PEDOMAN HIDUP DARI ALKITAB
PEDOMAN HIDUP DARI ALKITAB
Renungan Harian Youth, Januari 2022
II Timotius 2:15, Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Syalom rekan-rekan youth, bersyukur kepada Tuhan atas pemeliharan-Nya dan kesetiaan-Nya untuk kita semua. Doa kami semoga rekan-rekan selalu bersukacita, semangat dan sehat selalu. Dan jangan lupa bahwa kao kita sudah masuk di tahun yang baru ini, semua karena perkenanan Tuhan dalam hidup kita. Oleh sebab itu mari kita jadikan Tuhan sebagai pusat dalam hidup kita dan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup yang mengantarkan kita kepada kehidupan yang lembih bermakna di masa muda kita.
Salah seorang Presiden Amerika Serikat yang bernama Theodore Roosevelt, pernah berkata seperti ini:
“Pengetahuan yang menyeluruh tentang Alkitab lebih berharga dari pendidikan di perguruan tinggi.”
Kutipan dari Presiden Roosevelt ini adalah kutipan yang bagus, namun banyak orang dewasa ini tidak menanggapinya secara serius. Banyak orang berlari secara membabi buta melewati hari-hari mereka serta kehilangan hubungan yang mendalam dan menetap dengan Tuhan yang hanya dapat diperoleh dengan mempelajari Firman-Nya.
Alkitab tidak hanya merupakan kisah, sejarah, dan hukum. Alkitab adalah pembimbing, pengarah, penghibur, jawaban dan kebenaran.
Kita memahami Tuhan dengan lebih baik melalui pembacaan firman-Nya. Kita mengerti ketetapan-ketetapan-Nya sementara kita membaca surat-surat yang ditujukan kepada gereja-gereja zaman Perjanjian Baru. Kita dapat memahami konsep anugerah dan kemurahan dengan membaca tentang pengorbanan dan teladan-Nya.
Sebagai seorang hamba Tuhan muda, atau seorang muda kala itu, Timotius mendapat nasihat kebenaran Firman Tuhan melalui mentornya, yaitu Rasul Paulus. Melewati kehidupan anak muda dan tantangan pelayanan yang cukup berat, Timotius harus berdampak. Dan pedoman dari Alkitab menolong ia menuju kehidupan yang dituntun oleh kebenaran agar supaya:
- Usahakanlah supaya Engkau layak dihadapan Allah
Kehidupan memang tidak bisa dari godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak benar, namun dengan berpegang pada Firman Tuhan, maka kita akan dimampukan untuk memiliki keteguhan hati dan tahan uji dalam segala situasi buruk yang menimpa kita. Inilah yang menjadi upaya kita dalam hidup ini dan selebihnya, Tuhanlah yang menilai segala sesuatu yang kita tunjukkan kepada-Nya sehingga, Ia sendiri yang melayakkan kita di dalam perkenan-Nya yang sempurna.
- Menjadi pekerja yang cakap dan tidak malu memperlihatkan apa yang ia kerjakan
Rasul Paulus menggunakan kalimat “tidak usah malu” dalam mendorong Timotius. Ini bisa ditafsirkan oleh Timotius itu pemalu. Namun sebenarnya, Paulus hanya ingin memastikan supaya Timotius itu fokus pada panggilan Tuhan yang telah mempercayakan dia menjadi pelayan Tuhan.
Bagi kita semua, jangan pernah minder dan malu dengan apa yang kita kerjakan saat ini; setiap kita dipercayakan bagian sesuai dengan apa yang kita bisa. Dengan kita berfokus pada apa yang kita kerjakan, kita pun sebenarnya dapat melihat apa yang kurang dari kualitas kita dan apa saja yang harus kita tambahkan pada kemampuan kita untuk kita dapat tiba pada waktu Tuhan mengangkat kita lebih tinggi lagi di dalam pekerjaan kita.
- Memiliki integeritas
Timotius pun harus memperkatakan kebenaran sesuai dengan apa yang ia pelajari. Dengan berterus terang, Timotius akan bangkit menjadi pribadi yang apa adanya dan tidak ada kepalsuan di dalam dirinya. Sehingga melalui segala tindakannya, ia mampu menunjukkan integritasnya di hadapan Allah dan sesamanya.
Integritas sebagai seorang anak Tuhan adalah bagaimana Firman Tuhan yang dilakukan itu diperlihatkan melalui sikap hati yang menggerakkan seluruh elemen di dalam tubuh kita itu sejalan dengan Firman Tuhan.
Tangan kita peka untuk berbuat baik, kaki kita berjalan dalam terang-Nya, indra perasa kita dengan peka akan apa yang Tuhan inginkan, mulut kita mengucapkan kata-kata berkat dan bukan kebencian, telinga kita adalah telinga yang tunduk pada perkataan-perkatan Firman Tuhan, mata kita benar-benar terbuka melihat dan menyadari bahwa Allah itu hadir ditengah-tengah kita dan mengawasi segala perbuatan kita.
Matius 119:11, Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Kekayaan hikmat dan janji Allah yang terkandung dalam Firman Tuhan tidak dapat ditimbang, diukur atau dibandingkan. Pemazmur bahkan menggunakan kalimat bahwa “Firman Tuhan adalah Pelita bagi kaki kita,”(Mazmur 119:105) yang memang merupakan satu-satunya cahaya kebenaran bagi jalan sempit bagi jalan (cara pandang-pola pikir-paradigma) kita yang sempit. Dengan demikian, kita benar-benar menjadi orang percaya yang hidup seutuhnya untuk Tuhan dimana kita memiliki kehidupan yang berarti dan terus menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup masa muda kita dan yang berkomitmen menyediakan waktu setiap hari untuk mempelajari Firman-Nya dan lebih jauh mengenal Tuhan dan Juruselamat kita yang mahabesar.
Komitmen kita:
Aku mau menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup selagi aku masih muda dan berusaha supaya seluruh keberadaan di dalam hidupku memuliakan Tuhan yang telah menyelamatkan aku.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
RM-YDK