” MENJADI SAHABAT TUHAN “
Renungan Harian Anak, Rabu 08 Juni 2022
Baca: Yohanes 15:14-17
Selamat pagi adik-adik Elohim Kids, wah bagaimana kabarnya hari ini? Kakak selalu berdoa adik-adik, keluarga dan orang tua kita semua selalu baik dan selalu didalam lindungan Tuhan Yesus Kristus yah.
Adik-adik kita senang kalau kita memiliki sahabat, sahabat adalah orang-orang yang ada disekitar kita dekat dengan kita dan ada bersama-sama dengan kita. Kalau adik-adik mungkin istilahnya teman sepermainan. Senang kan kalau punya teman yang selalu bersama dengan kita jadi kita ga sendirian.
Nah adik-adik dalam kehidupan manusia, ketika menjadi orang yang berpangkat, terkenal, dan juga kaya, akan ada banyak orang yang mau mendekat (dengan berbagai tujuan), seperti tertulis: “Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya.” (Amsal 19:4). Sebaliknya bagi yang susah, gagal, dan terpuruk, sangat mudah ditinggalkan atau diabaikan teman dan sahabat. Terlebih di zaman sekarang ini susah sekali menemukan sahabat sejati, apalagi sahabat yang “…menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17:17). Banyak orang berprinsip: “Asal dia menguntungkan, saya mau jadi sahabatnya. Kalau tidak, yah maaf kamu bukan sahabat aku….
Mencari sahabat di antara sesama manusia saja begitu sulit, mana mungkin kita bisa mempercayai bahwa Tuhan Yesus, yang adalah Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala tuhan, mau memilih kita untuk menjadi sahabat-Nya. Siapakah kita ini? Tapi dari pembacaan firman ini Ia berkata,
“Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (ayat 15).
Tuhan menggambarkan hubungan-Nya dengan kita dalam tingkatan yang intim yaitu sebagai sahabat. Lagi-lagi, Dialah yang lebih dulu memilih kita sebagai sahabat-Nya, bukan kita. Suatu anugerah yang tak terkira, di mana Yesus Kristus telah memilih kita untuk menjadi sahabat-Nya.
Persahabatan akan terjalin karena di dalamnya ada kasih di antara dua pihak. Tuhan pun memiliki standar untuk menjalin persahabatan dengan kita. Itulah sebabnya Tuhan memberikan firman-Nya dan hukum-hukum-Nya itu untuk kita. Syarat utama persahabatan dengan Tuhan adalah ketaatan kita terhadap firman-Nya.
Bersahabat dengan Tuhan berarti mau berjalan dalam terang-Nya senantiasa karena Ia adalah terang dunia, yang berarti langkah kita seiring dengan langkah Tuhan, berjalan ke mana pun Tuhan menuntun kita. Sebaliknya jika kita tidak taat melakukan firman-Nya, tidak karib dengan Dia, dan tetap berjalan dalam kegelapan, itu berarti kita bukanlah Sahabat Tuhan!
Bersahabat dengan Yesus berarti menjalani kehidupan yang bermakna dengan hidup yang mau setia dan taat kepada Tuhan
AYAT HAFALAN
Yohanes 15:14 “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.”
Komitmenku hari ini
Aku mau bersahabat dengan Yesus dan menjalani kehidupan yang taat kepada Kehendak Tuhan.
GH – GCT