“Pulih dari Kegagalan”
Renungan Harian Rabu, 21 April 2021
Bacaan: Yohanes 21:1-7
Kegagalan adalah hal yang wajar dalam kehidupan manusia, dalam tingkat tertentu kita pasti pernah mengalami apa yang disebut kegagalan. Bahkan sejarah mencatat bahwa orang-orang yang berhasil justru adalah orang-orang yang pernah gagal sekalipun dengan cara yang paling tragis.
“Orang yang berhasil bukanlah orang yang tidak pernah gagal tetapi orang yang tidak pernah berhenti mencoba”.
Ed Cole
Kelihatannya Ed Cole menyimpulkan bahwa sikap pantang menyerah dari seseorang sanggup mengalahkan kegagalan.
Dalam keadaan seperti sekarang ini banyak sekali orang yang merasa gagal. Kita merasa terpukul dengan keadaan krisis yang kita alami. Banyak orang yang imannya menjadi lemah dan tidak sedikit yang mengambil keputusan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Sebagai umat Tuhan kita harus saling tolong menolong dan saling membantu waktu melihat saudara kita mengalami kegagalan.
Mari kita lihat bagaimana Tuhan Yesus berurusan dengan kegagalan Petrus dengan membaca Yohanes 21:1-7. Di sini kita melihat bagaimana Tuhan Yesus memulihkan keadaan Petrus yang baru saja mengalami kegagalan.
1. Mendatangi Orang Yang Gagal. Ay 1,4
Ketika Petrus memutuskan untuk kembali pada kehidupan yang lama Yesus sekali lagi menampakkan diri. Ini adalah encounter Yesus dengan Petrus. Kebanyakan kegagalan berubah menjadi kekecewaan disebabkan waktu mereka dalam keadaan yang sangat membutuhkan dukungan tidak ada seorangpun yang berada di sisi mereka untuk memberikan kekuatan.
Hampir semua tokoh Alkitab pada saat mengalami kegagalan selalu mengalami pengalaman berjumpa dengan Tuhan ; Abraham Kej, 17:1 ; Elia I Raja 19 ; Yakub dst.
2. Datang Dengan Hati seorang Bapa. Ay 5.
Yesus datang dengan hati Bapa di mana Dia memanggil mereka dengan kata; Hai anak-anak….
Hati Bapa inilah yang sangat dibutuhkan sekarang ini oleh seluruh dunia. Jeritan terbesar dunia sekarang ini adalah tunjukkanlah Bapa itu pada kami, itu sudah cukup bagi kami (Yoh 14:8).
- Seorang Bapa selalu menerima tanpa syarat. Luk 15:22-24
- Hubungan berdasarkan kasih dan bukan hubungan kerja
- Menuntun dengan lemah lembut. Gal 6:1
- Menasehati untuk menguatkan hati dengan bijaksana (bukan kritik dan menghakimi) 1 Tes 2:11
3. Tidak Menyerah untuk menolong mereka yang pernah gagal. Ay 15 dst
Di sinilah hubungan yang dekat akan menolong kita masuk dalam keterbukaan untuk berurusan dengan kegagalan pribadi kita. Yesus menanyakan pertanyaan yang langsung mengingatkan petrus pada penyebab kegagalannya. Luk 22:31-34 bandingkan dengan Mat 26:31-35.
Lihat juga kehidupan Yakub Kej 32:22-32.
Puji Tuhan karena Tuhan kita tidak pernah menyerah pada kegagalan kita. Bahkan kegagalan adalah kesempatan untuk diperbaharui dalam karakter yang berkenan kepada Tuhan.
Sejak awal Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih karunia. Lihatlah bagaimana Petrus mendapatkan kesempatannya untuk dipakai oleh Tuhan dengan dahsyat dihari Pentakosta. Tuhan selalu memberikan kesempatan bagi kita untuk dipulihkan.
Dalam hal ini kita harus melihat bahwa kesempatan tidak akan terulang dua kali. Kegagalan adalah kesempatan untuk memperbaiki karakter dan fokus untuk berhasil.
CM