“Mental Bunglon”
Renungan Harian Youth, Rabu 09 September 2020
Hello… rekan-rekan youth yang dikasihi Tuhan senang bisa menyapa kembali rekan-rekan dalam renungan harian hari ini … salam sehat selalu
Hari ini kita mau bahas salah satu jenis binatang yang memiliki ciri mudah merubah warna dirinya sesuai dengan warna sekitarnya … tentu kalian tahu binatang ini adalah Bunglon. Ketika di pohon, warnanya seperti batang pohon. Ketika berlindung dekat semak hijau, warnanya berubah hijau. Begitulah sifat bunglon, selalu berubah-ubah. Satu sisi memang bagus karena Tuhan memberi kemampuan itu supaya menjadi cara ampuh melindungi dirinya.
Kalau bunglon yang seperti itu memang tidak masalah. Namanya juga bunglon, pasti pandai melakukannya. Dan justru aneh kan kalau bunglon tidak bisa mengubah warna, seandainya hal itu terjadi, wah bunglon ini perlu dilayani “pemulihan gambar dirinya” supaya menemukan tujuan hidupnya sebagai bunglon dengan jelas (red:bercanda)
Namun yang ga wajar dan ga pas adalah kalau manusia memiliki sifat dan mental bunglon.
Berubah-ubah sesuai dengan lingkungan yang ada. Manusia bermental bunglon adalah manusia yang tidak memiliki pendirian tetap dan selalu hidup mengikut arus. Arus ke kiri, dia ikut ke kiri atau arus ke kanan, dia ikut-ikutan ke kanan. Begitu mudah untuk dikendalikan oleh situasi yang ada.
Fenomena Anak Muda
Namun mental ini ternyata menjadi fenomena anak muda yang selalu memiliki “TREND”, banyak anak muda yang ga punya pendirian yang kuat akan “Dilibas” oleh pengaruh dari TREND.
Perubahan itu penting, tetapi kearah mana perubahan itu berjalan harus diperhatikan. Kebanyakan nih ya, semoga ini bukan rekan-rekan youth … anak remaja pemuda yang gampang banget dihanyutkan oleh TREND adalah mereka yang tidak meiliki tujuan hidup yang jelas. Setiap orang yang tidak mempunyai tujuan hidup akan menjadikan hidupnya seperti permainan, tidak ada tolak ukur dan pendirian yang kuat.
Intinya, manusia bermental bunglon sebenarnya adalah tipe orang gang tidak berani menunjukkan dirinya sebenarnya. Kalau bunglon berubah sebagai taktik mengelabui musuh, manusia bermental bunglon berubah justru karena ia dikelabui musuh, mudah diperangkap dan mudah dipermainkan arus.
Namun Harus diakui, kecenderungan anak muda itu berubah-ubah. Cenderung cepat bosan. Fluktuasi emosi yang naik turun membuat anak muda menyukai hal-hal yang baru, namun tidak senang menekuni sampai mendalam. Mudah dibakar dan dipanas-panasi, namun, ketika berjuang sendiri mudah keok dan kalah. Ketidakkonsistenan inilah kadang menjadi senjata makan tuan. Apalah artinya memulai sesuatu, tetapi tidak pernah diselesaikan?
Mari belajar dari kebenaran Firman Tuhan
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Kekristenan adalah perjalan sebuah perubahan kehidupan yang sudah dimulai oleh anugerah Tuhan, harus terus kita jalani dalam pertumbuhan iman kita semakin serupa dengan Kristus
Berubah karena Kesadaran
Kalau kita mau berubah itu bagus. Namun, janganlah berubah hanya karena ikut-ikutan. Oleh karena takut melawan arus maka takut mengambil jalan yang berbeda. Namun, belajarlah berubah karena kita tahu dengan jelas bahwa kita harus berubah. Belajarlah tidak hanya berubah, namun konsisten dengan perubahan itu. Artinya sampai itu berbuah dalam hidup kita.
Hanya orang-orang yang digerakkan oleh kesadaranlah, perubahan besar dapat diciptakan. Sementara perubahan tanpa prinsip dan kesadaran hanyalah sesaat saja.
Tepat seperti yang dinyatakan dalam
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Untuk tidak menjadi serupa dengan dunia harus berubah …. PERUBAHAN DENGAN PEMBAHARUAN AKAL BUDI … ada pengertian dan kesadaran untuk mau berubah .. kesadaran kasih kepada Tuhan
Terakhir kita akan melihat salah satu contoh perubahan hidup, dia adalah PETRUS, yang dulunya bernama Simon yang berarti alang-alang menjadi PETRUS sebagai batu karang yang kokoh.
Perubahan hidup dari kegagalan kepada kebangkitan. Dari orang yang tidak memiliki pendirian tetap menjadi orang yang teguh dan berprinsip. Dari orang yang tidak konsisten terhadap perkataan berubah menjadi orang yang setia sampai akhir. Dari orang yang mudah ikut arus menjadi orang yang memiliki pendirian dan tidak mudah diguncangkan sekalipun oleh sengat maut.
Bagaimana bisa? Bisa saja. Secara sederhana Petrus tahu kelemahannya dan belajar untuk menang. Dia mengerti dengan jelas bahwa buah yang bagus hanya bisa keluar jika sebatang pohon konsisten yang mau terus bertumbuh dan setia dalam proses kehidupan yang membentuknya.
Komitmenku hari ini :
Aku tidak mau menjadi anak muda bermental bunglon, yang mudah terbawa arus dunia ini. Sebaliknya aku mau terus berubah menjadi pribadi yang semakin kokoh dan bertumbuh dalam kebenaran.
YNP – YDK