“Rasa Bersalah”

April 20, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Selasa 20 April 2021

Ayat bacaan :

Kejadian 3:7-8 
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Setiap orang pasti pernah merasa bersalah. Namun, perasaan bersalah yang berlebihan dan tidak segera diatasi dapat berakibat buruk bagi hidup ini. Kita akan merasa tertekan sekaligus merasa sulit untuk maju dalam hidup. Jika sudah demikian, bisa saja kita mengalami depresi hingga sulit berinteraksi dengan orang lain.

Rasa bersalah datang adalah akibat dari melanggar aturan atau hukum tertentu. Saat kita melewati garis moral, etika, atau hukum, kita bersalah. Rasa bersalah pada dasarnya adalah suatu keadaan atau kondisi, bukan perasaan. Menurut Alkitab, kita semua bersalah di hadapan Tuhan.

Sejak Adam dan Hawa melanggar hukum Tuhan yang melarang makan buah terlarang, rasa bersalah memasuki sejarah manusia.

Adam dan Hawa berusaha menutupi kesalahan mereka dan bersembunyi, karena sesungguhnya mereka tahu kalau mereka bersalah.

Apa yang harus dilakukan pada waktu mengalami perasaan bersalah ?

1. Mengakui semua dosa yang kita ketahui, yang sebelumnya tidak diakui.

Mazmur 32:5
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela

Jika berdiam diri, rasa bersalah akan membuat kita tertekan, tulang-tulang menjadi lesu, siang malam merasa tertekan berat, sumsum menjadi kering seperti oleh teriknya musim panas. Oleh karena itu, kesalahan yang kita perbuat perlu diakui dengan berani di hadapan Tuhan agar terbebas dari rasa tertekan.

2. Meminta supaya Tuhan mengungkapkan dosa lain yang mungkin perlu diakui. 

Mazmur 139 : 23 – 24 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Ketika kita sudah mengakui kesalahan kita di hadapan Tuhan mari selidiki lagi dan lagi apakah ada kesalahan-kesalahan yang lain yang pernah kita perbuat, agar tidak menjadi celah bagi iblis untuk menekan dan mempermainkan kita. Biarkan kehidupan kita menjadi transparan di hadapan Tuhan dan meminta Tuhan untuk menguduskannya

3. Bertanggung jawab untuk memperbaiki perbuatan dosa yang dilakukan terhadap orang lain.

Lukas 19 : 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Zakheus bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dia perbuat dengan berani. Ada konsekuensi yang harus kita terima atas kesalahan dan pelanggaran yang telah diperbuat, maka kita harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya, terlebih jika kesalahan kita mempengaruhi orang lain. Jangan kuatir, sebab ketika kita mau memperbaiki dan bertanggung jawab atas kesalahan kita maka Tuhan pasti akan memampukan.

4. Percayalah pada janji Tuhan bahwa Dia akan mengampuni dosa. 

1 Yohanes 1 : 9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Pertobatan itu penting. Tetapi yang tidak kalah penting adalah mempertahankan untuk tetap hidup dalam pertobatan. Kenapa? Karena iblis tidak akan pernah berhenti menaburkan benih rasa bersalah yang akan membuat kita terintimidasi. Si jahat akan berusaha untuk menghadang kita untuk maju.

Tuhan adalah setia dan adil, Dia akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala kejahatan ketika kita mengakui segala kesalahan kita di hadapan Tuhan. Janji Tuhan ini yang harus kita pegang teguh.
Jangan sampai tenggelam berlarut-larut dalam perasaan bersalah. Ingatlah bahwa kita yang telah datang kepada Kristus telah dijadikan ciptaan baru di dalam Dia.

2 Korintus 5 : 17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Tuhan Memberkati.

YG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *