“Persembahan yang Berkenan”

February 27, 2021 0 Comments

Renungan harian, Sabtu 27 Februari 2021

Sejak dari kecil atau sejak mengenal Tuhan kita selalu dididik untuk memberi atau mempersembahkan korban kepada Tuhan. Karena itu adalah bentuk ucapan syukur kita kepada Tuhan. Dalam Alkitab terdapat beberapa kisah mengenai persembahan. Seperti kisah Kain dan Habel dalam memberikan persembahan kepada Allah dalam Kejadian 4, mengisahkan bahwa persembahan Habel diterima dan berkenan kepada Allah sedangkan persembahan Kain dipandang Allah tidak berkenan. Ada juga kisah yang lain dalam Markus 12:41-44, kisah persembahan janda miskin dan orang yang kaya. Tuhan menyatakan bahwa persembahan janda ini lebih besar dari yang diberikan orang yang kaya. 

Dalam kisah-kisah diatas ada korban persembahan yang diterima dan tidak atau besar dan kecil… Apakah Tuhan melihat jumlah atau bentuk dari persembahan? 

Mazmur 50:14 Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!

Yang Tuhan lihat adalah bukan “kuantitas” apa yang kita persembahkan tetapi Tuhan melihat “kualitas” ketulusan hati kita dibalik persembahan itu

Mazmur 51:18-19, Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, patah hati dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah.

Cara pandang yang benar adalah bukan masalah bentuk dan jumlah persembahan.

Tuhan tidak perlu dengan persembahan kita dalam Mazmur 50:9; 24:1 (Tuhan yang memiliki segala-galanya) … Karena itu kita perlu memiliki cara pandang yang benar mengenai persembahan, mempersembahkan korban merupakan kewajiban kita sebagai orang percaya. Jangan memberi karena ingin dihargai orang apalagi jika motivasi kita salah. Jangan-jangan kita memberi persembahan karena menginginkan yang lebih dari Tuhan, seperti hukum menabur dan menuai saja. Jika kita mempersembahkan banyak bisa jadi Tuhan juga akan memberkati lebih banyak.

Kembali kepada kisah persembahan Kain dan Habel

Dalam Kejadian 4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu.Yang Tuhan indahkan adalah pribadi “Habel” terlebih dahulu ~ sikap hati Habel melebihi bentuk persembahan.

Mari kita baca Ibrani 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain.

Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, artinya Habel memiliki sikap hati dalam mempersembahan yang “Terbaik” dan bukan persembahan yang asal-asalan.

Contoh yang lain yang sebaliknya adalah Persembahan Ananias dan Safira

lagi-lagi bukan masalah besar atau kecil persembahan tetapi mereka berbohong kepada Rasul-rasul tentang persembahannya. Mereka tidak percaya ketika memberikan persembahan. Sikap hati mereka dalam mempersembahkan adalah untung dan rugi.

Tuhan tidak melihat jumlah dari persembahan kita, persembahan bukan soal jumlah kepada Tuhan … tetapi  orang yang mempersembahkan dengan Iman dan hati yang benar maka dia akan memberikan yang terbaik kepada Tuhan dan bukan persembahan yang asal-asalan. Dalam memberikan persembahan jangan membandingkan atau melihat persembahan orang lain, tetapi paling penting adalah lihatlah motivasi hati kita dalam memberikan persembahan kepada pribadi yang telah memberikan kita juga hal yang terbaik.

Tuhan Yesus Memberkati

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *