Patron

Renungan Harian Kamis, 04 April 2024
Ayat Pokok : Yohanes 13:14-15, “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kata “Patron” menurut kamus besar bahasa indonesia memili arti Pola dan Suri (teladan). Kita baru saja merayakan Paskah, hari kebangkitan Yesus yang dirayakan oleh gereja-gereja se dunia. Yesus bangkit dari kematian, mengalahkan maut dan dosa. Bangkitnya Yesus dari antara orang mati merupakan kemenangan besar untuk setiap orang yang percaya.
Paulus berkata; “jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosa-dosamu.” [1 Korintus 15:17] Namun syukur kepada Tuhan. Yesus bangkit, DIA mengalahkan maut dan memberi kita hidup dan harapan baru.
Beberapa hari sebelum Yesus ditangkap dan disalibkan, pada perjamuan malam bersama dengan murid-murid-NYA. Yesus membasuh kaki murid-murid dan itu menjadi pelayanan terakhir Yesus kepada murid-murid-NYA. Melalui apa yang dikerjakan-NYA, Yesus memberikan pesan-NYA kepada murid-murid demikian; “Jadi jikalau AKU membasuh kakimu, AKU yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab AKU telah memberikan suatu teladan kepada kamu supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah kuperbuat kepadamu.” Yesus ingin agar murid-murid meneladani kehidupan dan pelayan yang telah DIA kerjakan. Dan sejarah mencatat bahwa murid-murid kecuali Yudas Iskariot, menjadi orang-orang yang mengikuti teladan Yesus bahkan mereka rela kehilangan nyawanya demi memberitakan Injil keselamatan yang Yesus ajarkan dan mereka beritakan.
Pesan Yesus ini menjadi pesan bagi setiap kita juga, murid-murid-NYA di masa ini agar kita meneladani kehidupan Yesus dan pelayanan-NYA. Kita wajib untuk saling melayani dengan ketulusan dan kerendahan hati. Ada sebuah quote yang mengatakan bahwa “keteladanan berdampak lebih kuat dibanding perintah”. Para Rasul memahami kekuatan teladan lebih dari perintah sehingga mereka memberikan nasehatnya dalam surat-surat yang mereka tulis. Diantaranya;
Rasul Petrus menasehati para penatua jemaat untuk menjadi teladan.
Dalam 1 Petrus 5:3 tertulis demikian; “Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.”
Rasul Paulus menasehati Timotius, anak rohaninya agar menjadi teladan bagi orang percaya.
Dalam 1 Timotius 4:12 ditulis; “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
Hal yang sama, juga ia nasehatkan kepada Titus. Paulus pun menekankan untuk tidak hanya memberi nasihat, tetapi Titus harus memberi teladan kepada para anak-anak muda yang dipercayakan kepadanya.
Titus 2:6-7 “Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.”
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Alkitab memberikan contoh dan teladan yang lengkap bagi kita, marilah kita mengikuti teladan tersebut, sehingga kita pun boleh menjadi teladan hidup yang berdampak bagi orang lain disekitar kita. Melayani dalam kasih dan ketulusan dengan segenap hati dan hidup kita. Mengasihi tanpa pamrih. Mengerjakan dengan baik dan penuh kesungguhan setiap tanggung jawab, baik itu pekerjaan maupun pelayanan kita. Dan semuanya itu adalah supaya nama Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
DS
Bacaan Alkitab hari ini : Imamat pasal 13 dan 14