Nuh Bergaul dengan Allah
Renungan Harian Rabu, 10 Agustus 2022
Bacaan: Kejadian 6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Nuh mempunyai hal yang istimewa, yaitu dia orang yang ” bergaul dengan Allah”. Apa yang dimaksudkan dengan ” bergaul dengan Allah”? Di dalam Alkitab, ada dua orang yang hidupnya bergaul dengan Allah, yang satunya adalah Nuh, dan yang satunya lagi kakek buyutnya, yaitu Henokh.
Kejadian 5:22-24 :Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh adalah kakek buyut dari Nuh. Ketika ayahnya Nuh, yaitu Lamek berumur 113 tahun, Henokh meninggalkan dunia ini. Jadi Lamek mempunyai kesempatan bersama Henokh. Dia mendengar dan melihat banyak hal tentang Henokh. Dan Nuh juga mendengar banyak cerita tentang kakek buyutnya, Henokh dari mulut ayahnya yaitu Lamek. Saya yakin kisah tentang Henokh mempunyai pengaruh yang mendalam bagi Nuh. Jadi, Henokh dan Nuh adalah dua orang di dalam Alkitab yang disebut sebagai yang bergaul dengan Allah.
BERGAUL DENGAN TUHAN ADALAH BERKENAN KEPADA-NYA
Lalu apa itu “bergaul dengan Allah”? Kata asli Ibrani yang dipakai memiliki arti berjalan bersama-sama dengan Allah.
Ibrani 11:5-6
Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia
Kata “berkenan” muncul dua kali di sini. Henokh diangkat oleh Allah karena dia berkenan kepada Allah. Jadi apakah artinya “bergaul dengan Allah”? Itu berarti berkenan kepada Allah. Perjanjian Lama itu ditulis dalam bahasa Ibrani. Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Apabila Anda mempelajari Septuaginta Yunani yang merupakan penerjemahan dari kitab Perjanjian Lama yang dalam bahasa Ibrani, Anda akan menemukan bahwa kata “berkenan” di Kejadian ini adalah “berjalan bersama Allah”. Ketika para pendahulu kita menterjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahsa Yunani, mereka juga mengajarkan bahwa arti dari “berjalan bersama Allah” adalah “berkenan”. Berkenan kepada Allah.
Hal ini merupakan suatu kualitas yang dimiliki Nuh sebagai seorang yang berkenan kepada Allah.
Jika kita berusaha untuk berkenan kepada Allah, maka kita juga adalah orang yang sedang berjalan dengan Allah.
BAGAIMANA KITA BERKENAN KEPADA TUHAN?
Yohanes 8:29, Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”
Di sini kita melihat bahwa berkenan kepada Allah itu sangat penting. Yesus yang datang ke bumi dan menjadi seorang manusia yang juga bekerja keras untuk berkenan kepada Allah. Lalu, bagaimanakah untuk berkenan kepada Allah? Orang yang berkenan pada Bapa adalah orang yang melakukan sesuatu yang berkenan kepada-Nya. Hal-hal yang berkenan kepada Allah itulah yang kita lakukan; dan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah janganlah kita lakukan. Apabila kita menjalani hidup kita dengan cara ini, maka kita sedang berjalan dengan Allah.
Mari kita memahami hal apa yang berkenan kepada Tuhan dan hal apa yang tidak berkenan kepadanya.
Apakah kita sedang melakukan hal yang berkenan kepada Allah? Alkitab berkata bahwa Allah itu kudus. Dia membenci dosa.
Apakah kita menjauhkan diri kita dari dosa dan hidup kudus? Apa yang menjadi kepedulian kita dan hal yang kita pikirkan? Perkataan seperti apa yang sering kita ucapkan? Apakah sering tajam dan menyinggung, sering mengkritik orang dan menyakiti orang lain? Apa yang kita lakukan? Apakah kita masih melakukan dosa?
Nuh sepanjang hidupnya melakukan hal yang berkenan kepada Allah. Dalam generasi itu semua orang berbuat dosa hanya Nuh yang bertahan menjadi orang benar. Hanya dia yang sempurna dan yang jauh dari dosa karena dia tahu Allah membenci dosa. Allah memberi perintah agar dia membangun satu bahtera, dan dia melakukannya persis dengan instruksi Allah. Karena hal itu, Allah bermurah hati kepada Nuh dan menyelamatkannya.
Tuhan Yesus Memberkati.
CM