“Pemburu Harta Karun”

March 25, 2022 0 Comments

Renungan Harian Anak, Jumat 25 Maret 2022

“Hai anakku,  janganlah engkau menolak didikan TUHAN , dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. (Amsal 3:11-12)

Adik-adik….mungkin kalian sering mendengar cerita tentang pemburu harta karun atau  “THE TREASURE HUNTER”, baik itu di film atau di animasi. Ternyata, pemburu harta karun itu benar-benar ada di dunia nyata, loh!!

Pada tahun 2015, ada tiga pemburu harta karun yang menemukan koin perak peninggalan Romawi dengan bantuan alat pendeteksi logam. Koin yang mereka temukan ada 18 buah. Koin itu diperkirakan berasal dari 2.000 tahun lalu dan digunakan pada pemerintahan Kaisar Vespasianus. Selain koin perak, ketiga pemburu harta karun itu juga menemukan benda lain, seperti tembikar, bros kecil, dan beberapa situs pemakaman anak.

Menurut salah satu pemburu harta karun, mereka pernah menemukan guci kuno dulu sempat digunakan untuk mengangkut minyak zaitun dan anggur dari Mediterania. Selain benda kuno, ketiga pemburu harta karun itu juga menemukan fondasi parit, lubang-lubang pos penjagaan, dan sisa-sisa dinding batu yang sudah usang. Pemburu harta karun di dalam film mungkin akan mengambil benda bersejarah yang mereka temukan untuk disimpan atau dijual.

Namun, ketiga pemburu harta karun ini berbeda. Mereka justru melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Karena mereka memilih untuk melaporkannya, mereka tidak bisa memiliki harta karun yang mereka temukan. Namun, mereka tidak kecewa. Berkat mereka, para peneliti jadi tahu dimana harus melakukan penelitian. Bagi mereka bertiga, berburu harta karun adalah kegiatan yang menyenangkan, karena bisa menghubungkan masa lalu dan masa kini.

Adik-adik….menurut kalian sebagai anak-anak Allah, harta karun apa yang kita miliki?….

Alkitab berbicara tentang sejenis harta yang jauh lebih berharga daripada emas, perak, atau permata (Amsal 3:14-15).

Harta itu adalah “HIKMAT” . Hikmat adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Amsal 2, Salomo, yang meminta hikmat dan hati yang penuh pengertian kepada Allah, memberitahu kita agar mencari hikmat dengan ketekunan dan kerja keras seperti ketika kita akan mencari harta yang terpendam, Kita harus berseru meminta pengertian dan kepandaian, menyendengkan telinga pada hikmat dan menerima Firman Allah serta menyimpannya dalam hati kita.

Kita dapat mengumpulkan banyak pengetahuan, tetapi ingatlah bahwa hikmat yang sejati itu hanya berasal dari Allah. Apakah kita menghargai hikmat? Dikatakan bahwa “Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian  jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. (Amsal 16:16).

Apakah kita tekun mencarinya seperti ketika kita mencari emas atau perak?.. Jika ya, kita akan mendapatkan harta yang paling berharga dalam kehidupan, yakni pengetahuan akan Allah.  Karena dikatakan bahwa : 

Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah”. Amsal 2:4-5

Tuhan ingin kita sebagai anak-anak Allah untuk tetap hidup dalam pengetahuan yang benar di dalam-Nya. Karena itu Firman Tuhan mengingatkan kita “Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. 

Nah adik-adik….maukah kalian menjadi anak-anak yang disayangi Tuhan? milikilah harta karun rohani yaitu Hikmat dan dimulai dengan takut akan Tuhan karena Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:6a)

Ayat hafalan

“Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian  jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. (Amsal 16:16).

Komitmenku hari ini

Aku mau memiliki hati yang takut akan Tuhan menjadi sumber Hikmat dalam hidupku sehingga aku dapat menerapkan kebenaran dalam kehidupanku sehari-hari

TW – YC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *