengikut Yesus harus dengan segenap hati, mau menderita, ditolak, dan tidak mengejar hal-hal yang dapat dibanggakan secara duniawi.

Kemudian Yesus berkata kepada seorang lain : “ IKUTLAH AKU “.

Orang itu memang mau mengikut  Yesus, hanya saja ia ingin terlebih dahulu mengurus kematian ayahnya. Maksud perkataan Yesus pada ayat 60,  Tetapi Yesus  berkata kepadanya : Biarlah orang  mati menguburkan orang mati ; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah. Bahasa yang dipakai oleh Kristus dalam peristiwa ini hendaknya diterima secara kiasan seperti dalam beberapa contoh lain dari ajaran-Nya. Dia sedang membicarakan ciri khas pemuridan sejati, dan secara khusus merujuk kepada mereka yang membiarkan diri sendiri menjadi begitu terjerat dalam urusan-urusan duniawi, sehingga mereka dengan gigih menunda-nunda untuk melakukan hal-hal rohani. Kepada orang-orang ini, Yesus menunjukkan bahwa semua lainnya rendah mutunya dibandingkan tuntutan ilahi atas tenaga mereka dan perintah tertinggi untuk “mengabarkan Kerajaan Allah”.Hal ini harus lebih diutamakan ketimbang tuntutan alam yang tertinggi.

Sementara jiwa-jiwa abadi berada dalam bahaya, murid sejati seharusnya tidak ragu-ragu, melainkan harus pergi meskipun harus mengorbankan apa yang paling dicintainya

Sama halnya dengan orang yang menyatakan mau ikut Yesus dengan syarat ijin berpamitan terlebih dahulu karena mengiring Yesus tidak boleh dihambat dan terhambat dengan hal-hal yang duniawi,  masa lalu dan kehidupan lama  yang tidak berkenan kepada Tuhan, karena hati dan mata kita harus tertuju kepada Tuhan yang memanggil kita untuk bekerja di ladangNya

Saudara-saudara jangan pernah ragu dan setengah-setengah dalam mengikut Kristus. Ikutlah dengan segenap hati kita sampai akhir. Seperti yang dilakukanNYA bagi kita, setia sampai akhir di kayu salib demi menebus kita semua. Amin !

Tuhan memberkati

EW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *