PERMULAAN HIKMAT adalah TAKUT AKAN ALLAH
Bacaan: Ayub 28 : 20-28
Nats: Ayub 28:28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.”
Syalom saudara-saudara yang kekasih, salam sejahtera buat kita semua . . . .
Hikmat adalah kemampuan dari Allah untuk menyatakan sesuatu dalam bentuk pemikiran, perkataan maupun perbuatan. Hikmat tidak bisa disamakan kepandaian atau kecakapan yang dipahami secara umum di dunia ini sebab itu ” Hikmat itu dari manakah datangnya, atau akal budi, dimanakah tempatnya “? (ayat 20). Hikmat dan akal budi bersumber dari Allah, dari apa yang ditulis oleh Ayub tersebut kita bisa tahu mengapa raja Salomo berkata : ” Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang Maha Kudus adalah pengertian ( Amsal 9 :10).
Kata “takut” (bahasa Ibrani: Yara) memiliki tiga pengertian. Pertama, takut dan gemetar, seperti orang yang takut ketika berhadapan dengan musuh yang jauh lebih besar dan lebih kuat. Kedua, hormat disertai kekaguman, seperti rasa takut rakyat kepada rajanya yang baik dan bijaksana. Ketiga, takut dalam arti mengasihi dan menghormati.
Kata “takut” yang paling tepat diterjemahkan dalam ayat ini adalah mengasihi dan memiliki rasa hormat kepada Tuhan.
Ada beberapa hal yang terjadi saat seseorang mulai hidup takut akan Tuhan.
Pertama, ia akan belajar mengenal yang Maha Kudus (Amsal 9:10). Dalam proses pengenalan inilah, ia mendapatkan arahan bagaimana menjalani kehidupan dengan bijak.
Kedua, orang takut akan Tuhan akan mulai membenci kejahatan (Amsal 8:13).
Ketiga, orang takut akan Tuhan akan mulai terbuka dengan didikan yang mendatangkan hikmat (Amsal 15:33).
Hikmat lebih berharga dari segala kekayaan dan kejayaan, sehingga raja Salomo pun lebih memilih hikmat ( 1 Raj2 3 : 9). Tak terselami oleh kecakapan manusia ( ayat 21-22). Dan hanya Allah yang dapat memahaminya ( ayat 23-27). Oh alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!!. Sungguh tak terselami jalan-jalanNya ( Roma 11 : 33). ” Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanNya, dan sungguh tak terselami jalan-jalanNya ( Roma 11 : 33). ” Dan bagiku, betapa sulitnya pikiranMu, ya Allah!! Betapa besar jumlahnya ( Mazmur 139 : 17).
Sebab itu memiliki pendidikan ataupun kecerdasan tinggi tidaklah menjadi ukuran seseorang itu berhikmat maupun berakal budi. Alhasil banyak ” tipu-tipu” yang dilakukan oleh mereka ini. Tetapi hikmat dan orang yang berakal budi ada pada seseorang yang hidup akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Perhatikan apa yg dikatakan di ayat 28,.. Tetapi kepada manusia Ia berfirman : Sesungguhnya takut akan Tuhan itulah HIKMAT, dan menjauhi kejahatan itulah AKAL BUDI.
Apabila Anda rindu menerima hikmat/kebijaksanaan dari Tuhan hari ini, belajarlah untuk hidup hormat dan takut akan Tuhan, hiduplah taat melakukan setiap firman-Nya.
Semakin Anda hidup takut akan Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka semakin Anda dipenuhi dengan hikmat dari sorga.
Tuhan memberkati.
EW.