Pray Without Ceasing
Renungan Harian Jumat, 22 Maret 2024
Kota Tesalonika tentu sangat familiar di dalam Alkitab Perjanjian Baru karena merupakan kota pertama yang menerima surat dari rasul Paulus. Kota bersejarah ini terletak di Yunani bagian utara dan dikenal sebagai kota perdagangan di Makedonia. Ketika Roma berkuasa,kota ini mengalami puncak kejayaannya.
Tesalonika menjadi kota bebas Karena terletak pada jalan perdagangan utama Egnatia, Tesalonika berkembang menjadi kota yang makmur.
Orang-orang Yahudi iri hati dan Marah kepada Paulus dan mulai MENENTANG usaha Paulus untuk memberitakan ajaran Kristen kepada orang-orang Yahudi yang mulai tertarik dengan ajaran Kristen yang Paulus sampaiakan
Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Tesalonika ini memiliki tujuan khusus, yaitu Surat yang ditulis untuk memberi dorongan dan keteguhan kepada jemaat-jemaat yang ada di daerah itu, dimana Paulus bersyukur atas berita yang diterimanya tentang iman dan kasih mereka yang tetap BERTAHAN ditengah tekanan yang mereka alami Karena pengajaran Kristen.
Paulus mengingatkan mereka tentang kehidupannya sendiri ketika ia masih berada di tengah-tengah jemaat-jemaat di Tesalonika pada masa lalu
Salah satu tema utama Rasul Paulus dalam Surat Pertamanya kepada jemaat di Tesalonika adalah respon orang percaya terhadap Kedatangan Yesus Kedua kali. Dalam kategori surat-surat rasul Paulus
Surat kepada jemaat Tesalonika ini dikategorikan sebagai “Eschatological Letter”. Surat pemberitaan akhir zaman
Pemberitaan Paulus terfokus kepada peran serta dari orang percaya dalam mempersiapkan diri untuk peristiwa-peristiwa kehidupan yang terjadi, pada Akhir Zaman, dengan tekanan demi tekanan yang mereka hadapi untuk tetap TEGUH BERPENGHARAPAN di dalam Kristus
Salah satu pekabaran yang ada dalam surat Tesalonika ini adalah “Tetaplah berdoa” 1Tesalonika 5:17.
Kita sudah sering mendengar kata-kata ini dalam bahasa Indonesia, tapi saat ini, mari kita melihat dalam beberapa versi Alkitab sehingga kita dapat mengerti arti ayat ini.
- KJV “Pray without ceasing” atau berdoa tanpa berhenti.
- CEV “and never stop praying” atau dan janganlah pernah berhenti berdoa.
- GNB “pray at all times” atau berdoalah pada setiap waktu/detik.
- GW “never stop praying” atau jangan berhenti berdoa.
- ISV “Continually be prayerful” Berdoa berkelanjutan.
Dari pengertian ini, kita mendapati bahwa berdoa tanpa henti adalah identitas mereka yang menjadi umat Allah sesungguhnya yang hidup di akhir zaman.
Doa yang dimaksudkan di sini adalah
- HUBUNGAN yang DIBANGUN dengan tidak pernah putus.
- Sebuah SIKAP HATI yang sangat membutuhkan Tuhan.
- Sebuah SIKAP HATI yang berpikir bahwa tanpa Tuhan, tanpa pertolongan-Nya kita tidak akan mampu.
Yesus memberikan suatu penegasan dalam Lukas 18:1 “Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk MENYADARKAN, bahwa mereka harus selalu terus menerus untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu, berdoa tanpa henti”.
Doa yang tidak berkeputusan, permohonan tidak kenal lelah yang terus menerus dimohonkan menjadi hal yang SANGAT PENTING
PERTANYAANNYA, apa sebenarnya alasan dibalik perintah untuk BERDOA tanpa KENAL LELAH tersebut ?
1. Alkitab menggambarkan Iblis seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari mangsa untuk ditelannya.
1 Petrus 5:8, Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Perlu kita SADARI, bahwa ada kuasa yang terus menerus, siang dan malam, berjuang untuk MENJATUHKAN serta MERUNTUHKAN iman percaya anak anak Tuhan
Ellen G White adalah pioner Gereja Masehi Advent hari ketujuh, Ellen Gould White adalah seorang penulis dan seorang tokoh kristen Amerika, yang dengan kesadaran menegaskan bahwa tulisannya adalah hanya, “terang kecil yang membawa kepada terang yang besar” yaitu Firman Tuhan
Ellen G. White menyebutkan ”No man is safe for a day or an hour without prayer” Itu sebabnya Yesus menegaskan bahwa kita harus selalu berdoa tanpa jemu-jemu, untuk terus PERCAYA sepenuhnya kepada KristusSelanjutnya, Ellen G. White menyatakan bahwa tujuan utama dan terbesar dari kuasa jahat adalah memisahkan kita dari Kristus.
2. Kita berdoa karena kita sangat butuh Tuhan SETIAP WAKTU
Detik dimana kita merasa tidak butuh Tuhan, saat itu adalah saat kita sedang mendapati diri kita meluncur jatuh dalam KEHANCURAN KEROHANIAN kita
Ellen G. White mengibaratkan doa itu seperti nafas.
3. Jikalau kita adalah carang dari Pokok Anggur, maka adalah perjuangan kita untuk TERUS MELEKAT (keep in connect). MELEKAT terus menerus, siang dan malam
Lukas 18:7 “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?” (cerita hakim yg lalim)
”bagaimana dapat terus berdoa tanpa JEMU-JEMU, terus TERHUBUNG ?”
pastikan, HUBUNGAN kita dengan SUMBER HIDUP itu baik baik saja.
Jika saja, sebuah handphone tidak bisa untuk berkomunikasi, Hanya ada dua kemungkinan yang terjadi, yang pertama HP itu sedang alami error, atau kemungkinan yang kedua HP itu jauh dari menara tower providernya. Handpone itu KEHILANGAN FUNGSINYA
Demikian juga, jika kita tidak MEMILIKI GAIRAH untuk BERDOA
Hanya ada dua kemungkinan, pertama kehidupan kerohanian kita SEDANG BERMASALAH dan kemungkinan yang kedua adalah, kita sedang jauh atau tidak PEDULI dengan SUMBER KEHIDUPAN kita yang sesungguhnya Dan akhirnya Kita KEHILANGAN TUJUAN HIDUP KITA.
1 Petrus 5 : 7-11, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin
Pdt. Budi Wahono