Percaya Saja

February 18, 2022 0 Comments

Lukas 8:50, “Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: ”Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.”

Pagi ini kita membaca kisah tentang Yairus seorang kepala Rumah Ibadah yang sedang susah dikarenakan anak perempuannya yang hampir mati. Yairus saat itu tentunya adalah orang yang sangat dihormati karena posisinya sebagai kepala rumah ibadah. Tetapi ia melupakan semua itu, merendahkan dirinya dan datang bersujud kepada Yesus, seorang anak tukang kayu untuk memohon mukjizat kesembuhan bagi anaknya perempuan satu-satunya.

Tuhan Yesus tentu saja mau menolong Yairus, mereka pun menuju kerumah kepala rumah ibadah ini. Namun ditengah perjalanan, sebuah  kejadian menghentikan langkah Yesus dan menghambat perjalanannya. Apa yang terjadi? Ternyata seorang perempuan yang sudah mengalami pendarahan selama 12 tahun menjamah jumbai jubah Yesus dan mengalami kesembuhan. Luar biasa bukan? Namun hal ini berdampak buruk bagi Yairus. 

Karena perempuan itu, Yesus terlambat datang ke rumah Yairus. Bahkan sebelum Yesus sempat melanjutkan perjalanan, seorang hamba Yairus datang dan memberi kabar bahwa anaknya sudah mati. Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.” ~ Lukas 8:50

Apakah kita pernah mengalami pengalaman seperti Yairus? Sepertinya pintu jalan keluar untuk masalah kita tertutup. Jika kita mengalaminya, ingatlah apa yang Yesus katakan ini :  “Jangan takut, percaya saja, Aku pasti menyediakan jalan keluar.”

Sally baru berusia 8 tahun saat mendengar papa dan mamanya berbicara tentang adik laki-lakinya yang sakit parah dan sedang dirawat di rumah sakit. Adiknya harus dioperasi tapi mereka tak mampu membayar biaya yang sangat mahal. Ayahnya berbisik, ”Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya.”

Sally segera masuk ke kamar dan mengambil celengannya lalu memecahkannya dan menghitung dengan cermat jumlah uangnya. 1 dollar 11 sen. Ia membawa uang itu ke apotik di dekat rumahnya. Apoteker tidak menghiraukan kehadirannya dan sibuk menelpon. Sally lalu berteriak keras-keras untuk menarik perhatian apoteker.

”Apa yang kamu perlukan anak kecil?” tanya apoteker dengan gusar.

”Saya mau membeli keajaiban. Kata papa hanya keajaiban yang dapat menolong adik saya. Dia akan mati kalau saya tidak membelikannya keajaiban.” kata Sally.

Seorang pria berpakaian rapi segera mendekati Sally dan bertanya, ”Keajaiban apa yang kamu butuhkan?”

”Saya tidak tahu. Adik saya sedang sakit parah dan dia harus dioperasi tapi papa mama saya tidak punya uang. Namun kata papa keajaiban dapat menolongnya. Dan saya punya uang untuk membelinya.” Air mata mulai menetes di pipinya.

”Berapa uang yang kamu punya?”

”1 dollar 11 sen. Itu adalah jumlah seluruh uang saya di dunia.”

“Wah kebetulan sekali. Saya punya keajaiban dan harganya tepat 1 dollar 11 sen. Sekarang bawa saya menemui adikmu.” Pria itu adalah dr. Carlton Amstrong, ahli bedah terkenal. Operasi segera dilakukan dan adik Sally sembuh.

Orang tuanya sangat bersukacita dan ulang-ulang berkata, “Ini benar-benar keajaiban. Saya tidak bisa membayangkan berapa harganya.”

Sally tersenyum. Ia tahu persis berapa harganya yakni 1 dollar 11 sen, ditambah iman.

Tuhan tahu bagaimana menolong kita saat kita tak mampu menolong diri sendiri. Mujizat yang penuh keajaiban selalu dapat terjadi di dalam hidup kita.

Yang diperlukan adalah iman, seperti perempuan yang sakit pendarahan dan anak Yairus. Saat iman ada maka anda untuk melihat diri kita melangkah melewati batas kemustahilan dan menggapai keajaiban Tuhan.

Tidak perlu harga yang mahal untuk membayar keajaiban Tuhan. Harganya sudah dibayar lunas oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Yang diperlukan hanyalah percaya saja dan biarkan Tuhan bertindak bagimu.

Jika jalan di depan kita tertutup kabut, dan harapan sepertinya jauh. Jangan putus harapan, karena Yesus tidak meninggalkan kita. Dia meminta kita untuk terus percaya, akan tiba waktunya dimana Dia berkarya dan hidup kita diubahkan. Segala sesuatunya akan indah pada waktu Tuhan. 

Tuhan Memberkati …..

CM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *