“RESPON dari IMAN”
Renungan Harian, Jumat 24 April 2020
Kita mengenal Abraham sebagai Bapak orang Beriman, Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya (Roma 4:11)
Alkitab menyatakan kisah dari perjalanan Iman Abraham, namun Alkitab dengan jujur menyatakan bagaimana proses Iman yang terus bertumbuh dalam kehidupan Abraham. Dalam Kejadian 17, Tuhan mengulang panggilan-Nya, janji-Nya dalam kehidupan Abraham.
Dalam pasal ini berbeda dengan yang lainnya karena dalam pasal inilah Allah merubah nama mereka. Perubahan ini yang mengawali Abraham menikmati setiap berkat dari Tuhan.
Dalam Kejadian 17:1-18 jika dibagi maka ada 3 bagian :
- Ayat 1-14 adalah berkat yang Tuhan janjikan untuk Abraham.
- Ayat 15-16 adalah berkat yang Tuhan janjikan untuk Sarah
- Ayat 17-18 respon Abraham terhadap janji Allah kepada Sarah.
Namun dalam ayat 17-18 inilah kita dapat belajar bagaimana “ 3 KESALAHAN” Abraham meresponi janji Tuhan
1. “Mungkinkah” –
Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak”
Abraham sedang mengangkat sebuah fakta dan realita yang sedang dilihatnya. Respon yang salah pertama adalah cara pikir kita mengenai Allah – kata “mungkinkah” adalah sikap hati yang tidak percaya kepada Allah dan membatasi Allah bekerja didalam kita.
Lawan dari Iman adalah sikap hati yang tidak percaya kepada Allah.
Ada banyak kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan kita dan seolah-oleh bertentangan dengan kepercayaan kita. Disanalah Iman kita harus bertumbuh Ketika iman harus melampaui setiap fakta dan realita yang ada
2. “sepertinya”
Abraham “sepertinya” menempatkan sarah sebagai orang yang bersalah karena mereka tidak mempunyai anak.
dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”
Respon yang salah kedua adalah Sikap Abraham kepada istrinya, Abraham tidak menghargai Sarai sebagai pribadi yang bisa dipakai oleh Allah untuk menjadi saluran berkat
Kebenarannya adalah Allah bisa memakai siapa saja untuk menjadi saluran berkat bagi kehidupan kita. Hargailah orang-orang yang ada disekitar anda, kerena siapapun mereka Tuhan bisa memakai kehidupan mereka menjadi saluran berkat bagi kehidupan kita.
3. “Ah sekiranya …”
Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!”
Respon salah yang ketiga – mengenai cara. – Abraham sedang memberikan rencananya kepada Allah, untuk mengatasi keterbatasannya dan kenyataan yang ada, Abraham seolah-olah menawarkan pilihan kepada Tuhan
Seringkali kita dengan mudah untuk menerima janji Tuhan tetapi kita sulit untuk menerima cara bagaimana Tuhan mengerjakan rencanNya dalam kehidupan kita.
Tepat seperti apa yang tertulis dalam
Yes 55:8-9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Abraham memiliki Iman yang terus bertumbuh dihadapan Tuhan, begitu juga dengan kehidupan kita. Jawaban kita terhadap janji Tuhan bukanlah “Mungkinkah”, “Seandainya” atau “Sekiranya” tetapi marilah kita belajar untuk menyatakan bahwa janji Tuhan adalah “YA dan AMIN”
Iman kita harus semakin bertumbuh didalam kebenaran, respon dari Iman adalah Ketaatan dan Kepercayaan terhadap Firman Tuhan.
Kiranya Tuhan menolong setiap kita untuk terus bertumbuh dalam Pengenalan akan Allah, sehingga kita semakin mengenal jalan-jalan Tuhan dan kita percaya bahwa Roh Kudus akan menolong dan menuntun kita untuk mengerjakan apa yang berkenan kepada Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semuanya.
YNP