RESOLUSI 2022
RESOLUSI 2022
Renungan Harian Youth, 03 Januari 2022
Selamat Tahun baru Elohim Youth!!!
Bersyukur banget kita boleh masuk di tahun 2022 ya. Semua karena pertolongan Tuhan dan semua atas ijin Tuhan kita boleh ada sampai saat ini
Pasti rekan-rekan sejak tahun kemarin sudah mulai mikirin apa aja hal-hal yang belum tercapai tahun lalu dan bahkan sudah punya resolusi baru untuk tahun 2022 ini.
Kira-kira nih, teman-teman punya resolusi apa tahun ini? Pastinya hal-hal baik kan, contohnya mau jadi pribadi yang lebih baik lagi; motivasi dan semangat baru; punya tekad dan kemauan dalam mengejar cita-cita yang lebih besar lagi. Kalau dalam hubungan asmara gimana guys? Eitss.. kok jadi kayak tukang ramal yaaa!! Inget yaa.. kita punya Tuhan yang Maha tahu dan sudah siapin masa depan yang penuh harapan buat kita semua lhoo.. Jangan percaya dengan ramalan, karena kita sebagai orang percaya harus selalu menaruh pengharapan kepada Tuhan.
Sebab hidup adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. Hidup kita adalah hidup yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan saja!
Nah teman-teman, karena ini masih momen dan suasana tahun baru, kita akan bahas tentang kisah Alkitab tentang pergantian tahun. Alkitab juga mencatat tentang peristiwa-peristiwa penting yang dilakukan oleh raja-raja di saat menyambut momen pergantian tahun. Salah satu kisah dituliskan adalah tentang Raja Daud.
II Samuel 11:1, Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Pada masa kini, kebanyakan orang merayakan pergantian tahun atau mengawali tahun baru dengan perayaan dan kesenangan. Bahkan mungkin tiap-tiap daerah memiliki tradisi dalam perayaan tahun baru. Namun, kalau kita flashback kepada zaman Raja Daud, ternyata menurut ayat diatas waktu atau masa raja-raja berperang ya pada saat pergantian tahun, awal tahun yang baru. Tidak ada perayaan, tidak ada makan-makan, namun maju ke medan peperangan.
Mungkin masa itu, tujuan dari peperangan yang dilakukan adalah untuk memperluas wilayah kerajaannya dan menunjukkan betapa kuat dan hebatnya barisan perang negara tersebut. Namun pada masa kini, kita tidak lagi berperang untuk dilihat orang bahwa kita hebat dan kuat, tetapi kita berperang untuk melihat karya dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Sehingga makna dari peperangan di awal tahun adalah:
Momen untuk menyerahkan kehidupan sepenuhnya kepada Tuhan
Mengalami kekuatiran mengenai hari esok memang wajar dan manusiawi. Oleh karena itu, Tuhan menentramkan hati kita dengan mengatakan, “janganlah kamu kuatir (Matius 6: 34)“. Setiap hari, baik hari ini maupun hari esok, ada kesusahannya sendiri, artinya semuanya itu adalah hal yang rutin, yang biasa, namun bagaimana kita menyikapinya? Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari juga mengandung pengertian agar kita jangan menunda-nunda untuk menyelesaikan suatu masalah, jangan menunda-nunda untuk berperang melawan Amon.
Lihat keberanian Yoab dan bangsa Israel untuk maju berperang membuat mereka mampu memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba. Itu sebabnya, bagi kehidupan Kristen, tidak ada istilah “terkepung” tetapi justru kita yang mengepung musuh dan mengalahkannya. Tidak dicatat seberapa besar musuhnya; yang pasti mereka dapat menghadapinya. Kuncinya adalah: mau maju berperang bersama Tuhan, bukan tinggal diam seperti yang dilakukan oleh Daud !!
Berkomitmen untuk menyalibkan kedagingan dan berperang melawan ego kita
Menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa kita mesti mengalahkan hawa nafsu kita? Bukankah masalah yang kita hadapi berupa kesulitan ekonomi atau penyakit yang menggerogoti dan masalah-masalah lainnya? Apakah ada kaitan antara daging kita dengan masalah-masalah yang tengah kita hadapi saat ini?
Dengan memiliki kerinduan untuk melawan Amon dan Moab, dengan mempunyai kerinduan untuk menyalibkan hawa nafsu, itu berarti kita telah menjadi milik Kristus (Galatia 5: 24). Itu sebabnya momen pergantian tahun ini adalah waktu untuk maju berperang melawan segala keinginan daging dan hawa nafsu kita.
Kalau kita berani melangkah maju memerangi segala keinginan kita maka Tuhan sendiri yang akan memampukan kita.
Komitmen kita:
Aku mau mengawali tahun yang baru ini dengan penyertaan Tuhan sehingga dalm tiap-tiap peperangan yang aku hadapi sepanjang tahun 2022 ini aku akan tampil sebagai Pemenang
ER O1012022-LP