“MENJADI ALAT KEBENARAN”
Renungan Harian, Sabtu 27 Maret 2021
Syalom Bapak ibu yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, kiranya penyertaan dan perlindungan Tuhan ada didalam kehidupan kita semuanya
Sebab itu beginilah Firman Tuhan Allah “Musuh akan ada di sekeliling negeri kekuatanmu akan ditinggalkannya dari padamu dan purimu akan dijarahi!” – Amos 3:11
Saudara-saudara sebuah kebenaran yang harus kita pahami bersama adalah janganlah kita menyerahkan anggota-anggota tubuh kita untuk dipakai sebagai alat kejahatan dan kelaliman (Roma 6:13,19). Mengapa kita tidak boleh menyerahkan anggota tubuh kita kepada dosa? Kita harus selalu ingat bahwa tubuh kita adalah bait Allah dan pribadi Roh kudus tinggal di dalam kita.
Jika kita mencemarkan anggota tubuh kita maka kita juga sedang mencemarkan bait Allah itu sendiri, ketika kita mengeraskan hati terhadap teguran-Nya untuk hidup dalam kebenaran maka kita sedang mendukakan pribadi Roh Kudus.
Allah Bapa menciptakan kita untuk tujuan mulia yaitu untuk memuliakan nama Allah Bapa, anda tidak dipakai untuk melakukan kejahatan, Bukankah kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah dan diberikan nafas dari mulut Allah sendiri (Kejadian 2:7). Oleh sebab itu kita adalah orang-orang yang special di mata Allah kita.
Tetapi seringkali kita tidak menyadari akan hal ini, banyak diantara kita berkata “ hidup hanya sekali, jadi mari kita pergunakan dengan hidup untuk bersenang-senang dan mengejar kepuasan diri”. Jika pada saat kita berpesta pora dan melakukan kejahatan atau melakukan sesuatu yang tidak berkenan di mata Allah dan saat itu Tuhan menghendaki kita untuk kembali kepada Allah dan bertobat, sebelum kesempatan itu habis yang ada hanyalah penyesalan demi penyesalan.
Hidup tanpa pertobatan, sama saja telah menyerahkan anggota-anggota tubuh kita untuk dipakai sebagai alat kejahatan dan sebagai senjata kelaliman. Bisa jadi ujung-ujungnya kita menyalahkan Tuhan, padahal semua itu kita lakukan sendiri dan untuk keinginan diri kita sendiri.
Yakobus 1:13-15 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Tetapi jika sekarang kita telah sadar dan menyadari bahwa tubuh kita ini adalah bait Roh Kudus maka tidak sepatutnya kita menyerahkan tubuh kita kepada kelaliman dan kejahatan.
Janganlah kita membuat tubuh ini rusak dengan semua jenis pelanggaran, bukankah tubuh ini harus dipersembahkan dengan tidak bercacat cela dan kudus supaya berkenan dihadapan Allah Bapa kita di dalam Tuhan Yesus Kristus, karena itu pakailah kehidupan kita untuk menjadi alat kebenaran….
Roma 6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.
Wycliffe memberikan komentar mengenai ayat ini
Apabila penguasa kejam, yakni dosa, memerintah di dalam hati manusia, maka orang-orang berdosa dengan bebas menyerahkan tangan, kaki, mata dan pikiran mereka untuk tujuan kelaliman. Sebaliknya dari terus-menerus mengabdi kepada kejahatan, Paulus menghimbau: serahkanlah dirimu kepada Allah … . Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu … untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Mengapa kita harus menyerahkan diri kita kepada Allah? Sebab orang-orang yang berada di dalam Kristus hidup seakan-akan telah bangkit dari antara orang mati. Kita telah mati dengan Kristus. Karena itu kita memandang kehidupan dari perspektif yang baru. Kita telah mengabdikan diri kita kepada Allah. Diri itu tentu saja mencakup setiap anggota atau bagian tubuh kita dan segala kegiatan yang kita lakukan. Semua bagian dari kepribadian manusia bisa aktif mengabdi kepada kelaliman atau aktif mengabdi kepada kebenaran. Mengabdi kepada siapakah anggota-anggota tubuh kita?
Firman Tuhan jelas mengingatkan kita semuanya untuk menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Seperti yang sudah Tuhan teladankan kepada kita semua. Ketika umat Tuhan menyerahkan dirinya kepada Tuhan untuk menjadi alat-alat kebenaran, maka kesaksian akan kerajaan Allah akan semakin luas, karena kehidupan yang benar akan memuliakan nama Tuhan.
Tuhan memberkati
EW