Menjadi Gembala Kecil

June 29, 2022 0 Comments

Bacaan:  Yohanes 10:1-21

Nats: 1Petrus 5:2, “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.”

Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus

            Domba dan gembala sering kali dipakai secara metafora atau kiasan di dalam Alkitab, baik PL maupun PB untuk menggambarkan hubungan Allah dengan umat-Nya. Di dalam Alkitab, domba sebagai kiasan bagi umat Allah digambarkan sebagai sosok yang tidak berdaya, bergantung, mudah tersesat dan butuh dituntun. Oleh karena itu, umat Allah membutuhkan gembala yang menuntun mereka. Tentu saja Sang Gembala Agung mereka adalah Allah sendiri.

            Gembala yang dalam bahasa Ibrani adalah ro’eh dan dalam bahasa Yunani adalah poimen atau poimaino memiliki pengertian sebagai seorang yang memberi makan, memimpin atau menggembalakan di padang gurun, merawat dan memelihara.

Sosok gembala yang dijanjikan ini tergenapi sepenuhnya dalam diri Yesus Kristus, sehingga Ia sendiri menyebut diri-Nya sebagai Gembala yang Baik dalam Yoh. 10:1-21.

Apa yang dilakukan Sang Gembala Agung dapat dirangkum dalam dua hal :

Membangun Relasi yang Intim dengan Domba-domba-Nya

            Tuhan Yesus justru membuka diri dan mendekatkan diri untuk menjalin relasi yang intim dengan umat-Nya. Relasi yang intim ini digambarkan sangat indah di dalam Yoh. 10:1-6, 16, yaitu bahwa domba mendengar suara Sang Gembala (Yesus) dan Sang Gembala memanggil domba-Nya masing-masing menurut namanya. Ini adalah penggambaran relasi yang sangat dalam antara Yesus Kristus dengan orang percaya. Jika seorang gembala dapat memanggil domba-dombanya menurut namanya, sudah pasti Sang Gembala sangat peduli, perhatian dan mengamati dombanya. Ia sangat mengenal domba-dombanya, demikian juga sebalik (ay. 14). Di dalam relasi dengan dombanya, seorang gembala juga harus menjadi panutan yang berjalan di depan orang-orang yang dibimbingnya (ay.4).

Mengorbankan Diri untuk Domba-domba-Nya

            Tugas utama seorang gembala adalah merawat dan memelihara domba-dombanya. Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus sebagai gembala yang baik. Seorang gembala yang baik seharusnya merawat dombanya dengan mencukur bulunya bukan memerasnya dengan mengulitinya. Seorang gembala juga berkorban memberi rasa aman untuk domba-dombanya, sehingga Tuhan Yesus berkata ”Akulah pintu” (Yoh. 10:7, 9). Pintu menjadi pelindung yang memberi rasa aman kepada orang-orang yang ada di dalam kawanan domba. Yesus Kristus juga memberi hidup dan kelimpahan kepada domba-domba-Nya (ay. 9-10). Dan semua jaminan ini diberikan oleh Yesus Kristus dan diwujudkan dengan mengorbankan seluruh hidup dan nyawanya kepada domba-domba-Nya dan seluruh umat manusia (ay. 11, 17).

Sebagai orang Kristen, apa aplikasi firman Tuhan ini dalam kehidupan kita?

Jika Yesus adalah Gembala yang baik, apa yang mesti kita takutkan dan kuatirkan? Apa pun yang kita alami dalam kehidupan kita hari ini, kita tidak perlu takut dan kuatir sebab kita memiliki gembala yang begitu dekat dengan kita dan yang akan memelihara kita dari berbagai tantangan hidup.

Bahkan di dalam lembah kekelaman pun kita tidak perlu takut sebab Tuhan beserta kita (Mzm. 23). Di adalah gembala yang adil, benar, baik dan setia di dalam kondisi apa pun yang kita alami.

Kita juga dapat menjadi “gembala-gembala kecil” untuk “domba-domba” di sekitar kita. Firman Tuhan berkata

(1 Pet. 5:2). “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu…

Ambil dan pergunakanlah kesempatan tersebut untuk meneladani Yesus Kristus menjadi ”gembala-gembala kecil” dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tuhan Yesus Memberkati

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *