Percaya saja

August 10, 2021 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 10 Agustus 2021

Yohanes 20:29, Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, tetapi percaya.“

Shalom rekan-rekan youth Elohim, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan yaa….

Saat kita berbelanja baik itu secara lansung maupun secara online, sering kali kita akan melihat dan memeriksa kualitas dan kondisi barang akan kita beli, jika kita beberlanja online pun kita harus melihat beberapa ulasan dan tangganan mengenai kualitas barang tersebut , setelah kita melihat otomatis kita baru percaya dan membeli tersebut. Sama seperti kita, ada  sebagian orang yang berpendapat: “lihat dahulu baru percaya”.  Mereka perlu melihat fakta dan bukti terlebih dulu sebelum bisa percaya.  Kepercayaan mereka didasarkan pada apa yang mereka lihat dan alami. Dalam hal-hal tertentu pendapat seperti itu memang tepat.  Seorang atasan tentu perlu melihat etos kerja dan hasil karya bawahannya sebelum memberikan kepercayaan penuh kepadanya.   Seorang dokter memang perlu melihat berbagai hasil pemeriksaan pasien sebelum memberikan pengobatan kepadanya.   Seorang penyidik perlu melihat bukti-bukti dengan akurat sebelum menetapkan siapa sebenarnya yang menjadi tersangka.  Kendatipun demikian, kita harus menyadari bahwa  pandangan itu tidak dapat diterapkan pada semua hal. Dalam kehidupan beriman, ada sebagian orang yang selalu minta bukti.   Kalau tidak melihat fakta yang kasat mata atau bukti yang masuk akal mereka tidak mau percaya..

Tomas adalah orang yang seperti itu.  Ia tidak hadir pada saat Tuhan Yesus menampakkan diri kepada  teman-temannya.  Ketika mereka memberitahukan kepadanya bahwa mereka melihat Tuhan Yesus yang telah bangkit, bagaimana respon Tomas?    Bukannya percaya dan bersukacita, melainkan dia justru mengatakan, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” Mengapa Tomas tidak percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit?  Mengapa ia mengatakan bahwa kalau ia belum melihat bekas paku pada tangan-Nya, belum menaruh jarinya pada bekas-bekas luka paku itu dan belum menaruh tangannya pada lambung-Nya, sekali-kali ia tidak mau percaya?

Paling tidak ada tiga alasan mengapa Tomas dapat bersikap dan berkata seperti itu.   

Pertama, ia tidak memiliki pengharapan. 

Pengharapannya telah lenyap ketika melihat Yesus ditangkap, disalibkan dan mati. Melihat kenyataan tersebut Tomas menjadi sedih, kecewa, dan putus asa.   Ia tidak lagi memiliki pengharapan di dalam Dia.   Karena tidak ada pengharapan, ia pun tidak mengira bahwa Yesus akan bangkit dari kematian.

Kedua, ia tidak berpegang kepada firman Tuhan. 

Tuhan Yesus telah  memberitahukan kepada murid-murid-Nya, termasuk Tomas, bahwa Ia akan disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit (Mrk. 10:34; 14:28; bd. Yoh. 2:20-22).  Terkadang kondisi yg membuat kita takut , kwatir , kita lupa akan setiap Firman yg sudah kita dengar dan sudah kita terima.

Ketiga, ia berpusat pada pemikiran diri sendiri, bukan Tuhan.  

Ia lebih mengandalkan mata dan tangannya, dan tidak membuka telinga dan hatinya terhadap berita kebangkitan Yesus.   Pengamatan dan pengalamannya sendirilah yang ia utamakan, bukan firman Tuhan. Bukankah pada saat ini banyak juga orang yang seperti Tomas?    Tidak punya pengharapan, mengabaikan firman Tuhan, dan berpusat pada pemikiran dirinya sendiri.  Pengamatan dan pengalamannya sendirilah yang mereka utamakan, bukan firman Tuhan.  Untuk dapat  percaya mereka minta bukti-bukti konkrit, tanda-tanda ajaib, mujizat dan sebagainya.

Teman teman saaat ini kita bersama sama mengalami dan masih merasakan pandemi yg belum tahu sampai kapan berakhir.  Mari rekan rekan Youth kita tetap percaya dan berharap kepada Tuhan, Tuhan memegang kendali atas setiap hidup kita. Kiranya Roh Kudus yang akan memimpin kita, supaya kita tetap percaya bahwa segala seuatu atas ijin Tuhan, dimana Allah sudah menetapkan segala sesuatu yg terjadi di dalam dunia ini bahkan sampai pada hal hal sekecil apapun.

Segala ketetapan Allah itu tidak mungkin gagal , itu pasti akan terjadi.

Pada saat kita hidup dalam pengharapan, memegang teguh firman-Nya, dan berpusat pada Allah, maka kita akan senantiasa percaya kepada Yesus yang telah mati dan bangkit kembali.  Memang  sekarang ini kita tidak melihat Yesus, mungkin pula tidak melihat mujizat-mujizat seperti yang dicatat dalam Injil Yohanes itu.   Tetapi seperti yang dikatakan Alkitab, ”Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm. 10:17; 1 Yoh. 5:9-13).  Kita tidak melihat Dia dengan mata kita, tetapi dalam iman kita berhadapan muka dengan muka dengan-Nya pada saat membaca firman Tuhan. Kita dapat menyaksikan betapa Ia hidup, apa yang dikatakan-Nya, dan apa yang dilakukan-Nya.  Dengan demikian iman percaya kita diteguhkan, ditumbuhkan dan disegarkan. Tetap semangat, tetap percaya akan pertolongan Tuhan Yesus. Tuhan memberkati dengan berkat berkat yg baru setiap harinya, Amin.

Komitmen :

Ajar kami tetap percaya dan berharap selalu kepadaMu, aku percaya dalam setiap langka hidupku Engkau selalu menyertai dan memimpinku. Amin.

 KP – TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *