NATAL: BERMULA DARI KESEDERHANAAN

December 27, 2021 0 Comments

NATAL: BERMULA DARI KESEDERHANAAN

Renungan Harian Youth, Senin 27 Desember 2021

Lukas 2:12, Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”

Syalom rekan-rekan elohim youth. Sekali lagi selamat Natal bagi kita semua!  Semoga Damai Natal memenuhi hidup kita, dan membawa kita terus dalam ucapan syukur sebab Allah Bapa yang sangat mengasihi kita telah mengutus Anak-Nya yang Tunggal untuk menyelamatkan kita dan telah menyediakan hidup kekal bagi hidup kita.  Puji Tuhan!

Teman-teman, di berbagai tempat di seluruh dunia memiliki tradisi yang berbeda dalam merayakan Natal. Dan semuanya merupakan ekspresi sukacita atas apa yang telah Allah kerjakan bagi manusia. Saya mengutip sebuah postingan instagram dari akun @timo_scheunemann yang mengirim sebuah foto dan quotes natal demikian:

Perayaan natal keluarga yang sederhana. Karena saya keturunan Jerman, kami merayakan natal pada malam natal, jadi 24 malam. Tradisinya makan malam yang spesial (keluarga kami biasanya sosis dan kentang halus) lalu dilanjutkan dengan buka hadiah di bawah pohon natal. Kalau orang Amrik tradisinya buka hadiah tgl 25 pagi lalu makan siang bareng keluarga. Tradisi berbagi hadiah dimaksudkan untuk saling mengingatkan akan hadiah keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Sekaligus mengingatkan untuk berbuat baik (yg dilambangkan dengan memberikan kado) karena kita sudah diberikan hadiah keselamatan oleh Tuhan. Kalau pohon natal adalah tradisi lumayan baru yang dimulai oleh martin luther pada 1500an. Pohon cemara melambangkan kasih Tuhan yang abadi seperti pohon cemara yg tetap hijau walau pohon2 lain berguguran di musim dingin. Warnanya yg hijau melambangkan damai yang diberikan Tuhan dalam hati kita sehingga kita juga bisa “berdamai” dengan sesama. Kalau sosok santa klaus dll adalah interpretasi moderen dari seorang pangeran di eropa timur yang rajin membagi hadiah bagi anak2 kecil saat natal. Santa klaus adalah budaya dan bukan bagian dari iman kristen. Tradisi keluarga saya kami tidak memberikan hadiah2 besar saat natal agar tetap fokus pada makna sebenarnya dan tidak terbawa komersialisasi natal. Brandon contohnya dapat amplop sedikit uang saku, bola, dan camilan kesukaanya. Selamat natal buat teman2 yg merayakan dan salam damai natal untuk semua, baik yg merayakan maupun tidak. 🙏❤️🇮🇩 #bhinekatunggalika

SOURCE: https://www.instagram.com/timo_scheunemann/?hl=en

Kelahiran Yesus Kristus diawali dengan sangat sederhana, yaitu dimulai di tempat di mana Dia lahir.  Palungan menjadi tanda pengingat Israel yang hidup dalam keangkuhan. Tetapi keangkuhan itu kini hancur saat para gembala (orang upahan) mendengar kabar sukacita yang disampaikan para malaikat. Berita sukacita yang disampaikan oleh malaikat itu direspons dengan gerak cepat dari para gembala. Lalu mereka pergi ke Betlehem, tempat di mana Yesus lahir. Mereka menjumpai bayi Yesus tepat seperti yang dikatakan malaikat, dibungkus kain lampin dan terbaring di dalam palungan (16). Rasa takjub atas penemuan itu membuat mereka tidak dapat berdiam diri. Ini pengalaman luar biasa! Tak heran hati para gembala dipenuhi semangat menyala-nyala untuk memberitakan hal tersebut kepada orang banyak.

Allah telah menjadi manusia dengan Memilih cara yang sederhana

Sesungguhnya jika Yesus mau, Dia bisa turun ke dunia dengan segala kemuliaan dan kekuasaanNya. Dia bisa mengambil alih seluruh kekuasaan dunia ini dan duduk di tahta kerajaan dan memerintah seluruh umat manusia. Tidak ada yang bisa menghalangiNya. Namun itu tidak dilakukanNya. Dia memilih menjadi teladan dalam sikap rendah hati dan sederhana. Dia tidak memilih lahir sebagai anak maharaja, tapi dari keluarga sederhana. Orangtua Yesus bukan raja, imam besar, orang kaya, atau tokoh terpandang, namun tukang kayu sederhana. 

    
Yesus tidak memilih lahir di kota mulia Yerusalem, tapi di kota kecil Betlehem, sesuai nubuatan Mikha 5:1. Dia tidak memilih lahir di istana raja tapi rela di kandang hewan yang bau dan dibaringkan di palungan kotor, kasar dan keras dengan beralaskan jerami kering. Ketika Yesus lahir, tidak  ada sorak-sorai, sambutan pejabat, atau kehadiran artis terkenal. Orang sekitarNya pun tidak menyadari dan tidak peduli. Dia hanya ditemani hewan ternak dan hanya dikunjungi para gembala. Sesungguhnya Dia adalah Allah yang Maha Tinggi yang rela menjadi rendah supaya kita yang hina ini dapat diangkat menjadi anak Allah yang Maha Tinggi.

Rayakan Natal dengan rendah hati

Yesus menjadi teladan dalam rendah hati dan sederhana. “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yoh. 13:15).  Kita boleh merayakan sukacita Natal dengan meriah namun jangan berlebihan. Marilah bukan hanya di saat Natal saja, namun setiap saat, kita meneladani makna sesungguhnya dari kelahiran Yesus. Nyatakan sikap rendah hati dan kesederhanaan itu dalam seluruh kehidupan kita.

Damai Natal kiranya menyertai kita selalu.
Tuhan Yesus Memberkati

ER25122021-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *