Pohon Ara yang Tidak Berbuah

May 14, 2022 0 Comments

Bacaan: Matius 21:18-22

Syalom Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus …

            Saudara sekalian tahu kita bahwa Pohon ara (Ibrani: te en ah, Yunani: sukon) mengandung arti menghamparkan. Pohon ara merupakan tempat berteduh yang tumbuh di dataran rendah. Buah pohon ara terdiri dari tiga macam, yaitu buah ara musim kemarau, buah ara hijau atau buah ara musim dingin, dan buah ara bungaran yang masak sebelum musim kemarau. Oleh karena itu, buah ara menjadi makanan favorit di daerah Timur dan dimakan pada saat perjalanan

            Firman Tuhan pada hari ini, kita dapat melihat tindakan Yesus mengutuk pohon ara yang merupakan tindakan simbolis. Peristiwa tersebut terjadi ketika Yesus mencari buah-buah kebenaran di Kota Suci. Namun, Yesus tidak menemukan apa pun di tempat tersebut dan menjadi gambaran kejatuhan Yerusalem serta kehancuran bait Allah (70 M). Penginjil Matius menekankan mukjizat dari tindakan Yesus mengutuk pohon ara, yaitu kekuatan doa yang diucapkan dengan penuh iman (Mat 21:19-22). Harus diyakini bahwa para murid dapat ambil bagian dalam kuasa Yesus apabila mempunyai iman seperti-Nya. Dalam Injil Matius, tindakan dan kuasa Yesus tersebut diakhiri dengan ajaran mengenai dinamika doa dan iman.

            Serupa dengan perumpamaan Yesus mengenai pohon ara yang tidak berbuah di Lukas 13:6-7, Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh  di kebun anggurnya dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu tetapi tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu, sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya tebanglah pohon ini untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma.

            Kita melihat bangsa Israel, yang diwakili oleh banyak pemuka agama bagaikan pohon ara yang tidak berbuah.

Kehidupan mereka penuh dengan kemunafikan dan tidak menghasilkan buah apa-apa.

Hal itu bukan hanya terlihat saat beberapa kali konfrontasi Yesus dengan para pemuka agama, tetapi terlihat mencolok dari cara mereka memperlakukan bait Allah.Mereka menajiskan dan menyalahgunakan bait Allah dan mereka tidak merasa hal  itu sebagai sesuatu yang dibenci Tuhan, itu hanyalah salah satu tanda kegagalan mereka.

            Penolakan mereka untuk bertobat setelah mendapat nasehat dan teguran keras dari Yesus membuktikan bahwa mereka layak dihukum!!. Sayang para murid hanya terpakau pada muzizat, tetapi tidak mampu melihat pengajaran penting dibalik  tindakan Yesus mengutuk pohon ara tersebut.

Peristiwa Yesus mengutuk pohon ara menjadi gambaran untuk mendorong para pengikut-Nya menghasilkan berbagai macam buah yang baik.

            Hal ini dapat dilakukan dengan memuji dan memuliakan-Nya melalui talenta yang diberikan-Nya. Harapannya para pengikut-Nya mempunyai tanggung jawab dan kewajiban menghasilkan buah berlimpah. Supaya buah yang dihasilkan dapat dinikmati banyak orang. Akhirnya, setiap orang yang menikmati buah tersebut merasakan dan menyadari kebaikan Allah dan memuliakanNYA.

Roma 7:4, Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat  oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain,  yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.

Adakah Tuhan Yesus menjumpai buah-buah dalam kehidupan kita? Hendaknya hidup kita berbuah-buah untuk kemuliaan Kristus

Tuhan memberkati
EW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *