Mungkin Alam Mulai Bosan

December 15, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Rabu 15 Desember 2021

Ulangan 20:20, “Hanya pohon-pohon, yang engkau tahu tidak menghasilkan makanan, boleh kaurusakkan dan kautebang untuk mendirikan pagar pengepungan terhadap kota yang berperang melawan engkau, sampai kota itu jatuh.”

Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . .

Beberapa waktu belakangan ini tekah terjadi berbagai bencana alam seperti banjir bandang dan

tanah longsor. Hal ini terjadi kerena berkaitan erat dengan rusaknya lingkungan di sekitarnya. Bahkan beberapa hari belakangan kita terus mendengar berita tentang erupsi Gunung Semeru. Banyak kisah yang membuat kita sedih saat melihat dan mendengarnya. Hujan deraspun sering terjadi yang disertai guntur dan petir membuat kita tidak tenang. Alam sedang tidak bersahabat dengan kita.

Membaca Ulangan 20 yang berisikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bangsa Israel ketika memerangi musuh mereka membuat saya terhenyak. Sekalipun mereka memerlukan kayu-kayu untuk mengepung kota musuh, Allah melarang umat-Nya merusak pepohonan yang menghasilkan makanan. Tujuannya tentu saja agar tersedia makanan bagi penduduk kota itu ketika perang usai. Keadaan darurat di masa perang tak lantas membolehkan mereka merusak segala pepohonan. Apalagi di masa damai. 

Alkitab mengatakan bahwa seluruh alam semesta ini adalah karya Tuhan yang diciptakan dengan sangat baik. Sejak awal, Allah menugaskan manusia untuk mengusahakan dan memeliharanya (Kej. 2:15). Namun akibat dosa, segala ciptaan ikut berdampak, tanah menjadi terkutuk dan menghasilkan semak duri, sehingga manusia berpeluh dalam mencari nafkah (Kej. 3:17-19). Bersyukur, Allah tidak membiarkan kondisi itu untuk selamanya. Allah mengutus Anak-Nya karena kita (Gal. 3:13), agar tersedia jalan pendamaian bagi kita dan seluruh ciptaan. Karenanya, sebagai orang-orang yang sudah dibenarkan Kristus, marilah kita mengemban amanat untuk mengusahakan dan memelihara alam ini.

Mungkin saja alam mulai bosan melihat tingkah manusia, seperti petikan sebuah lagu Ebit. G. Ade.

Kita kembali merenungan apa saja yang sudah kita perbuat bagi sekitar kita.

Menjaga kelestarian lingkungan sekitar adalah wujud dan cara yang paling sederhana yang dapat kita lakukan.

Melalui kejadian-kejadian alam yang terjadi marilah kita kembali

Mengingat bahwa manusia menjadi lemah tanpa kekuatan saat alam menunjukan kekuatannya. Hal ini akan mengingatkan kita kembali kepada betapa besar kuasa Tuhan. Hingga kita bisa kembali merendahkan diri dihadapanNYA dan selalu menjaga Alam ini.

Sayangi alam ini tempat dimana kita dilahirkan dan akan dimakamkan

Tuhan Yesus Memberkati

TC


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *