MENJAGA NAMA BAIK
Renungan Harian Youth, Senin 04 April 2022
Amsal 22:1, Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar
Bagian pembacaan kita saat ini (Amsal 22:1-16) merupakan kumpulan nasihat Salomo atau yang disebut Salomik yang dinilai begitu berarti bag setiap kaum Yahudi. Dalam bagian ini Salomo mengawali nasihatnya dengan mengataan suatu pandangan yang luar biasa nilainya, yaitu “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar…” (Amsal 22:1a).
Kita tidak tahu, apa alasan mendasar sehingga Salomo dengan jujur berkata seperti itu? Apakah karena hal itu terkait dengan kondisi kaum Israel pada waktu itu, ataukah bertolak dari pengalaman hidup pribadinya? Sekali lagi, kita tidak tahu. Tetapi, bila membaca keseluruh pembacaan kita ini maka setidaknya bisa memberi gambaran pada kita bahwa sering kekayaan itu selalu menjadi tuntutan setiap orang untuk meningkatkan prestise, popularitas, kehebatannya, dll. Apakah demikian dengan memiliki kekayaan dalam hidup ini menentukan nama baik kita? Tentu saja tidak, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Salomo.
Amsal yang dirumuskan oleh Salomo merupakan ucapan-ucapan bijak yang bertolak dari seluruh kehidupan manusia, baik dari sisi perilaku dan sifat-sifat manusia, kehidupan nyata manusia dalam pergaulan hidupnya, pekerjaannya dan hubungannya dengan Tuhan. Semua itu terekam jelas dalam seluruh ucapan-ucapan bijak Salomo di masa hidup dan kepemimpinannya sebagai seorang raja Israel.
Nama baik tidak terkait dengan kekayaan dan kekayaan pun tidak menentukan nama baik seseorang.
Walaupun kekayaan yang diperoleh dengan berbagai cara yang ditempuh, sekali-kali tidak menentukan nama baik seseorang. Nama baik itu terkait-erat dengan sikap dan perbuatan kita secara praktis sosial. Semua orang, entah yang kaya maupun yang miskin memiliki nilai harga diri yang sama karena sama-sama diciptakan Tuhan. Banya fakta yang telah bercerita pada kita bahwa lantaran nama baiknya diinjak-injak orang lain, orang tersebut mati-matian mempertahankan diri hanya sebuah nama baik. Ingat, nama baik terkait erat dengan harga diri.
Dalam pembacaan ini kita tidak diantar untuk membahas tiap-tiap ayat guna menemukan inti pesan Tuhan pada ibadah ini, melainkan lebih melihat secara umum apa pesan Salomo bagi orang Kristen sekarang. Sebelum membahas lebih jauh, perlu diperhatikan bersama bahwa kata-kata bijak Salomo pada prinsipnya menekankan pada konteks kekinian maupun konteks yang akan datang (terutama generasi muda), terkait dengan kehidupan praktis orang-orang percaya (takut akan Tuhan).
Ada beberapa hal penting yang dikemukakan Salomo bila berbicara soal nama baik lebih berharga dari pada kekayaan, dengan memunculkan pertanyaan seperti ini: “Bagaimana orang Kristen menjaga nama baiknya?” Jawaban Salomo singkat saja di ayat 4, yaitu “TAKUT AKAN TUHAN”. Bagi Salomo, orang yang takut akan Tuhan memiliki hati takluk dibawa keinginan Tuhan. Berikut ini raja Israel itu memberi beberapa hal terkait dengan hati orang yang takut pada Tuhan.
- Kerendahan hati (Amsal 22:4 a)
Kerendahan hati setiap orang percaya tidak saja ditunjukkan kepada sesamanya melainkan juga di hadapan Tuhan. Menurut Salomo, orang yang rendah hati akan diganjari Tuhan dengan kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Orang yang rendah hati selalu dikasihi dan dihormati setiap orang, sehingga ia meninggalkan nama baiknya terus menjadi buah bibr setiap orang yang pernah mengenalnya.
- Tidak serong hati (Amsal 22:5a)
Salomo berkata bahwa orang yang serong hatinya atau tidak memiliki prinsip hidup tetap bersama Tuhan, maka duri dan perangkap (persoalan dan masalah) selalu mengiringi jalan hidupnya sepanjang waktu. Serong hati mengakibatkan seseorang menjadi pribadi yang kehilangan jalan keluar dari permasalahan hidup, sehingga membawanya menuju pada tindakan yang menghancurkan nama baiknya.
- Baik hati (Amsal 22:9a)
Kebaikan tentu sulit untuk dilupakan. Saat kita mengalami kesulitan dan ada seorang yang baik hati hadir menolong kita, tentunya kebaikan orang itu sulit untuk dilupakan. Nilai terbesar yang dilihat oleh kita bukan terletak pada barang atau benda yang diberikan itu, melainkan terletak pada nilai kebaikan hatinya. Orang baik itu, menurut Salomo, diberkati oleh Tuhan karena kasihnya pada orang lain yang membutuhkan pengasihannya. Nah, nilai kebaikan hati orang baik, apapun alasan dan kapanpun, ia selalu diingat sepanjang waktu perihal kebaikan dan nama baiknya.
- Kesucian hati (Amsal 22:11a)
Pembicaraan atau ucapan seseorang tergambar isi hatinya. Ada pepatah yang berkata, “dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati sukar ditebak.” Tetapi, bila ucapan seseorang menggambarkan hati seseorang, maka paling tidak kita dapat menduga kedalaman hatinya. Iya kan? Salomo berkata bahwa orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis (baik, sopan) bicaranya menjadi sahabat raja. Maksud Salomo adalah ketika pembicaraan kita jujur seperti ketulusan hati kita, maka semua orang, terutama para pemimpin dapat mempercaya kita. Nama baik pun diukur dari kesucian hati seseorang.
Menjaga nama baik adalah suatu sikap yang harus kita pertahankan, karena hal ini menyenangkan hati Tuhan. Nama baik didapat dengan hidup Takut akan TUHAN. Hidup jujur, murah hati dan berintegritas atau hati, pikiran, perkataan dan tindakan selaras dan menjadi pelaku firman Tuhan. Bagi orang percaya, memiliki harta yang melimpah bukanlah tujuan utama hidup ini, tetapi menyenangkan hati Tuhan dengan memiliki nama baik sehingga Tuhan dipermuliakan. Tidak ada artinya memiliki kekayaan yang melimpah bila kita tidak memiliki nama baik.
Memiliki nama baik membuat seseorang di segani, di hormati dan di puji.
Harumnya bunga mawar, melati, lili, dan lain- lain tersebar karena angin, sehingga terbatas jangkauannya dan tidak bertahan lama. Harumnya nama baik seseorang menyebar dari mulut ke mulut, sehingga bisa tersebar luas sampai ke seluruh dunia, bahkan mungkin sampai dunia ini kiamat tetap di kenang orang, artinya keharuman namanya tidak pernah hilang di kenang orang. Begitu pula nama yang buruk, juga akan di kenang orang akan perbuatannya yang buruk, anak- anaknya di nasehati jangan berbuat seperti dia yang karena perbuatannya yang jahat sampai masuk penjara, dan lain- lain.
Jagalah nama kita agar tetap harum di kenang oleh Tuhan dan oleh orang- orang di sekitar kita.
ER 02042022-LP