Pertukaran Paling Menguntungkan
Bacaan: 1 YOHANES 5:6-12
Inti ayat: 1 Yohanes 5:12 “Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup; siapa yang tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.”
Selamat pagi jemaat yang dikasihi Tuhan. Mari sebelum kita memulai aktifitas sehari-hari, kita mau merenungkan Firman TUHAN hari ini.
Kegiatan berbelanja atau bertransaksi pasti tidak jauh dengan yang namanya ”Uang”. Uang menjadi alat transaksi bagi segala kalangan untuk membeli bermacam-macam barang. Ketika ingin membeli sesuatu, kita harus membayar sesuai dengan harga yang diberikan. Uang menjadi alat tukar yang memudahkan kita dalam membeli barang.
Namun, jauh di masa orang belum mengenal uang, sistem barter ditempuh apabila individu atau kelompok masyarakat hendak melakukan jual beli atau transaksi barang. Tanpa adanya pertemuan di antara dua belah pihak yang saling membutuhkan dan kecocokan terhadap barang yang dibawa oleh masing-masing pihak, mustahil terjadi pertukaran sebagaimana mereka kehendaki.
Kekristenan pun mengenal sistem pertukaran yang menyangkut karya Allah dalam hidup masing-masing orang percaya.
Salib menandai pertukaran terbesar yang dilakukan-Nya dengan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri (Rm 8:32). Pertukaran tersebut murni inisiatif dari Allah untuk mengatasi ketidakberdayaan manusia. Inisiatif Allah berujung pada hidup kekal bagi siapa saja yang percaya kepada Anak-Nya (ay. 11).
Pertukaran yang dilakukan Allah bahkan mempunyai saksi. Kata “saksi” di dalam pembacaan ini menjadi hal yang disoroti. Kata tersebut muncul sebanyak 10 kali. Percaya pada Yesus hanya mungkin terjadi karena ada yang bersaksi. Tanpa adanya saksi, pertukaran yang dilakukan mustahil untuk dipercayai oleh manusia. Sebagai akibat percaya pada Yesus, mereka memiliki hidup kekal. Inilah yang diuraikan dalam bacaan hari ini berbagai aspek tentang kesaksian.
Pertama, kesaksian air dan darah.
Istilah air dan darah menunjuk pada Yesus. Yohanes mengatakan bahwa Yesus datang dalam air dan darah. Air menunjuk pada peristiwa baptisan oleh Yohanes Pembaptis, sedang darah menunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Baptisan merupakan awal pelayanan umum Yesus dan kematian menunjuk pada akhir pelayanan-Nya di dunia. Peristiwa pembaptisan merupakan momen bagi Roh Kudus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kematian Yesus di kayu salib merupakan saat bagi Allah Bapa memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Kedua, kesaksian Roh Kudus.
Roh Kudus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Sejak awal pelayanan Yesus hingga kematian-Nya Roh Kudus bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah. Kesaksian Roh Kudus dan kesaksian baptisan serta kematian Yesus tidak dapat dilepaskan (ayat 8). Menolak salah satu berarti menolak semuanya.
Ketiga, kesaksian manusia.
Yohanes sebelumnya telah menyatakan diri sebagai saksi bagi Kristus. Manusia menerima Yesus sebagai Anak Allah melalui kesaksian manusia. Tetapi Yohanes mengingatkan bahwa dibalik semua kesaksian terdapat kesaksian Allah. Keempat, kesaksian Allah. Menerima kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah berarti menerima kesaksian Allah; dan semua kesaksian mengarah pada satu hal yakni percaya pada Yesus.
Memasuki minggu paskah ini kita bersama-sama mengenang Korban Kristus diatas kayu Salib.
Pertukaran di atas kayu salib ditempuh Allah sebagai satu-satunya jalan untuk menjawab kebutuhan akan keselamatan dari setiap orang yang dikasihi-Nya.
Jawaban atas kebutuhan hakiki tersebut bekerja ketika seseorang mengalami perjumpaan dengan Kristus dan merasakan kasih-Nya yang begitu besar memuaskan dirinya. Pertukaran yang dilakukan pun mempunyai banyak saksi-saksi yang menguatkan hal tersebut.
Bagi orang percaya, salib merupakan jawaban atas kebutuhan keselamatan dalam ketidakberdayaan manusia menyelamatkan hidupnya. Ia mengalami kedahsyatan pertukaran terbesar sebagai bagian dari kehendak Allah, yang kelak akan membawanya menikmati kehidupan kekal.
PERTUKARAN TERBESAR DI ATAS KAYU SALIB MENANDAI KARYA AGUNG ALLAH DALAM HIDUP ORANG PERCAYA.
Tuhan Yesus memberkati
MK