Pembaharuan Iman

November 29, 2023 0 Comments

Renungan Harian Rabu, 29 November 2023

Bacaan: 2 Tawarikh 34

Yosia adalah Raja kerajaan Yehuda, termasuk Raja yang baik selama pemerintahannya. Yosia berusia 8 tahun saat diangkat menjadi raja mengantikan Amon. Yosia mengikuti teladan yang baik dari raja-raja sebelumnya dan berani melakukan pembaharuan iman kepada bangsa Israel Sebagai anak-anak Allah, kita harus melakukan pembaharuan iman sampai menjadi pelaku firman seperti yang Raja Yosia lakukan.

Dari pembacaan kita hari ini, ada beberapa hal yang dapat kita teladani dari apa yang dihadapr Raja Yosia

1. Menyembah Allah yang benar (2 Taw 34:3-7)

Bangsa Israel pada zaman Yosia melakukan dosa, yaitu menyembah allah lain. Yosia berusaha untuk menghilangkan ini dengan merobohkan berhala dan mezbahnya. Mengapa Yosia melakukannya? Karena dia mau bangsa Israel kembali menyembah Allah yang benar (2 Taw 34:33). Hal ini sulit karena bisa saja rakyat memberontak kepada Allah tapi Yosia berani karena dia taat kepada Allah dan ada penyertaan Allah, tindakan Yosia ini juga penggenapan dari nubuat di zaman Yerobeam ( 2 Raj 13:2). Bagaimana dengan kita? Apakah karena takut kepada hal duniawi akhirnya kita tidak bisa menaati perintah Allah? Kita sudah seharusnya lebih takut dan taat kepada Allah daripada dunia (Ul 10:12), bagaimana cara menumbuhkan rasa takut akan Allah?

– Memahami bahwa Allah benci kepada dosa (Ams 8:13)

– Takut akan penghakiman Allah terhadap dosa yang dilakukan manusia (Mat 13:49-50)

– Takut akan kedisiplinan Tuhan, harus hidup berkenan pada Tuhan (Ibr 12:5-6)

Zaman sekarang banyak allah-allah palsu yang membuat kita menjauh dari Tuhan dan akhirnya jatuh kedalam dosa. Contoh allah palsu: uang/kekayaan, kekuasaan, sosial media. Kita harus menghancurkan itu dan mengutamakan hidup dekat kepada Tuhan.

2. Merendahkan diri (2 Taw 34:27)

Saat memperbaiki bait Allah, imam besar Hilkia menemukan kitab taurat dan kitab itu dibacakan kepada Yosia. Saat mendengarkan Yosia merasa sedih karena rakyat sudah tidak menaati Allah, oleh karena itu Yosia mengoyakkan jubahnya.

Bukan kebetulan Hilkia menemukan kitab Taurat, tapi karena kehendak Tuhan. Tuhan ingin Yosia tahu perintah Tuhan yang harus dilakukan dan Yosia berusaha menaati. Bagaimana sikap kita saat mendengar firman Tuhan?

– Fokus, konsentrasi mendengar (Luk 8:18a)

Ada dua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi fokus kita saat ibadah. Faktor eksternal contohnya notifikasi gadget di tengah ibadah, orang keluar-masuk saat ibadah, orang lain mengobrol. Faktor internal berasal dari diri sendiri yang sangat berpengaruh terhadap fokus kita. Saat kita mendengar firman, pikiran kita memikirkan pekerjaan kita, masalah dalam keluarga maka hilanglah fokus kita terhadap firman Tuhan dan sia-sialah kita beribadah.

merendahkan diri saat mendengar firman Tuhan

Yosia hidup benar dihadapan Tuhan berarti sejak kecil dia sudah mendengar firman Tuhan tapi saat kitab taurat dibacakan, dia tidak sombong. Sekarang zaman internet, setiap informasi dapat dengan cepat diperoleh termasuk bahan tentang firman Tuhan. Saat mendengar firman Tuhan yang sudah pernah kita baca sebelumnya, jangan bersikap kita sudah tahu akan firman tersebut. Firman Tuhan semakin dibaca kita akan semakin mengenal Tuhan.

– Merenungkan firman Tuhan

Merenungkan apa maksud Tuhan dari firman Tuhan untuk diri kita sendiri. Maksud Tuhan ada untuk merubah diri kita sendiri.

3. Menjalankan firman Tuhan (2 Taw 34:1,18)

Setelah menerima firman Tuhan, Yosia melakukan perintah firman Tuhan dengan menjalankan Paskah. Menjalankan firman Tuhan sebenarnya mudah asal kita taat. Apa yang Tuhan perintahkan kita tinggal jalankan. Tetapi menjadi sulit karena kita pikir itu sulit untuk dilakukan.

Kadang kita juga berpikir untuk menunda melakukan firman Tuhan tersebut atau kita melakukan perhitungan terhadap satu firman (apa timbal balik saat kita melakukan firman). Kita harus melakukan firman Tuhan dengan sepenuh hati, melakukan dengan sempurna.

            Yosia mendengarkan firman Tuhan tapi tidak cukup hanya mendengar tapi juga melakukan firman Tuhan. Setelah mendengarkan kita akan menerima perubahan rohani tapi kita juga tidak hanya menjadi pendengar tapi harus menjadi pelaku firman.

Tuhan Yesus Memberkati

CM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *