“Perjumpaan yang Mengubahkan”
Kejadian 32:10, “sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kisah Yakub dan Esau adalah kisah yang seringkali sudah kita dengar ataupun baca dalam Alkitab. Esau yang memandang rendah hak kesulungannya menukar hak itu dengan sup kacang merah. Ia juga menunjukkan ketidakacuhannya kepada standar-standar kebenaran yang telah ada pada Abraham dan Ishak. Esau menikahi dua orang wanita yang bukan pengikut Allah yang benar. Singkatnya, Esau tidak menunjukkan perhatian pada berkat-berkat Perjanjian Allah. Sebaliknya Yakub sebagai anak bungsu lebih menunjukkan pehatian kepada perintah Tuhan dan bagaimana berkat-berkat rohani dan janji-janji Allah yang dinikmati oleh orangtuanya karena mereka taat kepada Tuhan.
Alkitab menulis bahwa akhirnya Yakub berhasil “memperdaya” (kita harus ingat bahwa Esau sudah menukarkan hak kesulungannya dengan semangkok sup kacang merah – Kejadian 25:29-34) Ishak untuk mendapatkan berkat rohani dari Ishak. Esau yang menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: “Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh.” Hal ini memaksa Yakub untuk lari ke Mesopotamia kepada Laban. Dalam perjalanan, di tengah-tengah ketakutan dan kesepiannya Yakub mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang mengubah hidupnya. Tuhan berjanji bahwa Ia akan senantiasa bersamanya dan akan melindungi serta memberkatinya. Keesokan harinya, Yakub langsung mengawali harinya dengan menyembah Tuhan dan mengubah bantalnya yang keras menjadi mezbah yang kudus dan menamai tempat itu Bethel. Bethel artinya rumah Allah dan dapat melambangkan setiap tempat di mana Allah hadir secara khusus. Proses demi proses harus dihadapi oleh Yakub selama dua puluh tahun berada di tempat Laban, tetapi pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan janji-janjiNya menguatkan Yakub melewati proses demi proses dalam hidupnya.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Hidup ini adalah sebuah perjalanan dimana didalamnya terkadang kita harus melewati pergumulan, peperangan ataupun proses demi proses yang harus kita hadapi. Mungkin kita pernah memulainya dengan langkah yang salah, namun ingatlah bahwa Allah mengijinkan Yakub ditipu oleh Laban dan Lea untuk menghukum dan menyadarkannya akan kejahatan dan derita yang disebabkannya ketika menipu ayah dan kakaknya sendiri. Kitapun harus mengerti bahwa sekalipun Allah mengampuni dan memulihkan kita untuk dosa yang pernah kita lakukan, tapi pada saat yang bersamaan Allah mungkin menghukum kita dengan konsekuensi atas dosa itu karena Ia adil dan benar, apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituainya (Galatia 6:7b).
Ketika akhirnya Yakub taat kepada perintah Tuhan untuk meninggalkan Haran dan kembali ke Kanaan yang dijanjikan dan secara khusus ke Bethel. Yakub mengakui pekerjaan Allah dalam menambah jumlah ternaknya dan bagaimana karyaNya yang begitu besar dalam hidupnya. Yakub pergi meninggalkan Ishak hanya membawa sebuah tongkat sewaktu menyeberangi sungai Yordan, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan. Ketaatan Yakub ke Bethel dengan kekudusan dan menjauhkan dewa-dewa asing membuat Allah memperbaharui janji-janji dari yang dibuatnya kepada Abraham dan Ishak.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, bagaimana dengan perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan?
Sekeras apapun usaha yang kita lakukan dan bagaimana kerasnya kita bergumul dengan proses hidup yang kita jalani, tanpa perjumpaan pribadi dengan Tuhan, tidak akan ada perubahan yang berarti.
Perjumpaan pribadi dengan Tuhanlah yang akan mengubah seluruh hidup kita.
Seluruh proses yang kita jalani setelah perjumpaan tersebut akan membawa kita menjadi pribadi yang tunduk dan taat kepada perintah dan ketetapan-NYA yang tertulis dengan jelas di dalam Alkitab. Dan ketika kita menjadi pribadi yang taat, maka Ia akan membawa kita kepada penggenapan janji-janji-Nya dalam hidup kita.
Tuhan Yesus Memberkati.
DS