“Musim Kehidupan”
Renungan Harian Youth, Rabu 25 November 2020
Kehidupan kita digambarkan seperti Musim, yang berganti sesuai dengan waktunya. Salah satu hal yang paling penting supaya kita terus bertumbuh adalah memahami situasi dan musim kehidupan kita.
Mazmur 1:2-3 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Berhasil disetiap musim kehidupan adalah keinginan kita semuanya, karena kadang ketika kita tidak menyadari musim kehidupan maka kita akan gagal berbuah.
Ada buah di dalam diri Anda yang dapat dengan mudah dihasilkan ketika Anda mengerti musim yang sedang Anda hadapi. Ada aturan bagi tiap-tiap musim, Jika kehidupan ini digambarkan seperti 4 musim
Musim semi adalah saat untuk latihan dan disiplin. Inilah saat kita mulai melihat tujuan Allah bagi hidup Anda, dan bersiap untuk itu.
Musim panas adalah saat mematangkan apa yang dimulai pada musim semi. Apa pun yang kita pelihara, baik hal- hal yang baik maupun buruk, akan terus berkembang dan berlipat ganda pada saat ini.
Musim gugur adalah saat-saat kita tidak lagi memiliki semangat, namun ketenangan dalam situasi ini penting. Jika kita bijak, maka sekarang berkerja dengan lebih cerdas, bukan dengan lebih keras. Inilah saat untuk peralihan dan menyiapkan musim dingin yang akan segera tiba.
Musim dingin adalah saat Anda menilai pencapaian, dan membungkukkan badan. Kita telah menyelesaikan pertandingan dengan baik, mempertahankan iman, dan menyelesaikan perjalanan hidup Anda.
Rekan-rekan jika kita mengenal di situasi apakah kita sekarang dan menjalaninya dengan benar, setiap musim akan menjadi musim yang terbaik dalam hidup kita.
Perhatikan pengajaran Tuhan Yesus :
Yesus berkata, “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah” (Yoh. 15:2).
Ada waktunya untuk menanam, dan ada waktunya untuk memangkas. Tuhan mungkin sedang mengerjakan hidup kita hari ini. Dia sedang memotong ranting-ranting yang yang kering dan memangkas ranting-ranting yang berbuah, supaya lebih banyak berbuah.
Apakah yang dipotong-Nya?
Segala sesuatu yang bertumbuh tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, setiap karakter yang menghalangi pertumbuhan Iman kita akan dipangkas-Nya. Melalui Firman dan juga situasi yang ada, Tuhan sedang berkarya didalam kehidupan kita.
Allah mengetahui apa saja yang harus dipotong dalam hidup kita; Dia juga tahu dengan tepat apa yang harus dipangkas. Percayalah kepada-Nya! Bahkan ketika Anda tidak mengerti, berdoalah supaya Tuhan memberi hikmat, dan selalu ingat bahwa setiap proses itu sementara.
Kadang kita lelah untuk menunggu (seperti renungan kemarin) … Menunggu bukanlah hal yang mudah, namun perlu dilakukan.
Nabi Habakuk menulis, “Apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang” (Hab. 2:3).
Ada begitu banyak kisah didalam Alkitab yang menceritakan bagaimana Tokoh-tokoh dalam Alkitab menanti-nantikan janji Tuhan dan mereka memeliharanya akhirnya mereka menikmatinya.
“Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya” (Flp. 1:6).
Untuk berjalan dari tempat kiat berada sekarang menuju tempat kita yang akan datang, selalu ada proses dan bersiaplah menjalani transisi ini. Memang sulit untuk melepaskan apa yang sudah terbiasa, lalu berdiri dengan tangan kosong menanti Allah mengisinya.
Kadang di area berikut ini kita anak muda banyak bergumul
(a) Perasaan.
Ketika kita sebenarnya sudah merasa nyaman dengan perasaan kita, bahkan perasaan marah dan sakit hati. Ketika kita belajar untuk mengampuni tidaklah mudah karena harus ada yang dilepaskan. Proses antara sakit hati dan kedamaian adalah pengampunan. Ada banyak perasaan yang menggambarkan sikap hati kita untuk diproses entah itu kesombongan, mementingkan diri sendiri, hawa nafsu, kebiasaan-kebiasaan kita dll.
(b) Hubungan.
Ketika kita harus melepaskan kepergian orang yang kita kasihi bukanlah hal yang mudah. Namun proses menata sikap hati harus terus kita jalani. Untuk menjalani hal yang baru tentunya harus beradaptasi kembali … namun inilah musim kehidupan yang harus dijalani.
Apapun musim kehidupan yang sedang dihadapi, ingatlah ada tangan Sang Penjunan yang terus menopang kehidupan kita untuk terus berkemenangan
Komitmenku Hari ini
Aku mau belajar untuk menjalani setiap proses yang harus aku jalani, aku tidak mau mudah menyerah dengan musim-musim berat yang harus aku jalani, karena ada Tuhan yang menyertaiku
G – YDK