“Pemarah ga punya Teman”

Renungan harian Anak, Sabtu 08 Juni 2024
Syalom adik-adik Elohim kids semuanya, semoga adik-adik semangat semuanya diakhir pekan ini.
Adik-adik, apakah kalian pernah merasa marah? Setiap orang pasti pernah merasa marah, tetapi kita harus belajar untuk mengendalikan amarah kita. Siapa disini yang punya teman yang sukanya marah-marah terus? Hmmm pasti ga enak bukan, kalo punya teman yang dikit-dikit marah dan emosian. Berbeda dengan teman kita yang suka bawa ketenangan dan sukacita, pasti dia akan banyak memiliki teman. Nah … kakak punya cerita nih …
Seekor Gajah bernama Gogo, ia dijuluki teman-temannya si tukang marah. Karena Hanya gara-gara masalah kecil saja Gogo akan marah dan selalu membuat suasana hutan menjadi panas. Suatu Waktu diadakan lomba lari antara kelinci dan kura-kura, tak berpikir panjang Gogo memarahi si kelinci. “Hei Kelinci! Kalau cari lawan yang seimbang dong! Masa kamu melawan kura-kura yang jalan saja lambat. Tuh, lawan saja siput sawah sekalian,” katanya ketus. Rupanya tidak sekali ini saja Gogo marah dan mengkritik. Hampir semua binatang di hutan sudah pernah dimarahinya, karena itu ga banyak binatang yang mau bermain bersama dia.
Tetapi … Suatu saat Gogo tertimpa masalah. Ia terjebak masuk lubang perangkap pemburu binatang. Gogo berteriak-teriak minta tolong. Kelinci merasa kasihan dan berusaha menolong tapi apa daya tubuhnya kecil dan tidak mampu mengangkat gajah yang begitu berat. “Maaf Gogo, tubuhmu terlalu berat,” kata kelici. Mendengar itu Gogo pun marah, “Kalau kamu tidak bisa bantu, sana cepat ; pergi!” Karena takut dimarahin akhirnya si Kelinci pun pergi meninggalkan Gogo. Gogo terus berteriak tetapi tidak ada yang datang menolongnya. Gogo heran kenapa semua binatang tidak peduli, kepadanya. Tiba-tiba beberapa pemburu datang dan menangkap si Gogo, gajah yang suka marah itu.
Adik-adik, dari cerita Dino, kita belajar bahwa menjadi pemarah hanya akan membuat kita dijauhi teman-teman. Tidak ada yang mau dekat-dekat dengan orang yang suka marah. Justru, kita harus belajar menjauhi perbantahan dan menjaga sikap kita agar selalu sabar dan penuh kasih. Ketika kita bisa mengendalikan amarah, teman-teman akan lebih senang berteman dengan kita.
Alkitab banyak memberikan menasihat, kalau orang yang membiarkan amarahnya meledak itu disebut orang yang bodoh. Si tukang marah pada akhirnya hanya akan mendatangkan jerat bagi dirinyasendiri. Tetapi siapa yang menjauhi kemarahan dan perbantahan, ia akan dihormati.
Mau jadi anak yang jadi berkat dan punya banyak teman? Belajarlah jadi anak yang suka membawa damai bukan kemarahan. Dan kita akan menjadi berkat buat orang lain
Ayat Hafalan
Amsal 29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar menjadi anak yang bijaksana dengan membuang segala kemarahan dan membawa damai bagi sesama
YNP – IFM
PENGUMUMAN
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Anak Elohim di Gedung Gereja ya besok hari minggu jam 8.00 … Ayo ajak teman-teman kita semuanya ya ..
“GOD CHOOSE YOU”

Kita mau belajar dari Kisah Saulus Bertobat. Seperti Tuhan memilih Saulus menjadi murid-Nya, kita juga mau percaya dan bertobat bahwa kita juga dipanggil sebagai murid Yesus. seperti Saulus, kita pun dipanggil untuk mau mengakui kesalahan, menyesal dan bertobat. Percayalah, Yesus begitu mengasihi kita dan la akan mengampuni segala dosa kita dan memilih kita menjadi anak-anakNya.
Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan.
Sampai jumpa besok …
Tuhan Yesus memberkati